Mohon tunggu...
Retno Gianti
Retno Gianti Mohon Tunggu... Guru - SMA NEGERI 3 SALATIGA(2002-2023) -SMA NEGERI 2 SALATIGA ( 2023- SEKARANG)

"Berusahalaah selalu untuk unggul dalam kebajikan dan kebenaran" Nabi Muhammad (saw)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Klinometer yang Mudah Dibuat untuk Pembelajaran Trigonometri Menjadi Berkualitas

7 April 2023   12:50 Diperbarui: 8 April 2023   05:25 2363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta didik sedang menentukan sudut elevasi guna menghitung tinggi tiang bendera (dok. pribadi)

KLINOMETER YANG MUDAH DIBUAT UNTUK  PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI MENJADI BERKUALITAS

A. Latar Belakang

Bagi berapa guru  pasti menginginkan proses pembelajaran berjalan dengan baik yang menyenangkan dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Seorang guru harus dapat mencari cara agar siswanya dapat lebih mudah memahami konsep , khususnya trigonometri dengan metode yang tepat. Guru matematika pasti sudah mengetahui Klinometer, alat peraga untuk mengukur ketinggian suatu benda, dan lebar suatu benda dari ketinggian tertentu, tetapi mungkin belum tentu dapat membuatnya sendiri. Pada kesempatan ini penulis mencoba mengenalkan Klinometer yang Mudah dibuat siapa saja untuk meningkatkan pembelajaran Trigonometri. Dengan klinometer siswa lebih aktif, dapat menumbuhkan partisipasi aktif dalam pembelajaran, karena siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar dan mengajar khususnya dalam pembelajaran Trigonometri di SMP maupun di SMA. Seorang guru matematika perlu memanfaatkan sumber dan media pembelajaran yang efektif, efisien sehingga menghasilkan pesan yang menarik, menyenangkan dan melibatkan siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran yang ada di sekolah.

B. Ide Inovasi 

Bagaimana membuat Alat Peraga Klinometer yang sederhana, murah,  mudah dalam membuat dan mudah dalam penggunakannya. Penulis berhasil membuat Klinometer yang dimaksud dan telah dibuktikan dalam pembelajaran Trigonometri di kelas X, baik di dalam kelas maupun diluar kelas. Dan berhasil menjadi finalis Lomba Karya Tulis Guru (LKTG) dengan tema " Pembelajaran Inovatif" , yang diselenggarakan oleh MAGISTRA UTAMA. Pada penelitian penulis ternyata Klinometer dapat meningkatkan pembelajaran sebesar 4,8%, dari pembelajaran yang tadinya masih konvensional kemudian mencoba menggunakan metode yang inovatif dengan menggabungkan ceramah, diskusi, tanya jawab dan alat peraga Klinometer. Walaupun penulis belum berhasil menjadi pemenang dalam lomba tersebut, tetapi setidaknya sudah dapat memfasilitasi pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik lebih aktif dan berkualitas.

          

Peserta didik menentukan sudut elevasi koridor guna menghitung tinggi koridor di lingkungan sekolah (dok. pribadi)
Peserta didik menentukan sudut elevasi koridor guna menghitung tinggi koridor di lingkungan sekolah (dok. pribadi)
Peserta didik sedang menentukan sudut elevasi (dok. pribadi)
Peserta didik sedang menentukan sudut elevasi (dok. pribadi)
Menentukan  sudut elevasi harus hati-hati, minimal dilakukan oleh 2 orang.(1 orang mengukur dan satu orang menulis hasilnya) (dok. pribadi)
Menentukan  sudut elevasi harus hati-hati, minimal dilakukan oleh 2 orang.(1 orang mengukur dan satu orang menulis hasilnya) (dok. pribadi)

C. Kebermanfaatan

Pada mulanya (tahun Pelajaran 2007/2008) saat Kurikulum KTSP, guru atau penulis hanya mempunyai 1 klinometer buatan sendiri dalam pembelajaran. Tahun berikutnya th. 2008/2009 memakai 3 klinometer. Pada Tahun Pelajaran 2009/2010 penulis sudah mamakai 6 alat peraga Klinometer dalam pembelajaran, yang dapat meningkatkan hasil belajar, walaupun peningkatannya sangat kecil. Ini disebabkan jumlah alat peraga tidak sejumlah kelompok diskusi yang sebanyak 9 kelompok dengan tiap kelompok berjumlah 4 orang. Karena hasil belajar belum cukup memuaskan peneliti, maka pada tahun 2010/ 2011, peneliti mencoba melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).  Pada penelitian ke-dua dengan dua siklus terdapat peningkatan hasil belajar yang tadinya dari siklus I 69,44% menjadi 71,43% pada siklus II sebesar 1,99%. Pada siklus I peneliti menggunakan alat peraga Klinometer sebanyak 9 buah, dan pada siklua II peneliti menggunakan alat peraga klinometer 17 buah. Hal ini dikarenakan siklus I terdapat 9 kelompok dengan rincian 1 kelompok terdiri dari 4 peserta didik. Sedangkan pada siklus II terdapat 17 kelompok dengan rincian tiap kelompok terdiri dari 2 peserta didik.  Dan semoga ide ini dapat  pula berguna bagi guru-guru matematika yang lain, dan alhamdulillah PTK penulis dapat masuk Daftar Lomba KI-2011, sehingga dapat meningkatkan kompetensi guru, dan hasil belajar matematika pada pembelajaran Trigonometri dapat meningkat, dapat menerapkan ke dunia nyata.

Pada Kurikulum K13, dimana pendekatan ketrampilan proses sangat penting, untuk itu baik pada pembelajaran Trigonometri  khususnya pada pembelajaran perbandingan di SMP maupun SMA penggunaan alat peraga Klinometer sangat membantu menanamkan konsep dan menerapkan ke dunia nyata kepada peserta didik, begitupula pada pembelajaran aturan sinus di SMA penggunaan alat peraga klinometer sangat membantu peserta didik menerapkan ilmunya di dunia nyata. Baik kurikulum KTSP maupun Kurikulum 13 sama-sama menggunakan pendekatan ilmiah ( saintific Approach) yang pada hakekatnya adalah pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik mencari pengetahuan bukan menerima pengetahuan. Pendekatan ini mempunyai esensi yang sama dengan Pendekatan Ketrampilan Proses (PKP). Pendekatan Ketrampilan Proses pada hakekatnya adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar-mengajar yang berfokus pada pelibatan murid secara pemerolehan hasil belajar (Conny, 1992). Pendekatan ketrampilan proses disini menekankan pada proses belajar, aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap, serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada tahun 2022 Kemendikbudristek meluncurkan Kurikulum Merdeka. Di Kurikulum Merdeka pembelajaran memberi keleluasaan kepada pendidik untuk memberikan pembelajaran yang berkualitas. Pembelajaran yang berkualitas, adalah pembelajaran yang mampu meletakkan posisi guru dengan tepat sehingga guru mampu memainkan perannya dengan tepat sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. Salah satu peran guru adalah sebagai fasilitator, dimana guru memfasilitasi peserta didik untuk belajar. Seperti dalam pelajaran Matematika materi Trigonometri khususnya Perbandingan Trigonometri dan Aturan Sinus, tersedianya alat peraga Klinometer sangat berpengaruh membuat pembelajaran menjadi berkualitas. Penggunaan alat peraga Klinometer untuk menghitung ketinggian membuat peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan dunia nyata yang sesuai dengan kecakapan pembelajaran abad 21 (4C) sebagai solusi menghadapi Revolusi industri 4.0. Kurikulum merdeka membuat pembelajaran berpusat pada peserta didik dan peserta didik merdeka belajar. Peserta didik dapat melakukan eksplorasi menggunakan alat peraga Klinometer. Peserta didik dapat berani memberikan Ide, gagasan, kreativitasnya, membuat mandiri berinovasi dan mempresentasikan karyanya. Kualitas pendidikan dapat meningkat dengan menciptakan pelajar yang berkarakter. Dalam pandangan agama, seseorang yang berkarakter adalah seseorang yang dalam dirinya terkandung potensi-potensi, yaitu: sidik, amanah, fatonah, dan tablig. Berkarakter menurut teori pendidikan apabila seseorang memiliki potensi kognitif, afektif dan psikomotor yang teraktualisasi dalam kehidupannya. Berkarakter dapat menciptakan profil pelajar Pancasila yaitu: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Dengan mempelajari Matematika khususnya Trigonometri menggunakan alat peraga Klinometer, peserta didik dapat memiliki kecakapan dan kemampuan dibidang matematika yang merupakan bagian dari kecakapan hidup yang harus dimiliki peserta didik terutama dalam pengembangan penalaran, komunikasi, dan pemecahan  masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga peserta didik dapat memanfaatkan alat peraga Klinometer dengan mengembangkan penalarannya, dapat lebih mudah memecahkan permasalahan dengan berdiskusi, bernalar kritis dalam memecahkan masalah  kehidupan sehari-hari, sehingga mempermudah dalam mempelajari mata pelajaran lainnya, dan sebagai sarana komukasi yang logis, singkat dan jelas.

