Keadaan sebaliknya terlihat pada esensi salah yang secara tidak sengaja tercipta. Entah karena para pelajaar yang kewalahan atau bagaimana. Semakin lama, mulai muncul sebuah budaya bahwa sekolah daring hanya sebatas online, hadir, kemudian mengisi absesnis saja.Â
Sedangkan untuk tugas tetap dikerjakan, entah bagaimana dengan materi yang dapat diterima.
Rasanya perlu dilakukan peninjauan ulang mengenai pembelajaran daring. Selain itu, keringanan terhadap pelajar yang sarana prasarananya belum bisa terpenuhi juga dirasa perlu. Agar pendidikan semakin merata dan mencapai tujuannya dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!