Mohon tunggu...
Florentina Retno Parwiyati
Florentina Retno Parwiyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Simple life to be a better person

Menulis sejak 2015 Menulis untuk menumpahkan rasa. Menulis dengan cara sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sound of Borobudur: Jejak Peninggalan Kesenian Nenek Moyang

4 Juli 2021   05:37 Diperbarui: 4 Juli 2021   20:16 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gabriel Laufer (moderator) dan Adi MS (komposer, narasumber)/ dokpri

Bukan hanya dari sisi pariwisata Borobudur menjadi bagian dari keajaiban dunia. Tetapi Borobudur sebagai pusat musik dunia. Jika Borobudur dipoles menjadi salah satu pusat Pariwisata Indonesia yang kembangkan secara sungguh-sungguh, maka akan bisa menjadi kekayaan budaya yang tak ternilai harganya.

Senada dengan Purwa Caraka, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga mengatakan bahwa masyarakat Indonesia mempunyai jiwa bermusik dan berkesenian yang diwarisi dari leluhur. Maka ini perlu dikembangkan kepada generasi muda dan juga anak-anak. 

Membayangkan anak-anak di sekitar Candi Borobudur memainkan alat musik, berkesenian bersama dilatih secara terus menerus dan pada akhirnya bisa berkembang menjadi aset yang dimiliki oleh Borobudur dan sekitarnya tentu akan sangat membanggakan. Ini adalah impian dan akan diupayakan untuk mengarah kesana. Membuat cerita sejarah dengan musikalisasi tentu akan membuat belajar sejarah semakin menarik dan menyenangkan.

Guru Besar di Sir Zelman Cowen School of Music and Performance, Monash University, Australia/dokpri
Guru Besar di Sir Zelman Cowen School of Music and Performance, Monash University, Australia/dokpri
Profesor Margaret Kartomi seorang warga negara Australia yang menikah dengan pria Indonesia kelahiran Banyumas sangat mengagumi kekayaan budaya Indonesia. Bahkan beliau juga belajar dan mendalami etnomusikologi. Beliau memiliki gambar detail relief Candi Borobudur yang menggambarkan kegiatan bermusik dan berkesenian bangsa Indonesia. 

Margaret Kartomi juga mengagumi Kerajaan Sriwijaya yang menjadi salah satu bukti kejayaan Nusantara pada masanya. Bukan saja kekayaan alam Indonesia yang sangat kaya dan luar biasa, tetapi juga karena sejarah kehidupan masyarakat dan budayanya.  Membangun musik menjadi bahasa yang mempersatukan dan mendamaikan. 

Menjadikan musik sebagai sarana berkomunikasi antar bangsa. 40 an panel relief di Candi Borobudur membuktikan kegiatan bermusik secara komunal atau bersama. Kegiatan komunal menjadi lambang persatuan, persaudaraan dan kerukunan yang terjadi pada masa itu. Borobudur juga bisa disebut sebagai lumbung budaya Bangsa Indonesia. 

Gabriel Laufer (moderator) dan Adi MS (komposer, narasumber)/ dokpri
Gabriel Laufer (moderator) dan Adi MS (komposer, narasumber)/ dokpri
Borobudur menjadi pusat kegiatan kolektif, inklusif yang tidak terkotak-kotak karena perbedaan agama dan etnis. Borobudur menjadi warisan dunia yang saling terhubung dan demikian dekat melalui kesenian. Karena di sini terpahat aneka alat musik yang justru tidak ada di Indonesia saat ini tetapi ada di luar negeri. Musik adalah hadiah dari Tuhan sebagai salah satu solusi yang merubah perbedaan menjadi persatuan. 

Karena dalam musik perbedaan adalah aset. Perbedaan nada menghasilkan irama yang indah. Perbedaan alat musik yang dimainkan menghasilkan harmoni. Harmoni menciptakan keindahan. Harmoni dalam bermusik dihasilkan dari perbedaan nada dan alat musik yang dimainkan. Tidak akan tercipta harmoni jika yang dimainkan hanya satu nada dan satu alat musik. (Adi MS)

Melihat pahatan di Candi Borobudur menguatkan keyakinan bahwa Indonesia dulu adalah negara adidaya kebudayaan dunia. Kejelian Purwa Caraka dan Trie Utami dan dukungan dari pemerintah dan para seniman diharapkan mampu memberikan atmosfer baru untuk Borobudur dan sekitarnya. Membangun wisata yang berkelanjutan melalui musik yang berkualitas. 

Menciptakan kebangkitan baru bahwa tourism adalah silaturahmi antar budaya dan keragaman. Relasi peradaban dan tourism menghasilkan strategi marketing dan pengembangan pariwisata dan destinasi. Kecenderungan meningkatnya pariwisata beberapa waktu lalu sangat berdampak terhadap pengembangan ekonomi, sosial budaya dan lingkungan hidup.

Badai covid yang terjadi sampai sekarang juga memberikan pelajaran berharga bagi semua pelaku wisata. Ketika kita diharuskan untuk mengurangi mobilitas, mengurangi aktivitas, melakukan konsolidasi dan introspeksi. Product tourism harus diciptakan dan dikembangkan supaya pariwisata tetap berjalan dengan mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun