Fenomena wanita melamar pria semakin mendapat perhatian dan sering menjadi perbincangan. Baru-baru ini, sebuah video telah memicu perdebatan di media sosial karena seorang wanita melamar pacarnya di Seeworld, Ancol. Banyak orang menyatakan kekhawatiran dan pertanyaan mereka tentang tindakannya. Namun, nayatanya ada beberapa daerah yang memiliki tradisi bahwa wanita melamar pria lebih dulu bukanlah hal baru dan bahkan dimaknai memiliki arti yang mendalam.
Tradisi ini sudah berjalan lama di daerah Lamongan, kejadian ini didasari oleh kisah yang terjadi di zaman kerajaan dahulu. ketika Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi pergi ke Lamongan untuk melamar putra Tumenggung yang mempunyai dua anak laki-laki yang rupawan yakni, Panji Laras Liris. Paras yang dimiliki oleh putra Tumenggung membuat dua putri dari kerajaan Kediri jatuh cinta kepada Panji Laras Liris.
Tak hanya kisah dibalik tradisi ini terjadi, tentunya tradisi wanita melamar pria mempunyai makna tersirat. Makna tersirat yang terkandung dalam tradisi wanita melamar pria memiliki arti bahwa seorang wanita terkesan menghargai pria.
Diluar dari kisah balik terjadinya tradisi wanita melamar pria di Lamongan, terdapat beberapa alasan wanita melamar yaitu diantanya sebagai berikut:
- Kesetaraan Gender: Menyadari pentingnya kesetaraan gender telah menyebabkan banyak perempuan mengambil langkah-langkah yang sebelumnya dianggap sebagai tanggung jawab laki-laki. Melamar merupakan salah satu cara seorang wanita  menunjukkan bahwa dirinya mempunyai persamaan hak dan kebebasan  dalam percintaan.
- Kemandirian dan Percaya Diri: Wanita mandiri dan percaya diri sering kali merasa nyaman  mengambil kendali dalam hubungan. Melamar seorang pria merupakan salah satu tindakan yang mengungkapkan kemandirian dan keyakinan terhadap keputusannya.
- Menghindari Ketidakpastian: Dalam beberapa kasus, perempuan merasa laki-laki membutuhkan waktu  untuk memutuskan apakah akan melamar atau tidak. Dengan melamar terlebih dahulu, seorang wanita dapat menghilangkan rasa tidak aman dalam hubungan dan membawa hubungan ke jenjang yang lebih serius.
Tradisi wanita melamar pria menunjukkan bahwa cinta dan komitmen tidak mengenal batasan gender. Melalui berbagai tradisi di dunia dan perubahan sosial modern, kita melihat bahwa inisiatif untuk melamar dapat datang dari siapa saja dalam hubungan. Yang terpenting adalah cinta, kepercayaan, dan kesetaraan dalam menjalani hidup bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H