Mohon tunggu...
Retno Maninten
Retno Maninten Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication Student - IPB University

Merupakan seorang mahasiswa jurusan Komunikasi yang saat ini gemar menulis, menyukai bidang jurnalistik, dan bidang kreatif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nyunda di Kampung Sindangbarang, Lestarikan Budaya Sunda

5 April 2022   16:42 Diperbarui: 5 April 2022   16:55 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi para pengunjung yang datang bisa belajar menari atau bermain musik tradisional yang mereka sediakan. Salah satunya tari jaipong, kuda lumping, dll.  Terdapat juga situs purbakala budaya setempat, dimana tercatat lebih dari 90 titik sebaran situs purbakala. 

Tiga puluh tiga diantara yaitu bukit berundak peninggalan Kerajaan Padjadjaran. Bukit berundak ini dipergunakan sebagai sarana ibadah agama pada zaman dahulu. Situs -- situs yang lainnya pun ada seperti Batu Menhir, Batu Kursi, Batu Dako, dan Batu Tapak.

Sumber: wordpress.com
Sumber: wordpress.com

Tradisi dan adat istiadat budaya Sunda di kampung ini juga masih terasa kental. Salah satunya tradisi dalam persawahan dimana dilakukan masih secara tradisional. Masyarakat di kampung ini masih melaksanakan upacara -- upacara pada beberapa tahapan selama proses penggarapan lahan pertanian. 

Seperti pada saat memulai masa tanam (sedekah kabumi), pada saat panen raya (seren taun), serta leuit atau lumbung padi sebagai pertahanan pangan milik warga masih mewarnai pemukiman. Setiap tahunnya, masyarakat di Kampung Budaya Sindangbarang, mengadakan upacara Seren Taun, sebagai rasa syukur atas berkah panen raya tahun yang biasa dilaksanakan bulan Muharram.

Bagi pengunjung yang ingin menetap selama beberapa hari di Kampung Sindangbarang terdapat program Sa Wengi. Melalui program ini pengunjung akan mendapatkan pengalaman merasakan rasanya menjadi orang Sunda sekaligus dengan adat dan bundayanya. Terdapat program pembelajaran  sejarah dan permainan tradisional yang disebut dengan Sono Ka Lembur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun