Mohon tunggu...
Sri Retno Yuliani
Sri Retno Yuliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kepala SLB River Kids, Mahasiswa Magister Profesi Psikologi UMM

Kepala SLB Autisme River Kids Aktif sebagai praktisi ABK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Spirit Doll" Fenomena Lumpuhnya Berpikir Logis?

24 Januari 2022   23:25 Diperbarui: 24 Januari 2022   23:30 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemecahan masalah ini adalah proses dan tahapan berpikir yang paling tinggi yang dimiliki oleh manusia karena melibatkan kemampuan berpikir yang kompleks. Seseorang bisa dilihat fungsi dan tingkat kognitifnya dari kemampuan memecahkan masalah yang dimilikinya. Sebenarnya hampir dalam keseluruhan waktu manusia, menggunakan kemampuan berpikirnya untuk menjalani kehidupan. 

Sehingga keterlibatan kognisi menjadi penting untuk menjalankan fungsi berpikir. Dalam pandangan psikologi, jika ada proses berpikir yang tidak rasional dan kondisi itu berlangsung secara terus menerus, maka bisa menimbulkan gangguan psikologis. Seseorang yang mempunyai gangguan karena proses berpikir yang irasional haruslah mendapatkan pertolongan dalam bentuk pemberian terapi atau psikoterapi, untuk mengembalikan pikirannya, supaya menjadi rasional, logis dan bisa kembali berfungsi untuk digunakan dalam pemecahan masalah sehari - hari. 

Bagaimana dengan seseorang yang mempunyai "spirit doll", yang membuatnya menjadi tergantung, memperlakukannya secara berlebihan, mempunyai kepuasan yang berlebihan melebihi kepuasan berinteraksi dengan manusia lain, akan bisa membuat seseorang tersebut mengarah kepada gangguan, ( Nevid, 2016 ). 

Bila hal tersebut tidak diantisipasi dan tidak segera disadari untuk meminta pertolongan maka akan semakin memperparah dan berpotensi bisa memberikan dampak terhadap  lingkungan lain yang ada di dekatnya. orang - orang yang ada di sekitar, harus aware, perduli dan segera memberi pertolongan dengan cara mengingatkan, mengajak untuk berinteraksi dan menjalin kehidupan secara normal, menurut pandangan, norma, ilmu pengetahuan yang secara umum mempunyai kebenaran. 

Kelumpuhan berpikir logis, seharusnya tidak terjadi pada kalangan yang terlibat erat dalam proses belajar, seperti mahasiswa, pendidik maupun pelajar. Dengan demikian maka, terwujudnya mental yang sehat dalam masyarakay menjadi tanggung jawab bersama dan lingkungan tidak boleh abai. Dari kesehatan mental, maka akan tercipta kesejahteraan dan kedamaian, yang akan membuat produktifitas meningkat. 

Referensi : 

(Hidayat, 2013)Hidayat, A. R. (2013). Filsafat Berfikir: Teknik-teknik Berfikir Logis Kotra Kesesatan Berpikir. In Duta Media (Vol. 53, Issue 9).

(Jeffrey S.Nevid, Spencer A.Rathus, 2018). Abnormal Psychology in a changing world (tenth). Pearson.

Nevid, J. (2018). Essentials of Psychology: Concepts and Applications (fifth edit). Cangage Learning.

(Nevid, 2018).

Restu Wahyuning Asih. 5 Januari 2022. Solopos.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun