Martabak manis merupakan jajanan yang umum ditemui dan cukup sederhana cara pembuatannya. Cukup campurkan beberapa bahan dengan air, asalkan cara-nya tepat, martabak tidak perlu menunggu waktu lama untuk dapat disantap.
Akan tetapi, dibalik pembuatannya yang terlihat sederhana, ternyata ada beberapa step yang perlu diperhatikan agar martabak tidak bantet, gosong dan gagal.
Pemilihan bahan pengembang
Dalam pembuatan martabak manis, pengembang dapat dikatakan sebagai pemeran utama. Pengembang diperlukan untuk menghasilkan buih gelembung yang akan membuat martabak berserat atau bersarang. Kegagalan menghasilkan gelembung pada adonan dapat menjadikan martabak tak ubahnya serupa dengan kue lumpur.
Kesalahan yang umum terjadi pada pengaplikasian pengembang;
Pertama, Â perbandingan antara kuantitas pengembang dan bahan lain kurang, sehingga tidak bisa menghasilkan gelembung di martabak secara maksimal.
Kedua, pengembang expired sehingga tidak bereaksi saat dicampurkan ke dalam adonan martabak. Untuk mengetahui apakah pengembang masih dalam kondisi bagus, dalam hal ini misal baking powder(BP) dan baking soda(BS), K-ners bisa mencoba cara berikut ini:
- Baking powder, dengan cara memasukkan BP kedalam air panas dan lihat reaksi yang dihasilkannya, jika BP bereaksi (berbuih banyak), berarti BP dalam kondisi bagus.
- Baking soda, caranya dengan memasukkan BS kedalam larutan cuka , dan lihat reaksi yang dihasilkannya.
Ketiga, terlalu banyak menggunakan baking soda yang akhirnya membuat martabak terasa pahit dan getir.
Pengaturan suhu teflon
Selain pengembang, suhu memasaknya juga berpengaruh besar, apalagi piranti yang digunakan untuk memasak adalah teflon.Â
Teflon rumahan biasanya relatif lebih tipis jika dibandingkan dengan loyang milik penjual martabak pada umumnya, sehingga permukaan teflon akan lebih cepat panas.