3. Memampatkan sampah anorganik
Lalu bagaimana dengan sampah anorganik yang tidak laku jual misalnya potongan kertas dan plastik-plastik kemasan? Mommy dapat memampatkan volumenya menjadi bagian kecil-kecil dengan pengepresan atau diikat untuk disimpan sementara ke dalam karung terlebih dahulu sambil menunggu TPA buka kembali. Hindari cara-cara pemusnahan sampah yang tidak ramah lingkungan seperti membakar dan membuang ke sungai / saluran air ya moms.
4. Mengolah sampah organik
Sampah dapur dari bekas-bekas makanan apabila tidak punya hewan ternak dapat diolah dengan cara membuat lubang biopori, komposting atau mengolah menjadi pupuk kompos, dan biokonversi. Komposting dapat dilakukan dengan menyediakan plastik compost bag dan cairan pupuk EM4 yang dapat mommy beli di took bahan pertanian. Â
Kalau tidak tersedia EM4 dapat diganti dengan cara alami yaitu menambahkan potongan nanas atau tempe diberi larutan gula aren. Ada juga yang menambahkan cairan eco enzyme agar tidak terlalu bau. Sedangkan biokonversi yaitu mengolah sampah dengan bantuan maggot Black Soldier Flies (BSF) atau larva ulat yang dikembangkan untuk mengelola sampah organik.
Yuk, mulai mengurangi sampah, menggunakan kembali dan mengolah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai jual. Kalau tidak dimulai dari sekarang dan dari lingkungan terkecil yaitu rumah tangga kapan lagi? Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H