Mohon tunggu...
retno Kusuma wardani
retno Kusuma wardani Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

apa adanya Blogger at www.lemaripojok.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Cerdas Finansial dalam Bisnis dan Keluarga bersama LPS

3 September 2017   23:53 Diperbarui: 4 September 2017   01:01 1703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sekian lama menjadi Kompasianer, Alhamdulillah akhirnya ada kesempatan untuk mengikuti kegiatan Nangkring di Kota Malang. Kabarnya dua tahun lalu juga pernah diadakan kegiatan serupa, tapi saat itu saya baru sebatas kompasianer elektronik alias belum pernah mengikuti kegiatan offline.

Acara nangkring kali ini sayang sekali kalau dilewatkan. Karena temanya menarik sekali. Kekinian lah kalau anak-anak muda bilang. Temanya yaitu "Pentingnya Mengelola Keuangan dalam Industri Kreatif" dimana dalam acara ini ditekankan pada industry kreatif digital.

Nah Pembaca sudah tahu kan industry Kreatif digital itu yang seperti apa? Industri kreatif digital adalah industry yang menggabungkan unsur digital dan unsur kreatif dalam produk dan jasanya seperti animasi, desain dan film.

Seperti halnya industry yang lainnya, dalam pengelolaan industry kreatif digital ini juga perlu kecermatan dalam pengelolaan keuangan. Tak salah kiranya kalau Kompasiana yang bekerja sama dengan Lembaga Penjamin Simpanan dalam acara nangkring ini mengundang mbak Diah Purana dan Bapak Farid Azhar Nasution yang merupakan Direktur Perbendaharaan LPS sebagai narasumber. Dan yang bertindak sebagai moderator dalam acara ini adalah Mas Nurul dari Kompasiana.              


Diah Purana adalah pemilik dari Aremafood dan Kanefood. Aremafood.com adalah toko online penyedia jajanan khas buatan Arek Malang. Sedangkan KaneFood adalah Brand yang dimiliki oleh mbak Diah, salah satu produknya adalah Kane-Kane yaitu berbagai macam keripik khas Malang.

Berawal dari keinginan untuk memiliki toko online, akhirnya pada tahun 2010 berdirilah AremaFood. Yang kemudian setahun berikutnya sudah memiliki pegawai. Karena berupa toko online, maka modal awal berawal dari tabungan dan jaringan internet.

Ada tips dari mbak Dyah yang bisa diterapkan oleh semua para pelaku bisnis online. Beberapa diantaranya mengenai manajemen keuangan. Tips tersebut antara lain :

  • Sedini mungkin memisahkan rekening pribadi dan usaha. Karena apabila sudah tercampur maka arah uang sulit dilacak. Dan untuk memisahkan kembali antara keuangan keluarga dan bisnis itu tidak mudah karena tidak serta merta terjadi, harus melalui proses dan menjadikannya habit. Dengan membedakan antara rekening usaha dan pribadi maka akan mempermudah dalam pengaturan keuangan.
  • Manfaatkan Mobile banking atau internet banking. Aplikasi ini sangat membantu, karena sebagai pedagang online harus bisa sewaktu-waktu mengecek uang yang masuk maupun keluar. Dan Teknologi internet perbankan lah solusinya.
  • Menjaga jaringan. Menjaga jaringan sama saja artinya menjaga kepercayaan masyarakat. Dengan demikian akan membentuk branding yang baik dimata konsumen. Selain itu menjaga jaringan juga memberikan efek meningkatnya hasil penjualan. Menjaga jaringan ini selain pelanggan lama juga calon pelanggan baru. Salah satu caranya adalah dengan menjadi anggota marketplace.
  • Menjaga semangat untuk tetap berbisnis dengan bergabung di komunitas. Dua komunitas yang diikuti mbak Dyah diantaranya adalah Tangan Di Atas dan Yuk Bisnis.
  • Mengangkat pegawai dari anak-anak muda baik mahasiswa maupun fresh graduate. Karena anak muda lebih melek teknologi dan berpikiran out of the box sehingga dapat melahirkan ide-ide segar. Kelemahan memiliki pegawai anak-anak muda adalah mereka kurang loyal pada perusahaan, karena mereka cenderung berburu pengalaman kerja. Salah satu trik dalam menghadapi geng Milenial seperti itu adalah dengan member mereka tantangan untuk menyelesaikan proyek-proyek tertentu.

Itulah beberapa tips yang disampaikan oleh mbak Diah purana selaku pemilik AremaFood. Berkat kegigihan beliau bersama suami, kini AremaFood tidak hanya menjual makanan khas Malang saja bahkan makanan yang berasal dari seluruh nusantara. Salut...

lps-idic-59ac3d2f13ed2c12ec7dde42.jpg
lps-idic-59ac3d2f13ed2c12ec7dde42.jpg
Acara berjalan dengan serius namun santai, sesekali diselingi dengan guyonan-guyonan yang dilempar oleh Mas Nurul. Kemudian acara dilanjutkan dengan mendengarkan pemaparan dari Pak Farid. Menurut Bapak Farid Azhar Nasution, LPS atau Lembaga Penjamin Simpanan lahir karena adanya krisis moneter 1998 dimana saat banyak bank dilikuidasi, mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank menurun. Masyarakat takut untuk menabung di bank. Mereka takut jika terjadi apa-apa dengan bank tempat mereka menabung maka uang mereka akan hilang.

Berdasarkan amanat UU N0.10 tahun 1998 maka pada 24 September 2004, Lembaga Penjamin Simpanan resmi berdiri. Lembaga penjamin simpanan ini berfungsi untuk menjamin simpanan nasabah di bank dan juga menjaga stabilitas system perbankan sesuai dengan kewenangannya.

Setiap bank yang ada di Indonesia, wajib menjadi anggota LPS. Baik itu bank pemerintah atau swasta, BPR, atau bahkan bank asing yang berada di Indonesia. Begitu juga dengan bank Syariah juga wajib menjadi anggota LPS. Para nasabah tidak usah khawatir karena nasabah tidak dikenakan biaya yang berhubungan LPS, karena semua ditanggung oleh Bank.

lps-sticker-59ac43682165ce18106819a2.jpg
lps-sticker-59ac43682165ce18106819a2.jpg
Biasanya, bank yang merupakan anggota LPS, memasang sticker keanggotaan mereka di area pintu bank. Semua bank anggota LPS, wajib memasang sticker ini karena kalau tidak memasangnya akan dikenai denda. Ada team khusus dari LPS yang tugasnya melakukan pengawasan.

Besaran tabungan yang di jamin oleh LPS adalah sebesar dua milyar rupiah pernasabah per bank. Selain tabungan, LPS juga menjamin deposito dan giro. Sedangkan untuk asuransi dan koperasi tidak menjadi tanggung jawab LPS

jenis-jenis-tabungan-lps-59ac3d0b7ac6650d1a18ec92.jpg
jenis-jenis-tabungan-lps-59ac3d0b7ac6650d1a18ec92.jpg
Bapak Farid Azhar Nasution menjelaskan bahwa ada 3 syarat yang harus dipenuhi agar tabungan kita dijamin oleh LPS, yaitu (3T) :
  • Tercatat dalam pembukuan Bank
  • Tingkat suku bunga bank, tidak melebihi tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh LPS. Yaitu 6,25% untuk bank umum. 0,75 % untuk valas dan 8,75% untuk BPR.
  • Tidak melakukan perbuatan yang merugikan Bank ( misalnya kredit macet)

Nah berdasarkan syarat penjaminan simpanan diatas, ada beberapa tips yang perlu diketahui saat akan membuka tabungan, yaitu :

  • Cari tahu apakah bank tersebut anggota LPS atau bukan. Selain melalui keberadaan sticker LPS, bisa juga dengan bertanya langsung pada pegawai bank.
  • Cari tahu, berapa besaran suku bunga yang diberikan oleh bank. Jangan mudah tergiur dengan bunga yang tinggi, karena bila sesuatu terjadi dengan bank maka uang kita akan hilang.

Sejak berdiri beberapa tahun lalu, LPS mengklaim telah membayarkan uang penjaminan dari 80 bank yang ditutup oleh OJK. Kebanyakan dari bank bank tersebut adalah BPR dengan nilai total sebesar 1,2 T. sedangkan 317, 3M tidak dibayarkan karena tidak memenuhi 3 syarat diatas.

Pak Farid, juga memberikan tips mengelola keuangan berdasarkan pengalaman beliau yang sudah terbebas dari hutang. Tips tersebut adalah kita sendiri harus mampu mengatur pola konsumsi. Karena biasanya yang menyebabkan adanya hutang adalah ketika pendapatan bertambah, gaya hidup juga berubah. Selain itu tanamkan pada diri bahwa hutang itu bisa terjadi hanya untuk mempertahankan kehidupan dan untuk produktif.

Walaupun saya belum sepenuhnya bebas hutang seperti Pak Farid, namun saya juga memiliki beberapa tips agar tetap berjaya di tanggal tua :

  • Sisihkan untuk zakat, infaq dan sadaqah
  • miliki beberapa rekening
  • Beli barang yang dibutuhkan, bukan yang diinginkan
  • Buat budget plan dengan metode maximum budget (untuk sehari-hari, pakaian, entertaintment dsb)
  • sisihkan dana darurat
  • sisihkan untuk tabungan

Sebagai seorang blogger yang juga berkutat di ranah digital, (walaupun masih pemula) saya sudah merasakan manfaat memisahkan rekening antara uang pribadi dengan uang yang saya peroleh dari hasil menulis di blog. Saya jadi punya tabungan! Sedangkan membedakan dana darurat dan tabungan, bermanfaat jika tiba-tiba ada kejadian tidak terduga, maka tabungan tetap aman.

Walaupun masih sedikit, tapi saya sudah merasakan manfaat dari menabung di Bank. Dengan memiliki tabungan di bank, hidup jadi lebih tenang. Saya juga mewujudkan mimpi untuk mengajak jalan-jalan orang tua dan anggota keluarga serta bisa membeli peralatan yang menunjang pekerjaan saya di ranah digital, yaitu kamera. Walaupun terkadang masih tergoda dengan diskon e- commerce tapi masih dalam batas wajar, asalkan membeli barang yang dibutuhkan bukan diinginkan. Lagipula berhemat bukan berarti pelit untuk diri sendiri bukan?

Untuk mempermudah transaksi keuangan, saya juga menggunakan m-banking. M-banking ini juga memudahkan saya ketika membayar tagihan, seperti listrik dan air bahkan membeli pulsa untuk HP.

Sedangkan untuk anak-anak, Alhamdulillah mereka masing-masing juga mempunyai tabungan di bank Jatim berupa tabungan pelajar. Simpanan awalnya hanya sebesar 10.000 rupiah, sedangkan simpanan selanjutnya minimal 1000 rupiah. Mereka bisa menabung di bank walaupun hanya dari mengumpulkan sebagian uang saku mereka yang tidak seberapa.

simpanan-pelajar-59ac3cf4feb66a129c3d70a2.jpeg
simpanan-pelajar-59ac3cf4feb66a129c3d70a2.jpeg
Menurut saya, Bank Jatim tempat anak-anak menabung telah melakukan terobosan yang brilliant. Yaitu mereka mendatangi sekolah pada hari yang disepakati untuk menerima tabungan anak-anak. Jadi, meskipun menabung di bank, orang tua tidak perlu repot-repot mengantarkan anaknya untuk pergi ke bank.

Pada hari yang disepakati tersebut, anak-anak berjajar dengan rapi untuk mengantri menunggu giliran. Mereka belajar menulis sendiri nominal yang akan mereka tabungkan di kuitansi yang diberikan oleh bank. Petugas pun melayani dengan sabar. Bagi yang sudah mendapatkan giliran biasanya mereka diberi permen. Reward yang sederhana, namun sangat disukai anak-anak. Meskipun nilai tabungan mereka tidak sebesar milik orang dewasa, tabungan anak-anak ini juga dijamin oleh LPS loh... Jadi tak perlu khawatir lagi kan?

whatsapp-image-2017-09-03-at-23-59-38-59ac3dba2bbb1316420b5d92.jpeg
whatsapp-image-2017-09-03-at-23-59-38-59ac3dba2bbb1316420b5d92.jpeg
Kembali pada acara Kompasiana nangkring bersama LPS yang diadakan di Hotel Santika Premiere Malang. Sayang sekali, karena terbatasnya waktu saya tidak sempat mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang saat itu ingin saya ajukan adalah, apa langkah konkrit LPS agar masyarakat umum terutama di daerah bisa mengerti apa itu LPS dan fungsinya.

Setelah menulis lebih dari seribu kata, baru saya tersadar... Bahwa itu bukan tugas LPS semata...

Itulah tugas saya dan teman-teman yang hadir di ruang Majapahit Santika Premiere Malang untuk mengabarkan pada masyarakat luas tentang LPS. Tugas saya untuk mengabarkan bahwa menabung itu berarti juga membantu orang lain, dan menabung itu aman karena ada LPS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun