Mohon tunggu...
Cerpen

Akhir Zaman

18 Februari 2019   14:56 Diperbarui: 18 Februari 2019   15:33 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketika Aku membuka gerbang, muncul seorang bapak didampingi istrinya yang membawa satu kantong plastik. Mereka maju di antara antrian dan mengucapkan, "Terimakasih, Pak. Kalau tidak ada Bapak mungkin kami sekeluarga sudah menderita. Anda adalah penolong kami. Tolong diterima ini singkong dari kebun saya."

"Tidak perlu repot-repot, Pak. Saya hanya menjalankan kewajiban sebagai seorang mantri."

"Bapak mungkin Nabi Isa yang dijanjikan Allah turun untuk menolong manusia di muka bumi." ibu yang di sebelah bapak tersebut menambahkan. Orang-orang mulai saling berbincang dan mengangguk-angguk, sebagian menyetujui, sebagian lain menyangsikan. Mulutku tak henti mengucap istighfar.

"Perhatian! Saya adalah Jajang, mantri di Desa Sukadana! Saya bukan nabi! Paham?"  pengakuanku. Tegas dan jelas.

_END_

Tasikmalaya, 22 Januari 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun