Mohon tunggu...
Retno Endrastuti (IBUN ENOK)
Retno Endrastuti (IBUN ENOK) Mohon Tunggu... Human Resources - Diary of Mind

Menyukai tulisan2 ringan dengan topik psikologi populer, perencanaan kota dan daerah, kuliner, handycraft, gardening, travelling...terutama yang kekinian

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pesan Pahlawan Masuk Pelajaran Sejarah: Kenapa Tidak?

13 November 2023   14:30 Diperbarui: 13 November 2023   14:39 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh Pesan Pahlawan R.A Kartini (Sumber gambar: gesuri.id)

Sobat Kompasiana, tepatnya tanggal 10 November yang lalu kita bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Beberapa sekolah dan instansi menyelenggarakan upacara bendera untuk mengenang jasa para pahlawan dan nilai-nilai kepahlawanannya. Ada hal yang menggelitik benak Ibun Enok, ketika upacara dibacakan pesan-pesan beberapa pahlawan nasional. Pesan -pesan tersebut terasa sungguh memotivasi dan membangkitkan semangat juang kita. 

Ibun Enok pun mengingat kembali saat masa-masa sekolah dulu. Sepertinya tidak pernah mendapatkan pesan-pesan pahlawan tersebut dalam pelajaran sejarah di sekolah. Buku teks pelajaran sekolah hanya berkisar menceritakan kronologi sejarah yang biasanya dihapalkan oleh siswa dan kemungkinan besar akan lupa detilnya di kemudian hari. 

Berikut beberapa pesan-pesan pahlawan nasional yang patut diteladani (dipilih dari berbagai sumber) :

1. Ir. Sukarno

"Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka" (Disampaikan saat pidato HUT Proklamasi 1963). Pesan ini bermakna betapa pentingnya percaya diri terhadap kekuatan sendiri dalam berjuang mengisi kemerdekaan.

2. Bung Tomo

"Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih, merah dan putih, maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga" (Disampaikan saat berpidato sebelum Pertempuran Surabaya menghadapi Inggris). Dari pesan ini terlihat bagaimana Bung Tomo mengobarkan semangat juang dan pantang menyerah, nilai-nilai yang bermakna bagi keseharian kita dalam berusaha pantang menyerah.

3. Jenderal Sudirman

"Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus" (Disampaikan saat jam-jam terakhir jatuhnya Jogja dan Jenderal Sudirman dalam kondisi sakit. Jawaban di atas untuk merespon pernyataan Presiden yang memintanya untuk dirawat di kota). Pesan ini mengajarkan kita untuk terus berjuang meraih cita-cita dan meneruskan apa yang sudah diperjuangkan para pahlawan dengan mengisi kemerdekaan sesuai peran yang dimiliki.

4. R.A Kartini

- "Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata Aku tiada dapat! melenyapkan rasa berani. Kalimat 'Aku mau!' membuat kita mudah mendaki puncak gunung"

- "Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam"

- "Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu"

Dari ketiga pesan R.A Kartini tersebut mengandung makna yaitu kita harus memiliki mimpi atau cita-cita dan berusaha pantang menyerah dalam meraihnya meskipun kesulitan menghadang, yang penting ada kemauan.

5. Nyi Ageng Serang

"Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya". (Disampaikan pada saat Nyi Ageng Serang mendengarkan keluhan keprihatinan para pengikut / rakyat, akibat perlakuan kaum penjajah). Pesan mendalam Nyi Ageng Serang menuntun kita untuk senantiasa bertakwa kepada Tuhan agar lurus jalannya dan dapat menghadapi cobaan hidup. 

Pesan-pesan pahlawan tersebut hanya beberapa contoh saja. Masih banyak lagi pesan-pesan perjuangan para pahlawan nasional lainnya yang perlu digali lebih lanjut untuk disampaikan kepada generasi muda. 

Kenapa tidak pesan-pesan pahlawan yang memotivasi dan sangat bermakna tersebut dimasukkan ke dalam pembelajaran sejarah di sekolah? Dengan memasukkan pesan-pesan pahlawan tersebut ke dalam pelajaran sejarah di sekolah tentunya selain untuk menginternalisasi nilai-nilai kepahlawanan agar dapat diteladani siswa dalam keseharian, guru diharapkan dapat lebih berimprovisasi untuk mengembangkan pembelajaran agar lebih menarik bagi siswa. Siswa tidak melulu harus mempelajari fakta-fakta kronologi sejarah yang bisa jadi membosankan bagi siswa. Apalagi dalam tuntutan kurikulum merdeka belajar, guru tidak lagi berkutat pada buku teks pelajaran.

Improvisasi belajar sejarah dengan mempelajari pesan-pesan pahlawan nasional tersebut dapat dikemas dengan cara-cara pembelajaran yang menarik. Misalnya guru membuat seperti Kuis Interaktif untuk menebak makna pesan pahlawan, Kuis Interaktif memasangkan nama pahlawan dan pesan perjuangannya, siswa diberi proyek belajar dengan aktif mencari contoh pesan pahlawan yang disukai kemudian menulis maknanya, diskusi kelompok (FGD) dan presentasi pesan pahlawan dan hubungannya dengan nilai-nilai Pancasila, membuat mading (majalah dinding) pesan-pesan pahlawan, dan masih banyak lagi metode pembelajaran yang dapat dikembangkan, tinggal disesuaikan saja dengan usia dan kompetensi siswa dan tidak keluar dari alur tujuan pembelajaran. 

Semangat Pahlawan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun