Mohon tunggu...
Retno Endrastuti (IBUN ENOK)
Retno Endrastuti (IBUN ENOK) Mohon Tunggu... Human Resources - Diary of Mind

Menyukai tulisan2 ringan dengan topik psikologi populer, perencanaan kota dan daerah, kuliner, handycraft, gardening, travelling...terutama yang kekinian

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Kenangan Nyoblos di Negara Lain

12 Februari 2024   21:15 Diperbarui: 14 Februari 2024   08:16 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nyoblos di Osaka (Sumber gambar: koleksi pribadi)

Sobat Kompasiana, sebentar lagi akan diselenggarakan pesta demokrasi Pemilu 2024. Ibun Enok kembali mengenang bagaimana pengalaman berpartisipasi memilih di negeri orang, tepatnya di Jepang pada Pemilu periode tahun 2014. 

Saat itu, Ibun Enok sedang tugas belajar pasca sarjana. Pemilu di negara lain biasanya dilaksanakan lebih awal daripada pelaksanaan di tanah air. 

Memilih di negeri orang memang tidak semudah yang dibayangkan di tanah air yang tinggal membawa undangan dan datang ke TPS terdekat. 

Tantangan yang dihadapi dalam proses pemilu di luar negeri agak ribet. Untuk menjadi pemilih di negara lain kita harus mendaftar dulu secara online dan memberikan data yang harus benar. 

Hal ini dikarenakan jika data salah maka surat suara yang dikirim pos bisa tidak sampai dan tidak bisa memilih. 

Jarak pun tidak menjadi penghalang bagi kami sebagai mahasiswa perantau waktu itu yang jauh dari tanah air untuk menggunakan hak pilih dalam Pemilu. 

Apalagi, saat itu musim dingin dan Ibun Enok tinggal di prefecture Kusatsu, Shiga dan mendapatkan undangan dari PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri) untuk memilih di Osaka yang berjarak 72,4 Km atau sekitar 1 jam perjalanan apabila ditempuh dengan KRL JR.

Nyoblos di Osaka (Sumber gambar: koleksi pribadi)
Nyoblos di Osaka (Sumber gambar: koleksi pribadi)

Sebenarnya surat suara waktu itu sudah dikirim sebelumnya ke tempat tinggal dan bisa dikirim kembali via pos. 

Namun, karena ada undangan memilih dan rasa penasaran kami bagaimana rasanya memilih di negara lain, maka Ibun Enok beramai-ramai bersama teman-teman rela datang ke TPS bertempat di KJRI Osaka untuk mencoblos, meskipun dengan biaya sendiri. 

Sesampainya di Stasiun Osaka, kami masih harus menyambung perjalanan dengan bis kota. Tidak hanya itu, tempat pemberhentian bisnya pun mengharuskan kami berjalan kaki beberapa ratus meter untuk sampai di kantor KJRI Osaka.

Berbekal maps dalam HP tentunya. Namun, karena kami beramai-ramai datang, tidak terasa lelah berjalan kaki dan antre mencoblos, yang ada hanya suasana seru, gembira atau excited. 

Sesampainya di KJRI Osaka, perasaan kami pun kian membuncah, karena kami senang bertemu dengan sesama WNI baik mahasiswa maupun diaspora lainnya dari beberapa wilayah di Jepang. 

Memang, saat di negeri orang, ketika bertemu dengan sesama WNI itu rasanya seperti bertemu dengan keluarga sendiri. 

Tentunya kebahagiaan tersendiri dapat bebagi cerita dengan kenalan baru sesama WNI yang sama-sama sedang di perantauan, agar tidak merasa bosan menunggu giliran mencoblos. 

Overall, kami bangga karena para WNI di Jepang terlihat antusias menyambut Pemilu dalam suasana riuh ramai, tetapi suasana tetap aman dan nyaman. Para pemilih pun disediakan makanan dan minuman ala kadarnya. 

Selesai memilih, kami pun bersama-sama menyempatkan jalan-jalan sekitar Osaka. Itulah sedikit pengalaman pertama yang berkesan dan tak terlupakan bagi Ibun Enok ketika mencoblos di negeri orang. Ibun Enok merasa lega waktu itu karena masih diberikan kesempatan untuk menggunakan hak pilih.

Jangan lupa ya Sobat Kompasiana, gunakan hak pilihmu atau jangan abstein. Salam Pemilu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun