Apakah anda pengguna transportasi Kereta Prameks? Seberapa sering Anda menggunakan kereta ini? Kalau saya sendiri  termasuk pramekser, hampir setiap melakukan perjalanan ke Solo saya lebih memilih menggunakan moda transportasi umum satu ini.Â
Di samping jadwalnya fleksibel (banyak jadwal yang bisa dipilih) nyaman dan lebih cepat sampai jika dibandingkan menggunakan transportasi umum yang lain seperti bus. Atau berkendara dengan mobil pribadi atau motor. Alasan lain memilih Kereta Prameks karena jalan raya Jogja-Solo semakin padat dengan kendaraan, sehingga demi kenyamanan saya memilih menggunakan kereta.
Pada hari Sabtu (7/11) kemarin saya berkesempatan ikut ngobrol santai bareng Dirut PT KCI (Kereta Commuter Indonesia) Ibu Wiwik Widayanti yang menjelaskan tentang rencana pengoperasian KRL (Kereta Rel Listrik) Jogja-Klaten.Â
Loh kok baru Jogja-Klaten? Iya sabar dulu ya karena pembangunan  tiang dan jaringan Listrik Aliran Atas (LAA) belum selesai sempurna sampai Solo. Jadi untuk sementara akan di uji coba dari Jogja sampai Klaten. Mendengar kabar ini saya tentunya sangat gembira, buat saya kereta menjadi moda transportasi umum yang paling nyaman.Â
Saya mencoba flashback kapan pertama kali saya naik kereta? Ingatan pun berjalan ke masa lampau, waktu itu saya masih berada di bangku Sekolah Dasar. Nenek mengajak saya dan kakak ke Jakarta naik kereta ekonomi. Betapa girangnya saya waktu itu, pertama kalinya pergi ke Jakarta dengan kereta. Dan sejak saat itu saya selalu rindu untuk melakukan perjalanan dengan kereta. Beberapa tahun lalu saya  sempat merasakan nyamannya naik KRL dari Bogor menuju Jakarta.Â
Teman menyarankan untuk naik di jam tidak sibuk, supaya bisa benar-benar menikmati kenyamanan menggunakan KRL. Saya pun mengikuti saran dari teman dan benar saja, saya kembali jatuh cinta naik kereta dan kali ini KRL. Saya sangat menikmati perjalanan dari Bogor-Jakarta Pasar Senen, walau harus ganti kereta, tapi itu gak jadi masalah buat saya.Â
Dan kini akan hadir KRL di Jogja, wah seneng banget dong. Antusiasme masyarakat Jogja-Solo dan sekitarnya sangat terasa, ini dibuktikan dengan penjualan kartu e money edisi khusus Yogyakarta  beberapa waktu lalu. 10.000 kartu terjual habis hanya dalam waktu 1 Minggu. Padahal keretanya belum jalan dan mesin tap tiket juga belum terpasang.Â
Duh saya gak kebagian kartu e-money yang edisi Jogja. Adakah kalian yang sudah mendapatkannya? Buat yang belum jangan khawatir karena PT KCI bakal mengeluarkan kartu baru lagi nantinya. Selain itu pihak KAI akan bekerja sama dengan pihak perbankan untuk mempermudah masyarakat nantinya. Ini salah satu yang ditunggu oleh para anker (anak kereta) dimana pengguna KRL sudah tidak perlu lagi mengantri membeli tiket di stasiun untuk bisa naik KRL.Â
Kalau Prameks kan masih menggunakan tiket dan sering kehabisan di waktu weekend, maka untuk KRL tidak ada lagi kehabisan tiket. Dengan kartu  e-money tinggal tap di mesin tiket untuk bisa masuk ke stasiun dan naik KRL. Pastikan cek saldo e-money dulu sebelum naik kereta. Top up saldo e-money dapat dilakukan melalui e-commerce atau melalui bank yang bekerjasama. Semakin mudah kan nantinya.
Lalu kapan KRL akan beroperasi?
Ini pertanyaan saya dan pertanyaan banyak orang diluar sana, termasuk anda juga kan? Sabar ya pihak KAI dan KCI sudah mulai melakukan uji coba internal kok. Uji coba ini ditujukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna KRL nantinya. Keamanan jadi prioritas utama sebelum KRL dioperasikan.Â
Pasokan aliran listrik sebagai tenaga utama KRL juga harus dipastikan aman dan terpenuhi. Semoga akhir tahun ini saat musim liburan KRL sudah dapat digunakan. Kabar bahagia jika KRL ini beroperasi, maka KRL akan berhenti di semua stasiun yang ada di sepanjang Jogja-Solo. Termasuk stasiun yang selama ini tidak digunakan.Â
Makanya perlu waktu untuk merevitalisasi semuanya, termasuk kesiapan setiap stasiun dalam hal pemasangan mesin tiket dan juga lahan parkir stasiun. Untuk Jogja-Klaten nantinya kereta akan berangkat dari Stasiun Tugu Yogyakarta-Lempuyangan-Meguwo (Bandara Adisucipto) -Kalasan-Prambanan-Srowot-Klaten (PP).Â
Untuk waktu tempuhnya pasti sedikit lebih lama jika dibandingkan dengan Prameks, karena KRL akan berhenti di lebih banyak stasiun. Dengan demikian lebih banyak masyarakat yang bisa mengakses KRL. Kedepan diharapkan transportasi umum bisa menjadi pilihan lebih banyak orang, sehingga mengurangi kemacetan.Â
Untuk warga Jogja dan masyarakat sekitarnya selamat menantikan kehadiran  KRL, persiapkan diri dengan disiplin yang baru juga. Saat naik KRL tidak ada lagi toilet di dalam kereta, tidak boleh makan dan minum selama di KRL dan juga tidak boleh berbicara, baik telepon atau berbicara dengan sesama penumpang. Semoga kedepannya bisa menjadi pilihan moda transportasi untuk melakukan berbagai aktivitas. Semoga transportasi umum semakin bisa diandalkan dan semakin baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H