Mohon tunggu...
Retno Palupi
Retno Palupi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi-NIM 55521120057 Dosen Pangampu Prof. Dr. Apollo, M.Si, Ak, Universitas Mercu Buana

Kampus UMB Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak Jurusan Magister Akuntansi Mata Kuliah Pajak Internasional dan Pemeriksaan Pajak

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kuis 14_Puisi Satire Sorga atau Neraka Pajak

21 Juni 2023   00:24 Diperbarui: 21 Juni 2023   00:32 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia yang gemerlap dan fana

Diwarnai dengan duka dan lara

Dihadapkan pilihan surga atau neraka

Rakyat menjalani hidup dengan beban pajak

Membawa kita pada renungan orang bijak

Akankah tunduk dan patuh aturan pajak

Bayang -- bayang pajak mengintai setiap saat

Ternyata menyiksa umat manusia di negeri ini

Sementara negara sedang butuh dana

Apa yang dapat kita lakukan untuk mendukungnya

Mentari pagi menyapa hambanya

 Sang Pencipta berkenan membuka pintu surga

Dalam raut muka sang penguasa

Melihat kemiskinan dan kesedihan rakyatnya

Menghisap setiap tetes keringat di dahi

Surga pajak katanya, kesejahteraan hidup

Nyatanya hanya janji-janji kosong semata

Uang yang mengalir bak sungai yang deras

Apakah sudah digunakan untuk kepentingan rakyat

Tetapi adakah pembagian yang adil ?

Di balik senyum yang terlihat dari dinding

Neraka pajak dengan bara apinya

Akankah kesengsaraan dan penderitaan terlihat nyata

Derita rakyat yang menjalani di suatu negeri

Mata hati sang penguasa kapan terbuka

Kemiskinan membelenggu setiap penjuru negeri

Berharap keadilan bagi semuanya

Di saat perburuan surga yang tak jua berhenti

Bayang -- bayang pajak selalu menggelayut

Harta benda disisihkan, demi kepatuhan

Kemiskinan kian merajalela di penjuru negeri

Solusi dan jalan keluar yang dicari

Ah. Surga pajak dimanakah bersembunyi?

Akankah hanya sebuah cerita dongeng belaka?

Hanya berdoa secercah harapan dan keajaiban

Berharap si kaya memihak si miskin

Seandainya negeri ini bagaikan surga

Segalanya sesuai keinginan dan kemauan

Akan membawa ketentraman bagi rakyat

Namun surga dan negara bertolak belakang

Surga pajak menjanjikan kesejahteraan

Berbagai kebijakan fiscal yang dikeluarkan negara

Neraka pajak melukai hati nurani

Menghitung, membayar dan melapor sendiri

Orang kaya menyiasati kebijakan self assesmen

Negara menjadi gerbang surga atau neraka pajak

Aturan demi aturan yang berganti dan rumit

Dari PPh pasal 21 sampai dengan pasal 29

Pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, pajak kendaraan

Pajak penjualan, dan pajak -- pajak lainnya

Sedikit salah, akan terjebak dalam perangkap yang dalam

Korupsi oknum mencoreng institusi negara

Berdalih untuk kepentingan negara

Nyatanya untuk memperkaya diri sendiri

Berupaya melindungi anak cucu mereka

Aparat bersiap memburu dan menangkap mereka

Membuat rakyat tidak percaya pemerintah

Korupsi melukai hati nurani rakyat

Sungguh ironis negara kecolongan kembali

Rakyat kecil patuh pajak tetapi tidak bagi si kaya

Berbagai cara ditempuh guna menghindari pajak

Surga atau neraka pajak susah dibedakan

Penghindaran pajak menjadi mainan si kaya

Sementara rakyat terperangkap pajak

Masih ada harapan di esok hari

Membuat negara ini menjadi maju

Meskipun bayang-bayang luka lama belum hilang

Neraka pajak bagaikan sengatan petir

Harapan indah dicuri pembohong

Akankah negeri ini mampu mencari keadilan?

Mendukung dan membangun negara bagi rakyat

Menorehkan kebahagian dan harapan indah

Menolong rakyat di seluruh penjuru negeri

Gaung reformasi pajak selalu bergema

Penyemangat melakukan perubahan di masa mendatang

Ah, surga atau neraka pajak, pilihan di tangan kita

Bersatu menumpas ketidakadilan dan penindasan

Membangun negeri dengan adil dan transparan

Beban pajak dibagi secara adil, didukung peraturan

Mari berjuang bersama -- sama untuk negara yang adil

Dengan menyingkirkan godaan surga atau neraka pajak

Kesejahteraan masyarakat yang adil dan makmur

Rakyat sejahtera di manapun berada dan kapanpun

Negara menjamin kesejahteraan dan memberi perlindungan

Mari bersatu membangun negeri agar tidak menderita

'Demikian puisi satire tentang surga atau neraka pajak'

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun