Mohon tunggu...
Retno Endrastuti (IBUN ENOK)
Retno Endrastuti (IBUN ENOK) Mohon Tunggu... Human Resources - Diary of Mind

Menyukai tulisan2 ringan dengan topik psikologi populer, perencanaan kota dan daerah, kuliner, handycraft, gardening, travelling...terutama yang kekinian

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Refleksi Masalah: Antara Ekspektasi, Realita, Syukur, Sabar dan Ikhlas

17 Januari 2025   19:15 Diperbarui: 17 Januari 2025   19:06 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sobat kompasiana, pepatah mengatakan masalah adalah seni kehidupan. Setiap orang mau tidak mau pasti akan menghadapi permasalahan dalam hidupnya, apapun itu, tentunya dengan kadar dan jenis permasalahan yang berbeda-beda. Lantas, apa yang sebenarnya penyebab terjadinya masalah dan bagaimana menghadapinya?

Masalah : Ekspektasi dan Realita

Dalam sebuah cuplikan video tayangan TikTok yang diunggah sebuah akun Threads menayangkan sebuah contoh bagaimana rasa syukur diperlukan dalam kehidupan kita agar hidup bahagia. Di video tersebut, seorang milyader menceritakan kepada sopirnya saat di parkiran bahwa temannya baru saja membeli pesawat jet pribadi dan ingin juga membeli agar merasa bahagia. Namun, tiba-tiba seseorang mengetuk kaca mobil dan mengatakan “Mobil Rolls-Royce terbaru Anda bagus sekali daripada mobil lama saya”. Pria pengetuk kaca mobil pun dengan gontai melangkah menuju mobilnya dan menendang mobilnya. Saat itu juga, pria pemilik mobil lama tersebut bertemu dengan perempuan dan mengatakan “Ada apa dengan mobilmu?” dan dijawab “Saya kesal dengan mobil lama saya dan ingin ganti dengan yang baru”. Perempuan tersebut menyahut, “Anda seharusnya bersyukur, karena saya setiap hari kemana-mana naik bis, tidak punya mobil”. Pria kaya pemilik Rolls-Royce dan pemilik mobil lama pun akhirnya mendapat hikmah bahwa rasa syukur terhadap apa yang dimiliki sekarang bisa menimbulkan kebahagiaan.

Dalam cuplikan cerita video di atas digambarkan bahwa orang yang memiliki segalanya atau orang kaya belum tentu bebas dari permasalahan, justru keinginan-keinginannya terhadap kepemilikan harta yang semakin meningkat akan menjadi masalah itu tersendiri ketika menyebabkan ketidakbahagiaan dalam hidup.

Tidak dapat dipungkiri bahwa sejatinya manusia tidak akan terus merasakan puas terhadap pencapaian atau hal yang dimiliki sekarang. Harapan atau ekspektasi yang terlalu tinggi terkadang memang dapat menimbulkan permasalahan yang justru menimbulkan ketidakbahagiaan. Hal tersebut dikarenakan karena dalam sudut pandang psikologi, masalah pada dasarnya dipahami sebagai kesenjangan antara harapan/ekspektasi dan realita/kenyataan. Artinya, ketika seseorang dihadapkan pada ekspektasi yang berbeda dengan realita maka muncul apa yang disebut sebagai masalah. 

Menghadapi Masalah dalam Tinjauan Psikologi : Problem Solving

Ibun Enok kembali mengingat, bahwa dalam tinjauan ilmu psikologi, masalah dapat dikaji dengan beberapa pendekatan teori kognitif yang dilakukan oleh pakar problem solving. Pendekatan teoritis yang digunakan dalam kajian tentang berpikir dan pemecahan masalah antara lain :

  1. Teori Stimulus-Respon. Konsep stimulus-respon memiliki pandangan bahwa berpikir didasarkan atas proses asosiatif. Berpikir dipandang sebagai tingkah laku trial-and-error yang tidak kelihatan, seperti tingkah laku trial-and-error yang tampak dalam menghadapi berbagai situasi pembelajaran. Individu akan belajar melalui proses trial-and-error untuk memilih respon yang tepat menghadapi stimulus tertentu. Dalam menghadapi situasi bermasalah, seseorang menggunakan kebiasaan-kebiasaan (perilaku menetap) yang telah dipelajari melalui pelaziman. Dalam penggunaannya, akan berhubungan dengan tantangan yang dihadapi. Kebiasaan juga tersusun dalam apa yang disebut dengan ‘hirarki rumpun-kebisaaan’ yaitu sebuah cara menghadapi situasi dengan hirarki dari macam-macam kebiasaan. Menurut teori ini dalam suatu situasi pemecahan masalah, kebiasaan akan menetap pada urutannya sampai berhasilnya suatu respon 
  2. Teori Gestalt.Teori Gestalt memandang persoalan berpikir dan pemecahan masalah terkait bagaimana seseorang menentukan dunianya. Berpikir dipandang sebagai pengorganisasian persepsi, yaitu proses ketika seseorang menangkap pola-pola keseluruhan dari stimuli, atau makna dari bagian-bagian stimuli ke dalam pola keseluruhan dengan berbagai cara. Berpikir dengan demikian adalah sebuah proses perseptual-kognitif. Keberhasilan mendapatkan insight setelah melalui pengorganisasian persepsi terhadap keseluruhan situasi masalah (pola) yang akan diatasi yang dikenal sebagai fenomena.
  3. Pendekatan Pemrosesan-Informasi. Pendekatan pemrosesan-informasi adalah upaya memformulasikan bentuk urutan kejadian dengan penggunaan format dari program komputer. Suatu program komputer terdiri dari rangkaian langkah-langkah atau kaidah-kaidah yang menguraikan apa yang diproses komputer. Manusia jauh lebih baik daripada komputer sehingga pendekatan pemrosesan-informasi terhadap tingkah laku diibaratkan sebuah program yang dapat mensimulasikan proses psikologis yang digunakan sebagai model yang sangat abstrak dalam berpikir dan memecahkan masalah. Beberapa macam program pemecahan masalah pun dapat dikembangkan. Jika suatu program dapat berhasil memecahkan suatu bentuk masalah, maka temuan itu dapat menyumbang kepada teori kegiatan pemecahan masalah.

Berikut ini prinsip-prinsip umum berpikir yang dapat digunakan untuk problem solving dalam situasi sehari-hari:

  1. Pahami masalah dengan cara mempertanyakan permasalahan apa yang sebenarnya sedang dihadapi? Dengan menjawab apa masalahnya sebenarnya, dimana letak masalahnya dan bagaimana peta masalahnya, maka akan sampai pada pemahaman masalah.
  2. Pahami masalah secara seksama. Dengan memahami masalah, dapat menentukan berbagai kemungkinan penyelesaian yang tepat, serta mengingat kembali pengalaman penyelesaian masalah serupa yang pernah dilakukan sebelumnya.
  3. Kenali semua kemungkinan pemecahannya. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi beberapa kemungkinan pemecahan yang muncul dari penalaran. Buat daftar kemungkinan pemecahan masalah dari yang paling sederhana sampai ke yang kompleks.
  4. Temukan strategi pemecahannya. Pada langkah ini telah dipahami situasi yang sebenarnya serta telah mendapatkan kesimpulan yang tepat dan pemecahan masalah yang efektif dengan menggunakan suatu pilihan atau pendekatan tertentu.
  5. Evaluasi kemungkinan implementasi pemecahannya. Setelah keputusan akhir diambil, evaluasi kembali pilihan-pilihan solusi dan pertimbangkan implementasinya. Apakah pilihan tersebut rasional, logis, praktis dan layak? Jika sudah tepat di hati, maka lakukanlah rangkaian tindakan yang harus diambil sebagai solusi masalah. 

Menghadapi Masalah dengan Rasa Syukur, Sabar dan Ikhlas

Dalam mengamati berbagai permasalahan dalam hidup, Ibun Enok pun melakukan sebuah refleksi dan sampai pada suatu kesimpulan bahwa ternyata kunci dalam menghadapi permasalahan meskipun kita belum menemukan solusinya adalah rasa syukur, sabar dan ikhlas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun