Mohon tunggu...
Retno Endrastuti (IBUN ENOK)
Retno Endrastuti (IBUN ENOK) Mohon Tunggu... Human Resources - Diary of Mind

Menyukai tulisan2 ringan dengan topik psikologi populer, perencanaan kota dan daerah, kuliner, handycraft, gardening, travelling...terutama yang kekinian

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Refleksi Syukur dan Daya Juang dari Buruh Gendong Pasar

3 Mei 2024   15:00 Diperbarui: 20 Mei 2024   15:13 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Buruh Gendong Pasar (Sumber: Mojok.co)

Kerja dimaknai sebagai rejeki pemberian Tuhan, kehidupan sosial dan sebagai sarana untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Rasa nyaman dalam bekerja dapat dipengaruhi oleh adanya motivasi, role model, faktor-faktor pendorong, nilai-nilai yang mereka yakini dalam kehidupan dan diterapkan dalam pekerjaan, kondisi buruh gendong perempuan di dalam pekerjaannya dan strategi coping (pemecahan masalah) yang dilakukan.

2. Penelitian Sri Yulita Pramulia Panani (2021) dari Universitas Gadjah Mada tentang Pandangan Buruh Gendong di Yogyakarta terhadap Peran Ganda Perempuan

Penelitian bertujuan untuk menganalisis bagaimana buruh gendong mempertahankan eksistensinya sebagai perempuan Jawa yang dapat berperan ganda untuk membantu ekonomi keluarga dan bagaimana cara pandang terhadap peran ganda perempuan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan Jawa tidak hanya berkarakter halus dan penurut tetapi juga kuat, tangguh dan tegas dalam mengambil keputusan. Buruh gendong memandang peran ganda sebagai bagian dari kehidupan yang harus dihadapi dengan kemauan dan keikhlasan. Mereka menangani konflik peran ganda dengan cara efisiensi manajemen waktu dan pembagian beban dalam pekerjaan rumah tangga. Selain itu, dapat diketahui bahwa wanita dengan peran ganda tidak hanya terbatas ingin berkontribusi dalam keluarga, namun juga membantu keluarga dengan tulus ikhlas. 

3. Penelitian Trina Melianingsih dan Sheila Oksapariana (2008) dari Universitas Negeri Yogyakarta tentang Eksistensi Kehidupan Buruh Gendong Perempuan di Pasar Beringharjo

Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi dan upaya yang dilakukan buruh gendong untuk menjaga eksistensi mereka dalam menghadapi dinamika kehidupan di Pasar Beringharjo dan bagaimana peran modal sosial dalam berperan sebagai bagian dari upaya tersebut.

Strategi pertama adalah bergabung dengan asosiasi buruh di Pasar Beringharjo "Sayuk Rukun". Upaya yang dilakukan melalui banyak aktivitas dalam asosiasi tersebut seperti kerjasama, simpan pinjam, dan kegiatan keagamaan (menambah pengetahuan agama) yang diikuti dengan pelayanan kesehatan. 

4. Penelitian Sultan Aryatama (2022) dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta tentang Strategi Bertahan Hidup Buruh Gendong di Pasar Beringharjo Timur pada Masa Pandemi Covid-19. 

Kondisi Pasar Beringharjo Timur yang lebih sepi saat pandemi Covid-19 dan banyaknya kios pedagang yang tutup sementara telah berdampak pada menurunya pelanggan yang menggunakan jasa buruh gendong.

Hal ini mendorong para buruh gendong menerapkan berbagai strategi bertahan hidup, yaitu: strategi alternatif penghasilan dengan bekerja menjaga toko pedagang di Pasar Beringharjo Timur dan menjual anak ayam di tempat tinggal asal, strategi menghemat pengeluaran dengan mengurangi pola makan, menurunkan mutu makanan, dan menghemat biaya pengeluaran sehari-hari,  serta strategi jaringan sosial dengan menjalin hubungan baik dengan teman dan kelompok paguyuban YASANTI untuk saling membantu satu sama lain.

Sebagai informasi, Yayasan Annisa Swasti (YASANTI) adalah organisasi yang berbasis di Yogyakarta dan fokus pada peningkatan kondisi dan aspirasi perempuan di masyarakarat melalui pembentukan organisasi pekerja, advokasi, dan pedidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun