Mohon tunggu...
Retno Asih
Retno Asih Mohon Tunggu... Administrasi - Retno Asih

Halo. Aku Retno,

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pospak Vs Clodi, Pilih yang Mana Moms?

27 Juni 2024   18:44 Diperbarui: 27 Juni 2024   18:48 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gaya hidup green living, apa itu?

Baru-baru ini gaya hidup green living sedang menjadi tren di khalayak ramai, pasalnya gaya hidup ini dapat menjaga, melestarikan dan melindungi sumber daya alam, habitat, keanekaragaman hayati dan peradaban manusia, sehingga dapat mendukung keberlangsungan hidup penghuni bumi. Gaya hidup green living merupakan konsep hidup yang sebisa mungkin tidak memberikan dampak buruk secara makro terhadap alam. Dengan menjalani gaya hidup green living, otomatis kita sudah ikut serta dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dengan cara yang lebih ramah lingkungan secara berkelanjutan.

Bagaimana penerapannya?

Konsep gaya hidup green living bukan sekedar gaya hidup loh, karena dengannya kita membantu melestarikan bumi. Bagi para mommy nihh, khususnya yang punya baby, bisa banget nyobain nerapin gaya hidup green living, salah satunya dengan cara mengganti pampers sekali pakai (pospak) si kecil dengan pampers kain  atau yang biasa disebut dengan Cloth Diapers (clodi). Dengan beralih ke pampers kain/clodi, moms sudah berupaya melindungi bumi loh dengan mengurangi limbah sampah pospak.

Clodi atau cloth diapers, sudah kenal belum?

Pampers kain atau yang biasa disebut cloth diapers atau biasa disingkat dengan nama clodi, merupakan bentuk modern dari popok kain. Bentuknya menyerupai pospak dengan bahan yang bervariasi, tentunya lembut untuk kulit si kecil. Biasanya, clodi terdiri dari dua bagian, yakni insert (bagian dalam yang tebal seperti handuk) dan outer (bagian luar yang kedap air atau waterproof). Bagian luar clodi bervariasi macamnya, ada bahan beludru, polyurethane laminate, flecee dll dengan dilapisi lapisan pul, jadi anti air dan tetap breathable buat kulit si kecil. Bagian dalam clodi yang biasa disebut insert, bahan insert clodi pun bermacam-macam, seperti insert microfiber, ada juga insert microfiber yang dilapisi lapisan microfleece dengan tekhnologi stay dry, ada insert dengan bahan bamboo, insert hemp, dan lain-lain.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Bagaimana moms? Tertarik untuk beralih ke cloth diapers ga nih? Biar makin yakin, yuk kita bahas kelebihan dan kekurangan dari si cloth diapers ini

  • Bisa digunakan berulang kali

Namanya juga cloth diapers, alias popok kain. Jadi bisa dicuci dan dipakai ulang. Dengan perawatan yang tepat, moms bisa memaksimalkan penggunaaan si cloth diapers ini loh.

  • Nyaman bagi anak

Seperti yang sudah kita bahas di atas, cloth diapers biasanya memiliki 2 bagian. Yaitu inner dan outer. Sekarang, cloth diapers juga menawarkan opsi yang lebih praktis, yaitu model AIO (All In One), kenapa disebut AIO? Karena bagian outer dan inner nya dijahit menyatu, jadi lebih simple dan praktis karena tidak perlu membongkar pasang bagian outer dan innernya. Bahan cloth diapers juga dinilai lebih nyaman digunakan, karena produksinya tidak menggunakan sembarang kain dan tentunya bersertifikat SNI, jadi ga perlu ragu ya moms.

  • Mendukung toilet training

Dengan menggunakan cloth diapers, memungkinkan si kecil untuk belajar toilet training. Seiring bertambahnya usia si kecil, dengan menggunakan cloth diapers, maka si kecil akan merasa mudah merasa tidak nyaman ketika popok sudah kotor, jadi akan lebih mendorong si kecil untuk menggunakan toilet. Pemasangan cloth diapers juga mudah, jadi tidak akan ribet ketika proses toilet training berlangsung.

Jika si kecil sudah berubah menjadi toddler, dan moms ingin melatih si kecil untuk toilet training, moms bisa mengganti cloth diapers dengan potty pants atau bisa juga disebut dengan training pants. Potty pants ini bentuknya seperti celana dalam pada umumnya, hanya saja di bagian dalam terdapat insert seperti cloth diapers, tetapi dengan versi yang lebih slim karena memang di design agar si toddler cepat merasa risih jika potty pants sudah mulai kotor, jadi tidak bulky dan tidak akan menggangu aktifitas si toddler yang lagi aktif-aktifnya. Dan tentunya dengan outer yang waterproof ya moms. Jadi ga bakal bocor-bocor.

  • Hemat

Jika dikalkulasikan dan dibandingkan dengan diapers sekali pakai, cloth diapers menang banyak loh moms. Satu cloth diapers dibanderol dengan harga sekitar 50-150 ribu. Tetapi tergantung merek dan bahan cloth diapers tersebut, kadang satu harga sudah sepaket berisi outer dan insertnya. Terkadang outer dan insert dijual terpisah dengan harga yang berbeda. Tetapi, dengan perawatan yang baik dan benar, clodi bisa awet sampai tahunan loh, bonusnya bisa dilungsurun buat si kecil yang akan datang, hihi.

Anggap saja dalam sehari si kecil membutuhkan 6x ganti clodi, maka dalam 2 hari, membutuhkan 12 clodi. Karena si clodi ini bisa dicuci dan dipakai ulang, maka di hari kedua, moms bisa mencuci clodi yang dipakai di hari pertama. Dengan catatan jika clodi kotor, segeralah cuci. Mencuci clodi langsung setelah kotor bertujuan menjaga daya serap insert clodi agar tetap maksimal, sehingga dapat memperpanjang umur simpan clodi, dan agar supaya kotoran tidak ngeflek permanen di serat kain. Maka kebutuhan clodi akan terkejar.

Bulatkan saja misal si kecil membutuhkan 15 clodi dengan harga satuan 100.000, maka moms hanya mengeluarkan uang kurang lebih 1.500.000 untuk kebutuhan clodi. Maka keuangan moms aman untuk beberapa tahun kedepan, uang yang seharusnya dikeluarkan untuk kebutuhan pospak pun bisa dialokasikan untuk kenutuhan lain.

  • Ramah lingkungan

Karena cloth diapers bisa dicuci dan dipakai berulang, otomatis moms sudah mengurangi limbah sampah diapers yang seharusnya dibuang.

  • Motif lucu nan eye catching

Salah satu daya tarik dari si cloth diapers ya ini, motifnya lucu-lucu gemesh abiss moms. Cobain deh satu, nanti bakal ketagihan beli lagi karena kalap sama motifnya yang super gemeshh. Kadang cloth diapers yang terkumpul sudah sesuai target, eh keluar lagi motif baru, bakalan kalap deh moms. Hati-hati yakk

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
  • Membutuhkan penyimpanan dan perlakuan khusus

Bisa bayangin ga moms, kalo cloth diapers yang dipakaikan untuk si kecil ternyata ada semutnya didalam, atau insertnya ternyata lembab jadi berjamur di bagian dalamnya. Atau cloth diapers yang sudah dicuci ternyata masih mengeluarkan bau tidak sedap, outer cepat robek, inner setelah dicuci pas keringnya kaku, Atau skenario-skenario buruk lain yang mungkin muncul jika moms tidak menyimpan cloth diapers dengan baik dan benar. Selain cloth diapers menawarkan banyak keuntungan, moms juga harus merawat dan memperlakukannya dengan baik dan benar, agar keawetan dan kualitasnya terjaga dengan baik.

  • Kurang praktis untuk bepergian

Cloth diapers dinilai kurang praktis untuk dipakai saat bepergian, karena ukurannya yang bulky atau relatif lebih tebal dibandingkan dengan diapers sekali pakai, jadi kurang pas dan cukup menggangu jika dipakai bepergian. Selain itu, saat cloth diapers kotor, terlalu repot jika harus mencucinya pada saat bepergian. Karena sebisa mungkin saat cloth diapers sudah kotor, alangkah baiknya langsung dicuci agar kotoran tidak menempel terlalu lama pada diapers, nanti kotoran akan susah hilang jika dibiarkan terlalu lama tidak dicuci. Jadi rajin-rajin ya moms.

Jika dibandingkan dengan diapers sekali pakai,

  • Praktis

Jika cloth diapers terbuat dari kain dan dilapisi dengan pul, kemudian insert terbuat dari serat kain yang relatif tebal seperti handuk tipis. Diapers sekali pakai lebih praktis karena ukurannya yang tipis terbuat dari pulp kertas dengan daya tampung yang lebih banyak.

Diapers jika dipakai saat bepergian pun berasa lebih praktis karena bisa langsung dibuang bilamana sudah kotor, tidak perlu bingung-bingung untuk segera mencuci popok seperti cloth diapers.

  • Tidak mudah bocor

Daya tampung popok kain rata-rata 200-220ml, dibandingkan dengan diapers sekali pakai yang dapat menampung cairan hingga 300ml. Jadi daya tampung diapers sekali pakai lebih unggul dibandingkan dengan cloth diapers. Bahkan ada salah satu brand yang mengklaim produknya bisa menampung cairan hingga kurang lebih 600ml. Kebayang ga banyaknya kaya apa.

  • Ukuran lebih bervariasi

Diapers tersedia dalam ukuran new born, S, M, L, XL, XXL, XXXL. Sedangkan cloth diapers hanya tersedia dalam ukuran new born, ukuran normal dan jumbo. Meskipun cloth diapers hanya tersedia dalam 3 ukuran, tetapi cloth diapers di design dengan kancing-kancing berupa snap, jadi bisa di adjust sesuai kebutuhan ukuran si kecil.

snap pada cloth diapers / dokumentasi pribadi
snap pada cloth diapers / dokumentasi pribadi
  • Biaya lebih mahal

Jika ditotal, sejak si kecil lahir hingga berusia satu tahun, si Kecil bisa menghabiskan kurang lebih 2.500 popok. tetapi, jumlah penggunaan popok bisa saja berbeda antara bayi satu dan lainnya. Dikarenakan Hal ini sangat tergantung pada nutrisi yang si Kecil konsumsi, serta sistem metabolisme tubuhnya.

Anggap saja satu popok seharga 3000 rupiah, jika dikalikan dengan 2.500pcs popok. Maka dalam setahun memerlukan biaya kurang lebih 7.500.000 rupiah. Kalikan saja sampai si kecil lulus toilet training. hehe

  • tidak ramah lingkungan

jika setahun satu anak memerlukan kurang lebih 2500 popok dalam setahun, dikalikan sampai ia lulus toilet training. Hitung saja berapa banyak sampah pospak yang dihasilkan selama itu untuk satu anak saja. Kalikan dengan berapa banyak baby yang ada di seluruh dunia. Maka sebanyak itulah bumi kita yang sudah tua ini menampung sampah pospak. Belum lagi dengan sampah-sampah yang lain.

           

              Dengan beralih ke cloth diapers, maka moms sudah mengambil keputusan yang tepat untuk ikut serta merawat bumi agar tetap lestari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun