ABSTRAK
Pandemi Covid-19 merupakan titik balik bagi paradigma pendidikan di Indonesia. Proses pembelajaran yang dikenal dengan istilah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) memaksa guru cepat beradaptasi dengan perangkat dan aplikasi digital untuk keberlangsungan pembelajaran. Guru tidak hanya dituntut mampu menguasai, tetapi juga mampu menggunakan perangkat dan aplikasi digital dalam proses pembelajaran. Siswa yang cenderung lebih cepat menguasai teknologi digital memerlukan pengarahan untuk memilah konten-konten dalam mendukung perkembangan diri. Di tengah era digital 4.0, baik guru maupun siswa harus bersinergi mengembangkan kompetensi untuk memajukan mutu pendidikan di Indonesia. Di sinilah pentingnya literasi digital, baik bagi guru maupun bagi siswa di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat.
Â
kata kunci: literasi digital, guru, siswa, pendidikan
- PENDAHULUAN
Di era serba digital saat ini, pendidik dan peserta didik dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan teknologi. Menjadi guru inovatif di era digital terutama saat pembelajaran daring menjadi poin penting dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi saat ini, di mana paradigma pendidikan mengalami perubahan cepat untuk memenuhi kebutuhan siswa yang terus berkembang. Masuknya teknologi dalam proses pembelajaran akan berdampak pada perubahan budaya belajar di dalam kelas. Guru yang semula hanya mengandalkan buku-buku cetak, akan mulai mengombinasikan dengan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi yang tersedia. Di sinilah pentingnya literasi digital bagi guru dan siswa.
Menurut Pusat Kurikulum dan Perbukuan Jakarta (2017: 5) literasi digital adalah kemampuan dalam mengetahui sumber informasi, mengakses, memilah, mengolah, memaknai, dan memanfaatkan informasi digital untuk mencapai keunggulan ekonomi, sosial, dan politik. Literasi digital juga berkaitan dengan kemampuan mengoperasikan perangkat TIK. Literasi digital adalah hal yang paling mendasar dan krusial dalam menghadapi perkembangan teknologi yang pesat sekarang ini.
Meskipun kondisi pandemi sudah semakin membaik, akan tetapi perubahan paradigma pendidikan akan tetap berjalan. Dunia pendidikan harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Hal ini bersinergi dengan peningkatan literasi digital bagi guru dan siswa. Literasi digital menjadi jembatan bagi guru untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Dengan kompetensi digital yang mumpuni, akan memperbaiki kualitas sumber daya manusia yang melek teknologi dan menjadi dasar untuk memajukan pendidikan di tengah era digital 4.0 saat ini.
- PEMBAHASAN
Apa itu Literasi Digital?
Literasi adalah kemampuan dan keterampilan seseorang dalam berbahasa. Namun, dalam perkembangannya literasi juga dimaknai sebagai kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, berbicara, dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Munculnya istilah literasi digital dapat dimaknai sebagai kemampuan seseorang untuk dapat mengolah informasi dari perangkat digital, salah satunya internet.
Literasi digital secara lebih luas tidak hanya diartikan sebagai kemampuan dalam menguasai dan menggunakan gawai dan internet, tetapi juga mencakup kemampuan untuk memahami, memilah, mengevaluasi, dan mengaplikasikan informasi dari berbagai sumber digital secara bertanggung jawab. Tingginya jumlah pengguna internet di Indonesia tidak diimbangi dengan kemampuan literasi digital yang baik. Masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak bisa menyaring dan memahami informasi yang tersebar dengan baik. Buktinya banyak orang yang begitu mudah percaya dengan berita hoax, terutama di masa pandemi Covid-19 saat ini.
Urgensi Literasi Digital bagi Guru
Literasi digital sudah dimasukkan dalam Kurikulum 2013 sejak tahun 2017. Akan tetapi pelaksanaannya masih terganjal oleh reformasi paradigma pendidikan yang belum maksimal. Di sisi lain, banyak guru yang merasa belum siap dengan proses pembelajaran yang mengandalkan perangkat TIK. Kendalanya terletak pada penguasaan teknologi dan informasi yang masih rendah.
      Adanya pandemi Covid-19 menjadikan perubahan dalam sistem pendidikan terjadi begitu cepat dan mendadak. Larangan untuk mengadakan pembelajaran tatap muka langsung, memaksa pihak sekolah untuk menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Guru yang semula terbiasa mengajar dengan mengandalkan buku cetak dan alat-alat manual, mau tidak mau harus meningkatkan skill mengoperasikan aplikasi dan alat digital untuk melangsungkan pembelajaran jarak jauh. Pada masa ini, keterampilan menguasai aplikasi dan alat digital menjadi tantangan tersendiri bagi guru. Guru harus cepat beradaptasi dengan berbagai aplikasi digital yang dapat tersedia.
      Peningkatan literasi digital bagi guru jangan hanya semata-mata untuk memenuhi persyaratan keberlangsungan pembelajaran daring, akan tetapi untuk kebutuhan proses belajar di era digital ini. Upaya peningkatan kemampuan literasi digital tentunya harus diimbangi dengan pelatihan literasi digital bagi guru. Pengetahuan yang cukup dan kreativitas guru juga sangat diperlukan untuk menciptakan iklim belajar yang menyenangkan. Kreativitas dalam proses belajar tidak lepas dari literasi digital yang dimiliki oleh guru. Semakin tinggi dan bervariasi literasi digital yang dimiliki oleh guru, maka akan semakin menarik proses pembelajarannya. Konten-konten materi yang kreatif akan menarik minat siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Literasi Digital bagi Siswa
Anak-anak yang saat ini mengenyam pendidikan di bangku sekolah terlahir dari Generasi Z atau Gen Z, yaitu generasi yang lahir antara tahun 1997 sampai 2012. Menurut Rakhmah (2021), salah satu hal yang menonjol dari generasi Z adalah mampu memanfaatkan perubahan teknologi dalam berbagai sendi kehidupan mereka. Teknologi yang mereka gunakan sama alaminya seperti mereka bernapas.
Meskipun tidak disuguhkan dengan gawai sejak dini, akan tetapi seiring perkembangan zaman, anak-anak Generasi Z mampu beradaptasi dengan cepat terhadap teknologi. Sekarang ini, anak-anak hampir tidak pernah lepas dari gawai. Entah untuk bermedia sosial, bermain game, atau untuk belajar. Namun, fakta di lapangan, anak-anak yang berstatus sebagai pelajar sekolah lebih tertarik menggunakan gawai untuk bermain game atau bermedia sosial daripada untuk belajar. Hal ini yang menjadi keprihatinan bagi guru maupun orang tua.
Kemampuan siswa tanpa diimbangi dengan literasi digital justru akan membuat mereka menggunakan teknologi hanya untuk keperluan yang tidak bermanfaat. Di sisi lain, dengan kompetensi literasi digital yang baik akan membuat siswa mampu menyaring banyaknya isu dan informasi yang bertebaran di internet dan media sosial. Kompetensi ini akan membantu mereka dalam memahami informasi hoax dan melindungi diri selama mereka berselancar di dunia maya agar terhindar dari perundungan online (cyberbullying) dan perlindungan terhadap privasi serta penipuan.
Implementasi dalam Proses Pembelajaran
      Literasi digital pada pembelajaran adalah bagaimana guru dan siswa mampu mengolah informasi dari perangkat digital dan digunakan sebagai panduan dalam proses pembelajaran. Untuk menanamkan literasi digital dalam proses pembelajaran dibutuhkan kerjasama antara beberapa pihak, yaitu siswa, guru, dan pihak sekolah. Siswa harus memiliki keterampilan dalam menggunakan aplikasi dan perangkat digital. Guru harus memiliki skill, kreativitas, dan inovasi dalam proses pembelajaran literasi digital. Sementara, pihak sekolah harus memberikan fasilititas kepada warga sekolah dalam mengembangkan literasi digital di sekolah. Implementasi literasi digital di sekolah merupakan hal yang penting agar semua pihak dapat mencapai kesadaran untuk indikasi kemajuan pendidikan di Indonesia.
      Saat ini proses pembelajaran di sekolah belum dapat dilaksanakan full day seperti saat sebelum pandemi. Pembelajaran daring masih digunakan beriringan dengan pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah. Dalam proses pembelajaran secara daring, guru dapat menggunakan e-learning atau Learning Management System (LMS) dengan memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia. Mengelola kuis atau ulangan dengan menggunakan aplikasi tersebut lebih praktis karena guru akan langsung mendapatkan skor setelah siswa selesai mengerjakan serta memudahkan siswa dalam mengerjakan soal karena dapat diakses melalui gawai yang mereka miliki.
      Dalam proses pembelajaran, metode atau model pembelajaran juga harus dipilih dengan lebih cermat supaya siswa tidak bosan dengan metode yang monoton. Salah satu metode pembelajaran yang dapat dipilih yaitu project based learning. Metode pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media akan menuntut siswa untuk lebih aktif selama proses belajar. Pembelajaran berbasis proyek menjadi salah satu sarana yang dapat memfasilitasi siswa dalam meningkatkan kemampuan literasi digital. Dengan metode pembelajaran ini siswa dapat menentukan media mana yang akan digunakan untuk menyelesaikan tugas serta mencari referensi yang tepat dari berbagai sumber dalam menyelesaikan tugas.
- PENUTUP
Kualitas sumber daya manusia menjadi tolak ukur kemajuan pendidikan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas SDM di era digital 4.0 saat ini adalah dengan meningkatkan kompetensi literasi digital. Literasi digital menjadi kemampuan yang mendesak untuk dikuasai baik oleh guru maupun siswa. Guru harus mampu meningkatkan kompetensi untuk dapat menciptakan proses pembelajaran yang menarik, kreatif, dan inovatif. Kompetensi peserta didik dalam memahami informasi secara digital akan berkembang seiring dengan meningkatnya teknologi digital. Dengan adanya sinergi antara guru dan siswa dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas diri, maka mutu pendidikan di Indonesia akan semakin meningkat.
     Â
- DAFTAR RUJUKAN
Pusat Kurikulum dan Perbukuan. 2017. Konsep Literasi Digital dalam Kurikulum 2013. Jakarta.
Rakhmah, Diyan Nur. 2021. "Gen Z Dominan, Apa Maknanya bagi Pendidikan Kita?", https://puslitjakdikbud.go.id., diakses pada 2 November 2021.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI