Sejarah Kampung Sindangbarang
Bogor, 13 Maret 2022 - Masyarakat Indonesia tentunya mengetahui bahwa Indonesia kaya akan budayanya. Indonesia dengan negara kepulauannya yang mencakup lebih dari 17.000 pulau, memiliki keanekaragaman budaya, etnis, dan agama.Â
Tentunya budaya dari setiap suku berbeda, salah satunya budaya kota Bogor. Kota Bogor ditetapkan sebagai pusat penelitian dan konservasi alamnya. Tidak hanya itu kota yang kerap kali disebut sebagai kota hujan pun memiliki wisata budaya yang unik dan menarik.
Salah satunya wisata budaya Kampung Legendaris Sindangbarang. Kampung ini disebut sebagai kampung tertua dimana pengunjung bisa berwisata sambil belajar budaya sunda yang masih kental adatnya.Â
Kampung ini sudah ada sejak abad 12 yang dahulu dihuni oleh Kerajaan Sunda, Prabu Siliwiangi. Bukti peninggalan sejarah yang masih terpelihara adalah pemandian kolam dengan panjang 15 x 45 meter yang berada di perkampungannya. Kolam ini disebut sebagai Taman Sri Bagenda.
Daya Tarik Kampung Budaya Sindangbarang
Kampung Sindangbarang memiliki berbagai daya tarik sejumlah wisatawan seperti rumah adatnya. Rumah adat di kampung ini begitu khas dan sangat tertata rapi.Â
Terdapat rumah besar yang biasa digunakan oleh warga setempat untuk berkumpul dan bermusyawarah yang disebut sebagai Imah Gede Tidak hanya itu ada juga rumah -- rumah kecil tanpa pintu dan memiliki jendela di atasnya.yang digunakan untuk menyimpan lumbung padi atau hasil panen warga tersebut.Â
Selain itu bagi para tamu kehormatan yang ingin menginap disediakan sebuah rumah khusus dengan bangunan tradisionalnya yang disebut Bale Pesanggrahan.
Bagi para pengunjung yang datang bisa belajar menari atau bermain musik tradisional yang mereka sediakan. Salah satunya tari jaipong, kuda lumping, dll. Â Terdapat juga situs purbakala budaya setempat, dimana tercatat lebih dari 90 titik sebaran situs purbakala.Â
Tiga puluh tiga diantara yaitu bukit berundak peninggalan Kerajaan Padjadjaran. Bukit berundak ini dipergunakan sebagai sarana ibadah agama pada zaman dahulu. Situs -- situs yang lainnya pun ada seperti Batu Menhir, Batu Kursi, Batu Dako, dan Batu Tapak.
Tradisi dan adat istiadat budaya Sunda di kampung ini juga masih terasa kental. Salah satunya tradisi dalam persawahan dimana dilakukan masih secara tradisional. Masyarakat di kampung ini masih melaksanakan upacara -- upacara pada beberapa tahapan selama proses penggarapan lahan pertanian.Â
Seperti pada saat memulai masa tanam (sedekah kabumi), pada saat panen raya (seren taun), serta leuit atau lumbung padi sebagai pertahanan pangan milik warga masih mewarnai pemukiman. Setiap tahunnya, masyarakat di Kampung Budaya Sindangbarang, mengadakan upacara Seren Taun, sebagai rasa syukur atas berkah panen raya tahun yang biasa dilaksanakan bulan Muharram.
Bagi pengunjung yang ingin menetap selama beberapa hari di Kampung Sindangbarang terdapat program Sa Wengi. Melalui program ini pengunjung akan mendapatkan pengalaman merasakan rasanya menjadi orang Sunda sekaligus dengan adat dan bundayanya. Terdapat program pembelajaran  sejarah dan permainan tradisional yang disebut dengan Sono Ka Lembur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H