Masih menurut Dee Lestari, yang pertama lakukan adalah merencanakan dan memetakan ide. Merencanakan disini adalah tentang apa yang ingin ditulis. Puisi, cerpen, novel, atau  caption untuk sebuah postingan social media.Â
Semua harus disesuaikan dengan kebutuhan. Lalu menentukan target berapa kata yang nantinya akan dibuat. Setiap tulisan ada 3 unsur utama, yaitu pembukaan, isi dan penutup.Â
Jika ingin dikembangkan maka bagian isilah yang sangat mungkin digali, mulai dari latar belakang, sejarah, tujuan, manfaat dan lain-lain tapi harus dalam satu rangkaian yang tertata melalui pemetaan tulisan.
Saat ingin menulis caption di instagram, tentu berbeda dengan menulis puisi atau cerpen.Â
Namun demikian buatlah semenarik mungkin. Buatlah  pembaca terpikat dengan tulisan pembuka, sehingga pembaca merasa mempunyai  alasan untuk bertahan dan menyelesaikan sampai akhir.Â
Menunjukkan emosi dalam tulisan juga sangat penting sehingga pembaca bisa merasakan suasananya, terutama untuk tulisan-tulisan yang panjang.Â
Jangan lupakan penulis sebagai partisipan yang ada didalam tulisan yang dibuat sehingga bukan sekedar menulis laporan. Bingkai tulisan dengan adegan nyata, bukan sekedar kronologi kering semata. Variasikan kalimat-kalimat yang ditulis sehingga lebih menarik dan tidak membosankan. Awasi repetisi dalam kalimat.
Menemukan Ide Menulis
Ada kalanya kita merasa ingin menulis, tapi bingung mau nulis apa? Siapa juga merasakan apa yang saya rasakan? Untuk penulis pemula pasti sering mengalaminya. Bahkan ketika lama tidak menulis, biasanya juga akan kesulitan mulai menulis apa dan dari mana. Temukan ide untuk menjadi tulisan. Ide bisa dimulai dari kegiatan sehari-hari yang diulas secara mendetail.Â
Menulislah dari apa yang paling disukai dan dipahami. Ide tulisan akan muncul jika kita bisa menjadi pengamat yang baik.Untuk menjadi pengamat yang baik kita harus membuka diri, melihat sekitar lebih detail, memperhatikan warna, kontur dan suasana yang ada disekitar kita.Â