- Keimanan
Kata Iman dalam Al-Quran disebutkan lebih dari 840 kali. Hal ini menunjukkan bahwa posisi dan kedudukannya dalam Islam sangat penting menurut Allah SWT. Hal ini karena Iman adalah asas dan dasar bagi seluruh amal perbuatan manusia, tanpa iman semua perbuatanya tidak sah dan diterima. Keimanan merupakan basis, fondasi, dan inti dalam beragama. Secara praktis beriman berarti secara sadar seseorang yakin dan percaya kepada Tuhan, kepada kitab-kitab yang diturunkan-Nya, kepada para malaikat-Nya, kepada takdir-Nya dan kepada hari akhir.
Allah menyatakan dalam Al-Quran yang artinya, "Barang siapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita, sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun (QS. An-Nisa: 124). Adapun hadits yang terkait adalah
Dari Umar radhiyallahu 'anhu , dia berkata: "Ketika kami duduk-duduk di sisi Rasulullah di suatu hari, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh, dan tidak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk di hadapan Nabi, lalu menempelkan kedua lututnya kepada lututnya seraya berkata: "Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam?" maka bersabdalah Rasulullah : "Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Illah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan pergi haji jika mampu." Kemudian dia berkata: "Anda benar." Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: "Beritahukan aku tentang Iman." Lalu beliau bersabda: "Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir, dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk." Kemudian dia berkata: "Anda benar." Kemudian dia berkata lagi: "Beritahukan aku tentang ihsan." Lalu beliau bersabda: "Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat Nya, jika engkau tidak melihat-Nya maka Dia melihat engkau." Kemudian dia berkata: "Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)." Beliau bersabda: " Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya." Dia berkata: "Beritahukan aku tentang tanda-tandanya." Beliau bersabda: "Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya." Kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: "Tahukah engkau siapa yang bertanya?" Aku berkata: "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Beliau bersabda: "Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian." (HR. Riwayat Muslim).
- Ibadah
Ibadah secara bahasa adalah tunduk atau merendahkan diri. Sedangkan secara istilah atau syara, ibadah merupakan suatu ketaatan yang dilakukan dan dilaksanakan sesuai perintah-Nya, merendahkan diri kepada Allah dengan kecintaan yang sangat tinggi dan mencakup atas segala apa yang Allah ridhai baik yang berupa ucapan atau perkataan maupun perbuatan yang dhahir ataupun batin.
Shalat menjadi indikator baik buruknya amal seseorang.
Shalat merupakan ibadah pokok, karena itu ibadah ini dijadikan tolak ukur baik dan buruknya amal seorang hamba. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya amal yang pertama dihisab pada hari kiamat adalah shalat. Apabila baik, maka mereka telah beruntung dan sukses, dan apabila buruk, maka mereka telah gagal dan rugi. Apabila berkurang sesuatu dari sholat fardhunya, Allah yang Maha Mulia lagi Maha agung berfirman, 'Lihatlah, apakah ada (shalat) sunnah yang dilakukan hambaku, agar dapat disempurnakan olehnya (sholat sunnah itu) apa yang kurang dari shalat fardhunya?' Amal-amal kebajikannya yang lain pun diperlakukan seperti itu." (HR. Tirmidzi, Malik, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Puasa menjadi benteng dari segala bentuk pelanggaran
Ibadah puasa ini dijadikan sebagai benteng dari segala bentuk kemungkaran, karena ibadah ini mengajarkan manusia untuk mampu mengendalikan nafsunya. Nafsu merupakan pangkal segala bentuk kejahatan. Jika nafsu ini sudah dikendalikan, maka kejahatan pun tidak akan terjadi. Itulah alasan utama ibadah puasa ini menjadi pencegah dari segala macam kemungkaran.
- Akhlak
Dalam bahasa Indonesia kata akhlak sama dengan budi pekerti, adab, sopan santun, susila dan tata krama. Menurut catatan Sejarah, sebelum diutus beliau, kondisi Masyarakat dalam keadaan jahiliyah. Mereka tidak mengenal hukum-hukum Allah, tidak mengetahui mana yang benar dan salah. Oleh karena itu, Nabi Muhammad Saw diutus untuk menyempurnakan kondisi akhlak. Bahkan istri beliau menggambarkan akhlak beliau adalah Al-Qur'an
1. Perintah yang mengajarkan untuk berbuat adil.
2. Allah tidak menilai bentuk fisik seseorang.
3. Kebaikan yang berlipat ganda.
4. Keserakahan.
5. Sabar.
6. Menahan amarah.
7. Jujur.
8. Kebaikan bersumber dari Allah .
9. Cerdas dan pandai.
10. Kerja keras.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H