- "Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata Aku tiada dapat! melenyapkan rasa berani. Kalimat 'Aku mau!' membuat kita mudah mendaki puncak gunung"
- "Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam"
- "Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu"
Dari ketiga pesan R.A Kartini tersebut mengandung makna yaitu kita harus memiliki mimpi atau cita-cita dan berusaha pantang menyerah dalam meraihnya meskipun kesulitan menghadang, yang penting ada kemauan.
5. Nyi Ageng Serang
"Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya". (Disampaikan pada saat Nyi Ageng Serang mendengarkan keluhan keprihatinan para pengikut / rakyat, akibat perlakuan kaum penjajah). Pesan mendalam Nyi Ageng Serang menuntun kita untuk senantiasa bertakwa kepada Tuhan agar lurus jalannya dan dapat menghadapi cobaan hidup.Â
Pesan-pesan pahlawan tersebut hanya beberapa contoh saja. Masih banyak lagi pesan-pesan perjuangan para pahlawan nasional lainnya yang perlu digali lebih lanjut untuk disampaikan kepada generasi muda.Â
Kenapa tidak pesan-pesan pahlawan yang memotivasi dan sangat bermakna tersebut dimasukkan ke dalam pembelajaran sejarah di sekolah? Dengan memasukkan pesan-pesan pahlawan tersebut ke dalam pelajaran sejarah di sekolah tentunya selain untuk menginternalisasi nilai-nilai kepahlawanan agar dapat diteladani siswa dalam keseharian, guru diharapkan dapat lebih berimprovisasi untuk mengembangkan pembelajaran agar lebih menarik bagi siswa. Siswa tidak melulu harus mempelajari fakta-fakta kronologi sejarah yang bisa jadi membosankan bagi siswa. Apalagi dalam tuntutan kurikulum merdeka belajar, guru tidak lagi berkutat pada buku teks pelajaran.
Improvisasi belajar sejarah dengan mempelajari pesan-pesan pahlawan nasional tersebut dapat dikemas dengan cara-cara pembelajaran yang menarik. Misalnya guru membuat seperti Kuis Interaktif untuk menebak makna pesan pahlawan, Kuis Interaktif memasangkan nama pahlawan dan pesan perjuangannya, siswa diberi proyek belajar dengan aktif mencari contoh pesan pahlawan yang disukai kemudian menulis maknanya, diskusi kelompok (FGD) dan presentasi pesan pahlawan dan hubungannya dengan nilai-nilai Pancasila, membuat mading (majalah dinding) pesan-pesan pahlawan, dan masih banyak lagi metode pembelajaran yang dapat dikembangkan, tinggal disesuaikan saja dengan usia dan kompetensi siswa dan tidak keluar dari alur tujuan pembelajaran.Â
Semangat Pahlawan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H