Mohon tunggu...
Retno Endrastuti (IBUN ENOK)
Retno Endrastuti (IBUN ENOK) Mohon Tunggu... Human Resources - Diary of Mind

Menyukai tulisan2 ringan dengan topik psikologi populer, perencanaan kota dan daerah, kuliner, handycraft, gardening, travelling...terutama yang kekinian

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Asyik Sharing Cerita Horor

9 Mei 2024   17:45 Diperbarui: 20 Mei 2024   14:55 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Cerita Horor (Sumber gambar: blogger.com)

Sobat Kompasiana, suka dengan film misteri, menyeramkan alias horor? atau sekedar mendengarkan cerita horor dari teman atau media sosial? 

Ibun Enok lebih memilih opsi yang kedua. Kalau film horor tidak terlalu suka, hanya terkadang penasaran saja saat ada yang viral. Selain itu, kadang muncul rasa takut apabila menonton sendirian. Apalagi film horor versi Indonesia atau Asia, menurut Ibun Enok lebih menyeramkan daripada film horor ala Barat. Mungkin karena ceritanya lebih familiar dan dekat dengan keseharian kita. Kalau versi Barat, jenis film thriller menurut Ibun Enok lebih membuat senam jantung daripada film horornya. 

Kembali ke cerita horor, terkadang ada teman kita atau media sosial yang membagikan cerita horor dalam kehidupan sehari-hari. Sesekali Ibun Enok berdiskusi seru dengan teman, topiknya cerita-cerita horor. Kesimpulannya, pertama memang kita harus percaya atau mengakui fakta bahwa "dunia lain" itu ada. Tuhan tidak menciptakan makhluk hidup saja, akan tetapi juga makhluk gaib seperti malaikat, jin, iblis, dan setan. Hanya saja mereka tinggal di alam yang berbeda dengan manusia.

Kedua, orang meninggal tidak akan menjadi "hantu" seperti yang digambarkan pada film-film horor atau konten berburu hantu. Dalam diskusi kami sepakat bahwa "hantu" hanyalah setan atau jin yang menjelma atau menyerupai wujud orang yang sudah meninggal sebagai upaya tipu daya untuk mengganggu manusia. Umat muslim percaya bahwa kematian adalah peristiwa terpisahnya jasad dengan ruh, ruh menuju alam barzah. Dengan demikian, ruh orang yang sudah meninggal tidak ada lagi sangkut pautnya dengan dunia.

Namun, mungkin itu tidak berlaku di negara lain yang masih meyakini roh orang meninggal, terutama yang dibunuh atau bunuh diri dapat menjelma menjadi hantu untuk membalas dendam atau menyelesaikan urusan yang belum selesai. Seperti halnya yang digambarkan di film-film. Bahkan ada yang mempengaruhi terhadap penjualan sebuah properti. Misalnya sebuah fakta unik di Jepang, rumah atau apartemen yang merupakan bekas lokasi orang bunuh diri biasanya dihargai lebih murah dan iklannya jujur mengatakan bahwa lokasi pernah menjadi lokasi bunuh diri. 

Makhluk jin dapat menjelma menjadi wujud makhluk lainnya misalnya menjadi ular, anjing, termasuk menjadi manusia. Akan tetapi apabila menjelma menjadi manusia jin tidak dapat memiliki bentuk sempurna, misalnya tidak memiliki mata, tidak memiliki kepalanya dan sebagainya. Itulah sebabnya semakin banyak gambaran penampakan makhluk dunia lain dalam cerita horor di sekitar kita. 

Ketiga, manusia pada umumnya sebenarnya tidak bisa melihat makhluk gaib. Adapun kalau ada yang bisa di dalamnya ada jin atau memang mempunyai kelebihan khusus dari lahir yang sering disebut indigo atau memiliki indera keenam. 

Suatu ketika Ibun Enok dan kawan kerja sedang menginap di sebuah hotel di Lombok. Setelah menginap semalam, keesokan harinya salah satu teman menceritakan kalau semalam mendengar suara di atas kamar seperti kursi digeser dan langkah kaki seperti orang yang sedang berlari. Tak hanya itu, ia menambahkan suara ketok-ketok dari arah jendela kamar. Teman Ibun Enok itu juga bercerita bahwa di dalam laci kamarnya ada beberapa macam kitab suci dari 3 agama. Hal ini semakin memperjelas benang merah dengan peristiwa yang dialami Ibun Enok dan teman-teman. 

Saat itu, awalnya Ibun Enok sempat berkata dalam hati tidak mungkin terjadi dan tidak takut, lalu berkata kepada teman mungkin ada petugas yang sedang menyiapkan acara di ruangan atas. Namun, keesokan harinya ternyata Ibun Enok mendengar hal yang sama itu. Seketika Ibun Enok merinding dan berdoa minta perlindungan-Nya. Teman yang satunya lagi ternyata mendegar hal serupa.

Pengalaman tersebut merupakan pengalaman pertama Ibun Enok terkait dunia lain. Hikmah yang dapat diambil, bahwa kita tidak boleh "sombong" sebagai manusia, meskipun hanya berkata dalam hati tidak percaya dan harus tetap mengakui keberadaan dunia tak kasat mata itu. 

Sejak saat itu, Ibun Enok semakin meyakini keberadaan dunia lain dan justru semakin asyik mendengarkan cerita-cerita horor di sekitar kita. Apalagi Ibun Enok tinggal di desa yang banyak berkisah cerita horor. 

Cerita horor didapatkan dari teman, tetangga sampai dari media sosial. Berbagai cerita berikut cukup membuat bulu roma merinding, namun semakin menambah keyakinan Ibun Enok akan keberadaan makhluk dunia lain ciptaan Tuhan. 

Ada teman yang  menceritakan pernah mendengar tangisan di malam hari di makam samping rumahnya, teman yang mencium aroma masakan dapur tradisional dari sebuah ruangan, aroma bunga menyengat di sebuah kamar hotel yang ternyata pernah terjadi peristiwa bunuh diri, cerita tetangga yang didatangi anak kecil minta diberi nama dan dibelikan alat sekolah, tetangga yang melihat penampakan makhluk astral menyeramkan di kebun pisang, kesaksian orang melihat taksi yang terbuka pintunya terlihat seperti menurunkan penumpang tapi tidak terlihat penumpangnya, dan sopir motor online yang mendapatkan pesanan di malam hari tapi tersesat dan berputar-putar ternyata di sekitar makam. 

Cerita tentang kesurupan massal pun pernah diceritakan seorang teman yang dulunya menjadi ibu asuh sebuah asrama. Tuturnya, tidak semua bisa disembuhkan hanya dengan membacakan ayat suci apalagi hanya diputarkan dari youtube atau aplikasi lainnya. Syaratnya yang membacakan harus benar-benar berhati bersih. Kalau tidak, jin yang memasuki  malah bisa mengikuti dan resisten di dalam tubuh yang kerasukan. Kesurupan massal juga pernah dialami siswa-siswa dekat tempat tinggal Ibun Enok  di rumah kost yang sedang mengadakan pesta ulang tahun di sore hari. 

Nah, Sobat Kompasiana bagaimana dengan cerita-cerita horor di sekitarmu, antara percaya tidak percaya?

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun