Beberapa waktu lalu saya mengikuti sharing session yang diadakan oleh Cak Kaji. Cak Kaji (Cangkrukan Kompasianer Jatim) adalah Komunitas Kompasianer se-Jawa Timur yang lahir pada tanggal 10 November tahun lalu. Pada kesempatan ini, Cak Kaji mengulas profesi editor bersama seorang editor yang juga blogger yaitu Rudi G Aswan alias Mas Rudi Belalang Cerewet yang dibantu oleh mbak Rahma yang biasa saya panggil Mbak Amma.
Sharing session diadakan melalui IG Live yang berlangsung tanggal 25 Mei 2024 lalu. Walaupun sharing session ini cukup singkat, yaitu hanya satu jam saja, namun ternyata banyak informasi baru yang saya dapatkan. Â Maklum ya, saya sendiri tidak pernah terlibat langsung dengan proses mencetak buku.
Mas Belalang Cerewet di awal acara bercerita bahwa beliau mulai tertarik menjadi editor semenjak  awal kuliah. Pada saat itu ada moment yang membuatnya tertarik yaitu pada saat peluncuran buku NH Dini. Menurut bu Dini, dibalik karyanya yang disukai banyak orang itu ada kontribusi editor yang membuat naskah menjadi semakin menarik.
Profesi menjadi Editor pun dijalani Belalang Cerewet baik menjadi editor di penerbit maupun secara freelance. Kelebihan menjadi editor inhouse atau editor yang bekerja di penerbitan antara lain gajinya tetap dan cepat cair. Pengalaman menjadi inhouse editor antara lain menjadi editor buku sekolah. Setelah beberapa waktu, pindah ke penerbit lain dan menjadi editor buku-buku motivasi dan bisnis.
Beberapa tantangan yang dihadapi saat menjadi editor buku sekolah antara lain buku sekolah itu lebih banyak elemen yang harus dipikirkan, harus teliti dalam membuat contoh soal dan pembahasannya. Hingga urusan menyematkan foto pun harus berhati-hati, jangan sampai menyinggung agama, suku, ras atau kebiasaan tertentu. Apalagi jika mengerjakan buku proyek, biasanya disertai tugas yang lebih rumit dan harus menuliskan glosarium. Dan yang penting, nilai yang diajarkan harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Sedikit berbeda dengan buku umum, karena sifatnya lebih luwes, editor menjadi lebih mudah mengembangkan ide dan memperkaya tulisan dengan tujuan tulisan tersebut lebih mudah dibaca.
Kalau begitu, apa saja tugas Editor?
Idealnya ada dua macam editor dalam sebuah penerbitan yaitu editor akuisisi (atau yang biasa disebut sebagai editor saja) dan kopi editor atau yang disebut sebagai penyunting naskah.
Seorang editor membawahi kopi editor yang tugasnya memeriksa ejaan, struktur kalimat, dan tata bahasa dalam naskah agar menjadi buku yang enak dibaca.
Sedangkan seorang editor akuisisi tugasnya menyunting naskah termasuk didalamnya tentang materi tulisan, editor juga harus bisa membaca pasar agar bisa merencanakan buku apa yang akan diterbitkan. Selain itu editor juga memutuskan apakah suatu naskah layak diterbitkan atau tidak.