Mohon tunggu...
Retno Kurnianingsih
Retno Kurnianingsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

hobi: mendengarkan musik dan kulineran

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hari-Hari Patahnya Nara

7 Desember 2022   08:44 Diperbarui: 7 Desember 2022   09:15 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Lo juga sih nggak pergi dari mereka. lo tau kan kalo Nara nggak pernah kek gini" sahut Lili.

"Yakan gua nggak tahu kalo mereka kek gitu".

Tara tetap didiam di depan Nara. Eli dan Nashwa menghampiri Nara.

"Nara, aku minta maaf ya. Aku nggak bermaksud kayak gitu, aku Cuma bercandaain Tara aja." Ujar Eli dan Nashwa.

Ya, tidak ada satupun kata yang keluar dari Nara hingga Nara.

"Udahlah Li, gua udah males. Gua mau masuk kelas aja" ucap Nara.

Semua sudah selesai, Nara memutuskan untuk mengakhiri hubungannya. Bukan karena kejadian itu, tetapi Nara juga bingung hati yang sebenarnya Tara kepadanya. Semua cerita berakhir.

Hari terus berlalu dengan diamnya seorang Nara. Beberapa hari kelas terasa tidak seperti biasanya. Orang yang ekstrovert terdiam hanya memperhatikan pelajaran saja. Nara berusaha untuk menganggap semuanya baik-baik saja.

Tiba suatu hari dimana kejadian dan hal bodoh Nara terjadi. Sore yang cerah itu Nara, kakak dan adik Nara bertiga bersepeda keliling lapangan danberhenti disebuah tempat bermain. Hngga waktu menunjukkan sudah tiba maghrib. Pulanglah mereka kerumah. Membersihkan badan dan sholat. Makan malam bersama telah tiba.

Awalnya semua baik-baik saja. Makan Bersama dengan keluarga berjalan dengan baik, hingga tertiba "uhuk-uhuk-uhukkk" suara yang keluar dari Ibu Nara yang tersedak ketika makan. Ibu sudah memberi kode minta air minum, tetapi apa? Bodohnya Nara tidak segera mengambilkan minum untuk ibunya. Ibu Nara lemas dan terjatuh berbaring dengan bibir yang mulai membiru dan nafas mulai berhembus sangat pelan. Ibu tersenyum untuk terakhir kalinya pada acara makan malam itu.

Semua bingung, berlari keluar rumah memanggil dokter terdekat. Berlari mengambil minyak, mencoba mengoleskan minyak dan mengeluarkan makanan yang masuk. Tetapi semua itu terlambat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun