Reflek, hp ku terjatuh. Kaget. Pikiranku traveling kemana-mana. Mas Alfa baru selesai kerjaannya, dan baru otw pulang. Memikirkan siapakah gerangan manusia tadi yang sangat mirip dengan suamiku?
"Tuttt.. tuttt.. haloo." terdengar suara dari seberang. Aku menelepon ibuku yang berada di kota lain.
"Mak, aku takutt." ucapku sambil bergetar ketakutan.
"kenapa nduk? Ada apa?" Tanya ibuku.
"Mak, tadi ada orang mirip Mas Alfa, padahal dia di pabrik, belum pulang." Ceritaku kepada ibuku.
"Hati-hati nduk, genderuwo itu. Gimana kejadiane? Kamu ga apa -apa kan? Ga di apa-apain kan?." Tangisku langsung pecah karena perasaan takut yang luar biasaaa, terlebih ibuku yang langsung membombardir diriku beberapa pertanyaan yang membuatku merasa kasihan karena merasa tidak enak telah membuatnya khawatir.
"Aku gapapa mak, aman. Tadi dia hanya menengok ke dalam kamar, udah gitu yowis dia menutup pintu lagi. Aku ga berfikir macem-macem karena ya kupikir dia beneran Mas Alfa. Ternyata setelah aku keluar kamar ga ada siapa-siapa. Dan aku dapet wa kalo dia baru mau otw pulang. Makanya aku langsung takut dan seketika menelpon emak" celotehku terbata-bata.
"Yowis nduk, gapapa kalo aman. Alhamdulillah. Jangan lupain sholat, jangan lupa ngaji biar rumahnya damai ga ada gangguan. Nanti emak ceritain ke bapakmu biar dikrimin doa, takutnya nanti ada apa-apa lagi." Sambung Emak.
Kemudian telepon dimatikan, aku terdiam bersama anakku. Berharap cemas menunggu pulangnya Mas Alfa.
'Klik'
Terdengar suara gagang pintu, akhirnya yang ditunggu-tunggu pun datang.