Mohon tunggu...
Retno Endrastuti (IBUN ENOK)
Retno Endrastuti (IBUN ENOK) Mohon Tunggu... Human Resources - Diary of Mind

Menyukai tulisan2 ringan dengan topik psikologi populer, perencanaan kota dan daerah, kuliner, handycraft, gardening, travelling...terutama yang kekinian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Homeschooling dan Menggali Bakat Anak

7 Mei 2024   13:15 Diperbarui: 20 Mei 2024   15:09 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Homeschooling (Sumber gambar: janethes.com)

Ada berbagai pertimbangan kenapa orang tua lebih memilih homeschooling, misalnya faktor biaya, fleksibilitas waktu, lokasi rumah yang terlalu jauh dari sekolah formal, orangtua yang kerap berpindah rumah, adanya kegiatan positif lain yang membuat anak sibuk (misalnya artis cilik), anak dalam kondisi sakit menahun, kondisi tertentu anak yang membuat sulit fokus belajar di sekolah formal (berkebutuhan khusus) atau anak yang memang ingin fokus mengembangkan minat dan bakat tertentu.

Pada praktiknya di Indonesia, ternyata model homeschooling ada berbagai macam, antara lain homeschooling dengan mendatangkan jasa pendidik dari lembaga privat atau kursus homeschooling, homeschooling online, homeschooling melalui PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), dan homeschooling dengan orang tua yang mengajari langsung anak. 

Anak dari kawan Ibun Enok yang mampu menelurkan beberapa buku cerita dan novel tersebut selain belajar dengan orang tua juga memilih PKBM sebagai tempat belajar. Selain itu juga mengikuti klub literasi untuk menunjang bakat menulisnya. Memang menurut ibunya, anak mulai kelihatan memiliki kemampuan dalam literasi bahasa sejak usia 5 tahun sudah mampu membaca dengan sendirinya hanya dengan sering dibacakan dongeng. 

Karya Penulis Cilik Homeschooling (Sumber gambar: koleksi pribadi)
Karya Penulis Cilik Homeschooling (Sumber gambar: koleksi pribadi)

Lebih lanjut menurut kawan Ibun Enok, hal prinsip yang perlu digarisbawahi bagi orang tua sebelum memilih metode homeschooling adalah jangan semata-mata memindahkan apa yang didapatkan sekolah formal ke dalam homeschooling. Anak tetap akan mendapat pendidikan terbaik apapun melalui homeschooling. Orang tua pun ketika sudah memutuskan memilih homeschooling untuk pendidikan anaknya harus siap kompak, komitmen dan konsisten dalam menjalaninya. Selain itu jangan lupa untuk tetap menerapkan aturan disiplin belajar, good habits, kesempatan bersosialisasi pada anak, dan prinsip bahwa keluarga adalah tempat pendidikan utama dan pertama.

Jadi dengan kata lain homeschooling tidak boleh hanya menargetkan kemampuan akademis saja atau mendapatkan ijazah setara. Anak pun dapat digali dan dikembangkan potensi bakatnya, misalnya dalam menulis, musik, olah raga dan sebagainya. 

Apabila orang tua merasa kesulitan menggali minat dan bakat anak dapat pula dengan bantuan psikolog untuk mengetahuinya melalui tes psikologi. Setelah diketahui, kemudian dapat dicoba untuk mulai mengembangkan anak di dalam homeschooling, mengingat fleksibilitas waktu yang dimiliki homeschooling, serta materi ajarnya yang lebih sedikit dan spesifik. Anak pun lebih dapat belajar life skill tertentu yang diminati melalui pelajaran keterampilan. Materinya justru jarang bisa didapatkan dari jalur pendidikan formal pada umumnya.

Kesimpulannya, homeschooling memang didesain tak lain untuk membantu anak belajar sesuai dengan minat dan bakatnya, metode dan gaya belajarnya, kapan saja, dengan siapa saja dan dalam situasi apa saja, namun dengan cara yang menyenangkan bagi anak. Dengan demikian bakat anak pun dapat lebih tergali. 

Selain itu, homeschooling dapat menyiapkan anak menjadi pembelajar mandiri yang memiliki motivasi belajar, fokus pada cita-cita yang ingin dicapai, terampil mencari bahan ajar dan cerdas mengelola diri sendiri. 

Salam edukasi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun