Mencintai Dan Mengikhlaskan
Mantan Manten dari judul yang ditawarkan apa yang tersirat dibenak anda? Mantenan mantan atau mantan yang akhirnya mantenan, dua hal yang sama, tapi kalau film Mantan Manten bukan hanya sekedar mantan yang mantenan dan lebih dari itu.
Tokoh utama Yasnina di perankan secara apik oleh Atiqah Hasiholan, yang sudah tidak diragukan lagi kemampuan aktingnya dengan berbagai peran yang berbeda selalu berhasil membawakan setiap peran apapun sesuai tuntutan sang sutradara.Â
Dalam film  Mantan Manten Yasnina adalah sosok perempuan yang ambisius, totalitas dan dedikasi yang luar biasa untuk apa yang dikerjakannya.Sementa peran utama pria diisi oleh Arifin Putra sebagai Surya, yang menggambarkan sosok pemuda dari keluarga kaya raya yang masih keturunan ningrat tapi tidak bisa mengambil keputusan untuk dirinya sendiri.Â
Tak kalah seru tokoh antagonis diperankan oleh Tio Pakusadewo yang memang jago banget bermain peran sebagai bapak dari Arifin Putra, yang mengendalikan penuh anaknya. Seorang ayah yang berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya ( menurut pemikirannya).
Alur cerita Mantan Manten dibuat sedemikian apik oleh sang sutradara Farishad Latjuba, film bergenre drama ini mampu membuat turun naik emosi penonton dengan cerita yang tertata sedemikian apiknya.
Diawali dengan kemunculan tokoh Yasnina yang sedang berada di puncak kesuksesan karir sebagai seorang manager investasi, kehidupan yang serba mewah ditambah mempunyai seorang tunangan yang keren, tajir dan sangat mencintai Yasnina.
Hidup terasa sempurna ada cinta dan harta semua serba ada, apa yang dicari lagi coba? Bukankan kita hidup berharap penuh cinta dan punya kekayaan yang bisa jadi pegangan di dunia?
Lalu apa jadinya jika kekayaan yang digenggam harus hilang dalam sekejap mata, dikhianati oleh orang yang paling dipercaya?
Siapkah kita, jika harus terjun bebas dari atas dan meluncur langsung kebawah? Dari yang biasa bergelimang harta tiba2 harus bangkrut dalam sekejap. Gambaran inilah yang menjadi kekuatan dari cerita film Mantan Manten, semua digarap apik dengan pesan moral yang luar biasa.
Hidup itu ternyata bukan hanya sekedar tentang apa yang diinginkan tetapi lebih kepada bagaimana berjuang menghadapi setiap permasalahan. Ada kalanya terasa tidak adil tapi dengan pengambilan keputusan yang tepat ditambah keikhlasan hati semua akan berjalan dengan baik.
Setiap orang bekerja yang ingin mendapatkan materi yang cukup tetapi kepuasan hati ternyata juga tidak kalah penting, apalagi kalo menyangkut profesi yang dijalani. Semangat, totalitas dan keikhlasan menjadi kunci kesuksesan dalam hidup.
Perjuangan hidup perempuan menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya, menjalani dengan sepenuh hati, terkadang harus melawan rasa yang bergemuruh dijiwa, tetap tenang demi sebuah totalitas dengan penuh keikhlasan hati.
Mantan Manten menyimpan pesan pengajaran hidup yang luar biasa untuk para penonton yang menyaksikan. Pesan moral untuk bertekun dengan profesi yang dijalani dan ikhlas menerima apa yang menjadi garis hidup membuat kita lebih legowo dalam menghadapi setiap tantangan.
Apakah berujung kebahagiaan?
Bahagia itu tentang keikhlasan hati menjalani setiap waktu dengan penuh syukur dan berdedikasi dengan apa pilihan kita.
Kapanpun dan di manapun, perjuangan hidup memerlukan keikhlasan hati, yang harus dibarengi dengan totalitas demi sebuah pencapaian yang memuaskan. Adakalanya kita harus terjatuh untuk mengenal apa itu rasa sakit dan bagaimana harus bangkit.Â
Tak peduli kapan waktunya cobaan pasti datang. Namun keteguhan hati dan keikhlasan adalah kunci untuk bisa bangkit dan bertahan melawan gempuran masalah untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Dari film Mantan Manten sayapun belajar untuk lebih totalitas dalam berkarya, mengikhlaskan yang memang bukan lagi menjadi hak kita, mencintai dengan sepenuh hati  apa yang kita kerjakan demi hasil yang terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H