Mohon tunggu...
Retno Diyah Puspita
Retno Diyah Puspita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa sastra aktif

Hai, selamat datang di laman saya! Mempersembahkan konten yang mengedukasi dan menghibur. Dilarang re-upload tanpa sepengetahuan saya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Another Seven Years" Cerpen Anak Remaja

13 Januari 2023   13:11 Diperbarui: 13 Januari 2023   13:39 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen pribadi penulis

  Jehan mengernyitkan dahi sambil membolak-balikan kotak makan, kemudian menatap seluruh teman-teman sekelas nya dengan seksama.

"Siapa yang memberikan ini? Siapa alien? Perasaan dikelas nggak ada yang mirip alien?" batin Jehan.

   Setelah itu ia mencolek bahu Olivia untuk menanyakan perihal kotak makan ini. Menurut Jehan, orang terdekat yang perhatian dengan nya hanya Olivia, mungkin juga makanan ini berasal dari nya. Namun rupanya Olivia juga kaget melihat kotak makan tersebut. Dia mengaku tidak tahu-menahu dan mengatakan bahwa, mungkin saja itu dari penggemar rahasia Jehan.

   Mendengar hal tersebut membuat Jehan merasa takut dan senang secara bersamaan, satu sisi ia tidak perlu repot jajan, namun di sisi lain takut makanan ini beracun. Akhirnya Sekali lagi makanan selalu mengalahkan logika, akhirnya pada jam istirahat ia mencicipi nasi goreng dan betapa terkejut kalau rasanya enak.

   Hari-hari berlalu, Jehan selalu mengintip ke kolong meja dan mendapati makanan kesukaan nya ada disana. Rupanya si Alien atau penggemar rahasia Jehan terus mengirimkan makanan ke kolong meja nya setiap Minggu. Tanpa fikiran negatif, Jehan terus menerima dan memakan nya. Pernah suatu hari ia penasaran dengan sang pengirim dan rela masuk pagi-pagi sekali namun hasilnya nihil, karena sang pengirim alias Alien selalu datang lebih pagi dan selalu menaruh makanan nya di kolong meja. Hingga tiba hari terakhir sekolah Jehan, sebelum akhirnya ia dinyatakan lulus SMP.

Surat terakhir yang diterima Jehan dari si Alien berisi :

dokumen pribadi penulis
dokumen pribadi penulis

 Jehan mengikuti saran tersebut tanpa mengajak siapapun, sebenarnya ia harap-harap cemas dengan si Alien. Tapi untung nya ia sudah membawa tongkat baseball milik kakak nya untuk berjaga-jaga. Matanya terus menyusuri seisi taman yang sepi dengan ditemani hembusan angin yang cukup kencang. Dedaunan mulai gugur seiring terdengar langkah seseorang. Begitu berbalik badan, Jehan mendapati ketua kelas sedang berjalan menghampiri nya dengan tersenyum.

"Nathan? Sedang apa kau disini?" tanya Jehan.

Nathan tampak kaget dan mematung sejenak, "Jadi dia belum sadar kalau aku Alien nya?" membatin dalam hati.

"A-aku ingi bertemu teman..." dusta Nathan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun