Mental dan kemampuan menyelesaikan masalah juga akan diuji ketika kita menghadapi keadaan darurat, misal melihat atau terlibat kecelakaan kecil. Empatimu akan dikelitik, ikut membantu atau langsung berlalu, tanggung jawab dengan diselesaikan baik-baik atau ngacir aja karena memang sepi kondisinya.
Ya kembali lagi, solo riding akan sangat erat dengan persoalan semacam ini jadi tinggal bagaimana kedewasaanmu untuk menghadapi.
Mengenal kapasitas pribadi agar lebih mawas diri
Kalau sudah naik motor, ngebut, biasanya suka lupa diri. Engga sadar kecepatan udah diatas 100 km/aja, engga sadar kalau kesenggol truk molen di depan sudah bisa pindah kavling ke ukuran 2m x 1m alias kuburan, atau engga sadar kalau sebenarnya badan sudah minta diistirahatkan, tapi ego masih susah untuk diredam, alhasil fokus pengendara terganggu, penglihatan menjadi buram.
Justru hal itu yang bahaya, karena human error masih menyumbang penyebab kecelakaan tertinggi di jalan raya.
Bagaimana cara mengendalikannya?
"Sak beja-bejane wong lali, isih bejo wong kang eling lan waspodo"- Prabu Jayabaya
"Artinya:Seberuntung-beruntungnya orang yang lupa, masih beruntung orang yang ingat dan waspada"- Prabu Jayabaya
Menurut pengalaman pribadi, mengingat target hidup dan mengingat orang-orang yang dicintai bisa meredam ego pribadi, dan ini engga hanya berlaku ketika berkendara saja ya.
 Coba saja sewaktu ngebut tetiba bayangan ibu terlintas,
"Kalau aku ngebut terus kenapa-napa, ibu khawatirnya seperti apa ya?"
terbukti, mantra itu selalu berhasil untuk merenggangkan gas tangan dan menurunkan kecepatan.
****