Mohon tunggu...
Retno Endrastuti (IBUN ENOK)
Retno Endrastuti (IBUN ENOK) Mohon Tunggu... Human Resources - Diary of Mind

Menyukai tulisan2 ringan dengan topik psikologi populer, perencanaan kota dan daerah, kuliner, handycraft, gardening, travelling...terutama yang kekinian

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menghadapi Penumpukan Sampah di TPA: Memulai dari Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

25 Juli 2023   16:20 Diperbarui: 30 Agustus 2023   10:57 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biopori (Sumber: klikhijau.com)

Pot dari Botol Bekas (Sumber : ilmubudidaya.com)
Pot dari Botol Bekas (Sumber : ilmubudidaya.com)

3. Memampatkan sampah anorganik

Lalu bagaimana dengan sampah anorganik yang tidak laku jual misalnya potongan kertas dan plastik-plastik kemasan? Mommy dapat memampatkan volumenya menjadi bagian kecil-kecil dengan pengepresan atau diikat untuk disimpan sementara ke dalam karung terlebih dahulu sambil menunggu TPA buka kembali. Hindari cara-cara pemusnahan sampah yang tidak ramah lingkungan seperti membakar dan membuang ke sungai / saluran air ya moms.

4. Mengolah sampah organik

Sampah dapur dari bekas-bekas makanan apabila tidak punya hewan ternak dapat diolah dengan cara membuat lubang biopori, komposting atau mengolah menjadi pupuk kompos, dan biokonversi. Komposting dapat dilakukan dengan menyediakan plastik compost bag dan cairan pupuk EM4 yang dapat mommy beli di took bahan pertanian.  

Kalau tidak tersedia EM4 dapat diganti dengan cara alami yaitu menambahkan potongan nanas atau tempe diberi larutan gula aren. Ada juga yang menambahkan cairan eco enzyme agar tidak terlalu bau. Sedangkan biokonversi yaitu mengolah sampah dengan bantuan maggot Black Soldier Flies (BSF) atau larva ulat yang dikembangkan untuk mengelola sampah organik.

Compost Bag (Sumber : lakeside.com)
Compost Bag (Sumber : lakeside.com)

Biopori (Sumber: klikhijau.com)
Biopori (Sumber: klikhijau.com)

Yuk, mulai mengurangi sampah, menggunakan kembali dan mengolah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai jual. Kalau tidak dimulai dari sekarang dan dari lingkungan terkecil yaitu rumah tangga kapan lagi? Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun