Mohon tunggu...
Retno Mukti
Retno Mukti Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Walisongo Semarang

Saya memiliki hobi di bidang fotografi dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kecelakaan akibat Ketidakpatuhan Remaja di Jalan Raya

8 Mei 2024   11:00 Diperbarui: 8 Mei 2024   11:13 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah bagian dari negara di ASEAN yang memiliki tingkat kematian tergolong tinggi akibat kecelakaan berkendara di jalan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019 hingga 2021, menunjukkan Indonesia mengalami peningkatan kecelakaan lalu lintas dan menyentuh angka 103.645 kejadian pada tahun 2021. Kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa seseorang juga dapat merugikan negara. Kecelakaan di jalan raya telah menjadi penyebab utama kematian di kalangan pemuda.

Pada Jum'at, 3 Mei lalu diberitakan bahwa pelajar usia remaja tewas terlindas truk yang akan ditumpanginya. Remaja asal Kab. Wonosobo tersebut tiba-tiba melompat ke dalam bak truk saat pengemudi truk tidak mengijinkannya untuk menumpang. Kondisi luka berat yang diderita menyebabkan korban langsung tewas di lokasi kejadian.

Kecelakaan di jalan raya tidak hanya menimbulkan kematian saja tetapi juga menyebabkan kecacatan permanen pada korban. Tetapi, kecelakaan di jalan raya sebetulnya dapat dicegah dan diminimalisir. Faktor utama anak atau remaja berani terjun ke jalan raya adalah merasa sudah berani berkendara dan paham rambu lalu lintas. Tetapi, masih ada anak yang melanggar rambu lalu lintas menjadi pemicu kecelakaan dan kerugian bagi orang lain. Sarana keselamatan berkendara tidak diajarkan oleh orang tua mereka dan pemerintah belum memfasilitasi secara penuh mengenai keselamatan berkendara.

Usia remaja memang masih mencari jati diri dengan melakukan aktivitas yang menurutnya seru dan tidak sedikit juga yang mengancam nyawa. Seperti balapan liar, menyetop pengemudi truk bak terbuka di jalan, dan juga bermain di rel perlintasan kereta api. Misalnya ketika balapan liar di jalan raya, pastinya remaja tidak menggunakan helm dan motor yang digunakan pun tidak layak untuk dikendarai, helm sendiri menjadi alat perlindungan utama ketika sedang berkendara. Tidak sedikit pula anak tersebut mengalami kecelakaan dan biasanya kepala mengalami luka yang serius. Hal ini dapat dicegah jika orang tua anak dapat menasihati dan secara tegas menghukum apabila melakukan kegiatan tersebut. 

Kecelakaan di jalan raya menimbulkan masalah serius yang mempengaruhi keselamatan publik dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Setiap kecelakaan tidak hanya mngakibatkan kerugian jiwa dan cedera, tetapi juga menimbulkan dampak ekonomi dan sosial. Oleh karena itu, upaya untuk mengurangi jumlah kecelakaan di jalan raya harus terus didorong dan diperkuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun