Tak salah sesungguhnya jika sastra kita jadikan luapan rasa. Bahkan memasifkannya lewat sosial media tentu akan bernilai positif untuk terus menghidupkan sastra. Akan tetapi, hanya perlu digarisbawahi, agar kita memahami dulu apa yang dikutip itu. Tahu teks aslinya, tahu pengarangnya, kita membaca dan menikmati karya sastra itu lebih dalam. Kita setidaknya tahu bahwa yang kita kutip adalah sebuah mahakarya yang bernilai dalam dan luas. Bukan sekadar mengutip yang akhirnya menjadikan sastra seolah kalimat-kalimat biasa yang tidak bernyawa. Belajarlah menghargai karya sastra.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI