Mohon tunggu...
Retno Sri N
Retno Sri N Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Optimis dan pekerjaan keras

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Produk Digital bagi Masyarakat Konsumtif

23 Juli 2023   21:06 Diperbarui: 23 Juli 2023   21:19 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Gaya Hidup Digital, kehidupan digital yang terus berkembang telah menciptakan tren dan keinginan baru. Masyarakat sering kali tertarik untuk mengikuti tren terkini, dan hal ini dapat menyebabkan perilaku konsumtif dalam mencoba mengikuti perkembangan terbaru di dunia digital. 

6. FOMO (Fear of Missing Out), kehadiran media sosial dan informasi yang terus bergerak dengan cepat seringkali membuat orang merasa takut ketinggalan atau "FOMO", hal ini dapat mendorong konsumen untuk segera membeli produk agar tidak merasa ketinggalan dari orang lain. Dan yang terakhir adalah karena  

7. Microtransactions dan In-App Purchase, di dalam dunia digital banyak yang disuguhkan secara gratis, tetapi dengan tambahan fitur premium atau item dalam aplikasi (In-App Purchase) karena ada fitur khusus inilah mendorong konsumen untuk terus-menerus mengeluarkan uang untuk mencapai kepuasan penuh dalam penggunaan produk digital.

Meskipun produk digital memiliki dampak positif bagi masyarakat dalam memperoleh informasi, hiburan, dan kenyamanan, penting untuk tetap bijaksana dalam menghadapinya agar tidak terjerumus dalam perilaku konsumtif yang berlebihan. Pendidikan, kesadaran akan manfaat dan bahaya penggunaan produk digital, serta kebijakan yang bijaksana dari pemerintah dan perusahaan dapat membantu mengurangi dampak negatif perilaku konsumtif akibat produk digital.

Produk digital memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat mempengaruhi perilaku konsumtif seseorang. Perilaku konsumtif merujuk pada kecenderungan untuk terus-menerus membeli barang dan jasa tanpa mempertimbangkan kebutuhan sebenarnya. Berikut adalah beberapa kekurangan dan kelebihan produk digital terkait perilaku konsumtif adalah kemudahan akses membuat kegiatan berbelanja menjadi lebih praktis, karena bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun cukup dengan menggunakan internet dan gadget Barang yang dijual beragam, hampir semua barang tersedia di toko online, sekalipun di satu toko kosong/habis, masih banyak toko lain yang bisa dijadikan referensi. 

Dan menghemat tenaga karena kita tidak perlu berkeliling mall atau toko. Selain itu, kita dapat membandingkan produk dan harga dengan toko online lainnya, sehingga kita dapat memilih produk mana yang sesuai dengan kebutuhan kita. Dan juga, tersedia banyak promosi. Promosinya pun beragam jenisnya, ada potongan harga, kode voucher, cashback, dan lainnya. Serta pembayarannya pun mudah dan tersedia banyak pilihan hanya dengan melalui internet/mobile banking, ATM, ataupun COD (cash on delivery) maka kita tinggal menunggu barang dikirim. 

Selain kelebihan dari berbelanja online adapun kekurangannya, diantaranya rawan penipuan, apabila kita tidak terlalu jeli, maka belanja online dapat menjadi sebuah kerugian. Kita harus mengecek terlebih dahulu toko online tersebut baik atau tidak. Dan juga ada resiko barang tidak sesuai, dimana ketika kita membeli produk dan ternyata produk yang diterima tidak seperti di foto. Maka kita perlu kehati-hatian saat melihat detail produk, gambar produk, dan deskripsi produk. Jangan sampai kita lengah dan ceroboh ketika melakukan belanja online. 

Lalu karena kemudahan akses, produk digital mudah diakses dengan hanya beberapa klik, yang dapat meningkatkan perilaku impulsif dan mengundang pembelian tidak perlu. Lalu memicu pembelian tidak terencana, produk digital sering kali dipromosikan dengan metode pemasaran yang cerdas dan menyentuh emosi konsumen. 

Hal ini dapat menyebabkan pembelian tidak terencana dan meningkatkan perilaku konsumtif. Selain itu, belanja online membuat etergantungan, konsumen dapat menjadi terlalu bergantung pada produk digital tertentu dan merasa sulit untuk mengendalikan dorongan untuk membeli atau menggunakan produk tersebut secara berlebihan. Dan yang terakhir, karena adanya diskon dan penawaran menarik, beberapa platform e-commerce sering menawarkan diskon dan penawaran menarik, yang dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli barang atau jasa yang tidak mereka butuhkan.

Hal yang harus diingat bahwa perilaku konsumtif yang tidak terkendali pada produk digital bukanlah kesalahan produk itu sendiri, melainkan bagaimana konsumen memperlakukan dan mengelolanya. Sebagai konsumen, penting untuk lebih sadar akan kebutuhan sebenarnya dan melatih diri untuk mengontrol dorongan impulsif agar tidak terjebak dalam perilaku konsumtif yang merugikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun