Untuk mencapai ketahanan pangan, Indonesia harus terus meningkatkan produktivitas pertanian. Ini dapat dicapai melalui berbagai kebijakan yang mendukung akses petani ke teknologi modern, benih unggul, pupuk, dan sarana produksi lainnya.Â
Pemerintah juga harus memberikan pelatihan dan penyuluhan yang intensif kepada petani tentang praktik pertanian yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim. Contohnya, program SERASI (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani) yang bertujuan untuk mengoptimalkan lahan rawa sebagai sumber produksi pangan strategis.
2. Memperkuat Infrastruktur Pertanian dan Distribusi
  Infrastruktur yang memadai adalah kunci untuk memastikan bahwa pangan dapat didistribusikan secara merata ke seluruh penjuru negeri. Pembangunan jalan, jembatan, irigasi, serta fasilitas penyimpanan dan pengolahan pangan harus menjadi prioritas dalam kebijakan pembangunan.Â
Infrastruktur yang kuat akan mengurangi biaya distribusi, mengurangi kerugian pasca-panen, dan memastikan bahwa pangan dapat mencapai daerah-daerah terpencil. Program pembangunan infrastruktur pertanian seperti Program Irigasi Rakyat telah membantu meningkatkan irigasi lahan pertanian di wilayah-wilayah terpencil.
3. Mengurangi Ketergantungan pada Impor Pangan
  Meskipun Indonesia merupakan negara agraris, masih terdapat ketergantungan yang signifikan pada impor pangan, terutama untuk komoditas seperti beras, kedelai, dan daging. Kebijakan yang mendorong swasembada pangan dan diversifikasi produksi pertanian akan membantu mengurangi ketergantungan ini dan meningkatkan ketahanan pangan nasional.Â
Pemerintah harus mendorong penelitian dan pengembangan (R&D) untuk menemukan varietas tanaman lokal yang lebih tahan terhadap iklim ekstrem dan lebih produktif , seperti pengembangan padi varietas Inpari 32 HDB yang tahan terhadap kekeringan.
4. Mengatasi Ketimpangan Akses Pangan
  Ketahanan pangan bukan hanya tentang ketersediaan pangan, tetapi juga tentang akses yang merata ke pangan tersebut. Kebijakan publik harus dirancang untuk mengurangi kesenjangan akses antara wilayah perkotaan dan pedesaan, serta antara wilayah barat dan timur Indonesia. Program-program bantuan sosial, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan pangan non-tunai (BPNT), harus diperkuat dan diperluas cakupannya agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat miskin dan rentan.
5. Integrasi Kebijakan Pangan dengan Kebijakan Lingkungan