Dalam perjalanan Sunan Kalijaga Nafs itu diberi nama yaitu , saudara alu Amah, saudara Supiah, saudara amarah, saudara Muthmainnah.
Jika keempat saudara itu dekat dengan malaikat, maka kita bisa menjadi benar dan bisa menjadi orang baik, tetapi jika keempat saudara itu dekat dengan setan maka kita akan menjadi jelek dan sifat kita akan buruk
Seperti yang kita ketahui di dalam ajaran agama kita setan dipercaya bahwa setan itu ada dan sering menggoda manusia. Jadi sebenarnya yang digoda setan itu bukanlah roh kita karena roh itu suci, tetapi yang dicoba diagonal adalah nafsu atau empat saudara kita( sedulur papat) sehingga kita menjadi keluar dari satu yang telah digariskan oleh sang pencipta titip ketika lahir ke dunia, sebenarnya semua janin lahir dalam kondisi baik dan tidak melakukan kesalahan apapun (suci), Pancer. Namun karena di antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya memiliki sifat dan perilaku yang berbeda setelah dilahirkan, maka ada yang menjadi baik dan ada yang menjadi buruk.
  Semua manusia pada dasarnya baik sebelum kita mengubah diri kita sendiri dan keluar jalur hingga menjadi jahat. Jadi yang merubah nasib suatu kaum adalah kaum itu sendiri.
Mereka sudah diciptakan baik tetapi mereka ubah diri mereka menjadi buruk.
Bergesernya nasib kita bergantung pada beberapa keputusan kita perbuat dengan, di mana keputusan dipengaruhi oleh kontribusi keempat saudara tadi jadi jika kita bisa mengendalikan mereka Maka nasib kita menjadi baik, maka sebaliknya jika kita malah menjadi budak nafsu makan nasi kita akan menjadi buruk juga.
 Hal ini juga dijelaskan dalam kesenian atau adat Jawa yaitu kesenian kuda lumping.
Agar kita bisa mengendalikan nafsu agar mereka tidak jalan dengan sendirinya maka kita harus mengenali dengan sedulur papat itu, dalam Wayang Purwa yang juga diciptakan oleh Sunan Kalijaga dan anggota Wali Songo lainnya terdapat sebuah wayang yang disebut gunungan, di mana Di sana terdapat gambar macan, banteng, monyet, merak.