Alat peraga Klinometer dapat dibuat sendiri oleh guru untuk dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, menciptakan pembelajaran yang berkualitas yang dapat mengoptimalkan potensi peserta didik dalam pelajaran Trigonometri khususnya Perbandingan Trigonometri dan Aturan Sinus.

D. Perencanaan

  

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)

                                                                                    FINALIS LINKAR 2020 ASTRA

E. Implementasi

 Penerapan  penggunaan Alat Peraga

 Pada Kurikulum K 13 untuk peserta didik SMA kelas X 

      KD. 3.7 Menjelaskan rasio trigonometri pada segitiga siku-siku.

      KD. 3.9 Menjelaskan aturan sinus dan kosinus.

      KD. 4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio  trigonometri pada segitiga siku-siku.

      KD. 4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan sinus dan kosinus.

                      

Pada Kurikulum Merdeka untuk peserta didik SMA Fase E 

Capaian Pembelajaran:

         10.4.1. Menjelaskan rasio trigonometri (sinus,cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen) pada segitiga siku-siku

         10.4.4. Menyelesaikan masalah rasio trigonometri (sinus, cosinus,tangen, cosecan, secan, dancotangen) pada segitiga siku-siku.

                        

Prasyarat yang harus dimiliki peserta didik

1). Pada KD 3.7 dan KD 4.7 peserta didik perlu memahami konsep perbandingan trigonometri.        

2)  Pada KD 3.9 dan KD 4.9 peserta didik perlu mengetahui rumus aturan sinus.

Langkah-langkah Penggunaan Klinometer

Yang harus dilakukan pertama kali adalah kita dapat mengukur sudut elevasi. Sudut elevasi adalah sudut yang diukur dari garis horisntal ke arah atas. Istilah sudut elevasi atau sudut ketinggian ,  dalam Ensiklopedia Matematika (ST Negoro, B. Harahap, 1998: 368) adalah sudut pada suatu titik yang di ukur terhadap  garis horisontal ke suatu arah dan berada di atas garis horisontal.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)

Untuk mengukur sudut elevasi diperlukan posisi mengukur yang sempurna dan ketelitian dalam membaca hasil pengamatan.

PERHATIAN

Jika jarak dapat ditentukan maka tinggi benda dapat  ditentukan dengan sekali pengukuran sudut elevasi seperti contoh sebagai berikut.                                     

1.Pengunaan Klinometer pada perbandingan  trigonometri.

Dalam kompetensi   Dasar (KD). 3.7 dan 4.7 yaitu melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri, akan digunakan Klinometer pada KBM.

 

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)

Langkah-langkah penyelesaian :

1. Ukur jarak orang terhadap pohon.

2. Ukur tinggi Orang

3. Ukur sudut elevasi pohon

4. Hitung tinggi pohon :

    Tinggi pohon = h1 + tinggi orang

Dalam  kenyataan  perhitungan sudut elevasi  dapat di lihat dari gambar sebagai berikut :

                                   

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)

                                                                              Siswa praktek menggunakan klinometer di lapangan

 Gambar 1, (dok. pribadi)
 Gambar 1, (dok. pribadi)

 Sudut elevasi dapat di lihat dari pergeseran benang dari kedudukan  90 derajat . seperti contoh berikut :

                                                                                   

 Untuk lebih jelasnya akan ditampilkan gambar pengukuran sudut elevasi di lapangan dengan menggunakan klinometer.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)

                                    Contoh : Menghitung tinggi pohon yang jaraknya 

                                                       ditentukan  ( jarak pohon terhadap orang dekat)

                                                   

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
(dok. pribadi)

Dalam pengukuran sudut elevasi dapat ditemukan ketidak valitan pengukuran. Ini disebabkan tubuh manusia dalam mengukur dalam posisi tidak sempurna. Seperti posisi tubuh saat mengukur tidak berdiri sempurna, mata dalam melihat obyek tidak pada posisi sempurna.

Untuk mengecilkan kesalahan dan agar lebih valit maka pengukuran dilakukan oleh lebih dari 1 orang.

Guru mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok. Dengan tiap kelompok terdiri dari 4 s.d 5 orang.

Sajikan hasil perhitungan dalam tabel sbb:

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)

Contoh : Klinometer untuk mengukur tinggi koridor sekolah

Siswa-siswa sedang  menghitung sudut elevasi koridor, (dok. pribadi)
Siswa-siswa sedang  menghitung sudut elevasi koridor, (dok. pribadi)

2.Pengunaan Klinometer pada aturan sinus

Dalam  Kompetensi   Dasar (KD). 5.2 yaitu merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri, diberikan indikator menyelesaikan perhitungan soal menggunakan aturan sinus.             Pada kegiatan belajar mengajar, Klinometer dapat digunakan selain untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pemahaman perbandingan trigonometri dapat juga untuk meningkatkan pemahaman dalam pembelajaran aturan sinus. Penggunaan Klinometer dalam pemecahan masalah nyata yang menggunakan rumus aturan sinus dapat lebih mudah dipahami siswa.                  

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)

Jika jaraknya tidak dapat ditentukan jaraknya maka tinggi benda dapat ditentukan dengan dua kali pengukuran sudut elevasi. Misalnya mengukur tinggi pohon.

Lihat gambar di bawah berikut :

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Jika jaraknya tidak dapat ditentukan jaraknya maka tinggi benda dapat ditentukan dengan dua kali pengukuran sudut elevasi. Misalnya mengukur tinggi gunung.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)

Penggunaan klinometer dengan dua kali pengukuran sudut elevasi dapat diterapkan pada pengukuran tiang bendera yang jarak benda yang diukur tidak ditentukan.

F. Hambatan

Untuk mengecilkan kesalahan dan agar lebih valit baik pengukuran perbandingan Trigonometri dan Aturan Sinus maka pengukuran dilakukan oleh lebih dari 1 orang. Guru mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok. Dengan tiap kelompok terdiri dari 4 s.d 5 orang untuk kelompok besar dan 2 orang untuk kelompok kecil.

Sajikan perhitungan dalam tabel sbb:

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)

Hambatan yang ke-dua jika Klinometer yang tersedia tidak mencukupi, oleh karena itu ketersiapan dengan jumlah alat peraga pada pelaksanaanya sangat diperlukan oleh karena itu solusi yang tepat apabila guru matematika baik pihak sekolah atau pemerintah dapat mengupayakan alat peraga yang murah dan mudah dalam pembuatannya.

G. Solusi

Klinometer membuat pembelajaran menjadi lebih berkualitas, optimal, efektif dan efisien maka solusi yang tepat apabila guru Matematika, pihak sekolah dapat mengupayakan alat peraga Klinometer yang murah dan mudah pemakaiannya bagi pembelajaran Matematika baik di tingkat SMP maupun SMA/MA.

Ketersediaan Klinometer membuat pembelajaran menjadi optimal, efektif dan efisien  menjadikan peserta didik aktif dapat menumbuhkan partisipasi aktif dalam pembelajaran, karena mereka membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar dan mengajar khususnya dalam pembelajaran Trigonometri. Karena setiap peserta didik akan mencoba melakukan pengukuran dengan menggunakan alat peraga Klinometer, sehingga dapat mengecilkan kesalahan agar pengukuran menjadi lebih valid dan efisien. Saat bekerja kelompok peserta didik berdiskusi menyelesaikan permasalahan dunia nyata, hal ini sesuai dengan tujuan kurikulum K 13 yang mengedepankan Ketrampilan Proses dan mewujutkan tujuan pendidikan Nasional. Demikian juga pada Kurikulum Merdeka, yang memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk memberikan pembelajaran yang berkualitas. Pendidik dalam hal ini guru sebagai penyelenggaran Pendidikan yang memberikan kesempatan atau akses yang seluas-luasnya kepada semua anak untuk memperoleh pendidikan yang bermutu dan sesuai dengan kebutuhan individu peserta didik tanpa diskriminasi. Dengan alat peraga Klinometer membuat pendidik dapat mengimplementasikan poembelajaran yang berkualitas, dan ini sejalan dengan Kurikulum Merdeka.

H.Foto-Foto

Berikut macam-macam Klinometer yang mudah dibuat siapa saja:

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)


23-6430982b08a8b55b7735f072.png
23-6430982b08a8b55b7735f072.png
24-643098384addee523d0d7c83.png
24-643098384addee523d0d7c83.png
finalis-linkar-sma-2-6430984ceb51ce2ec4360422.png
finalis-linkar-sma-2-6430984ceb51ce2ec4360422.png

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun