Batik Pisangan dari Desa Girimulyo Kec Gedangan
 Â
Bumi dan segala yang terkandung didalamnya dapat dijadikan sumber inspirasi untuk menghasilkan suatu karya. Salah satunya adalah Batik Pisangan yang dibuat oleh PKBM Pertiwi dari Desa Girimulyo Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang, Jawa Timur.
PKBM atau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat untuk masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan dan berada di bawah pengawasan Dinas Pendidikan setempat (Wikipedia)
PKBM yang berada di desa Girimulyo, Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang ini bernama PKBM Pertiwi. Berdiri sejak tahun 2009, dan diketuai oleh Ibu Rita Dwi Purnamawati.Â
PKBMÂ Pertiwi ini memiliki beberapa cakupan kegiatan yaitu PAUD Mutiara Harapan, Kejar Paket B, KELOMPOK Pra Koperasi untuk ibu-ibu, Taman Bacaan Masyarakat (dalam rintisan) dan Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan dalam bentuk pembuatan batik Pisangan.
daun dan bunga pisang diatas lembaran kain
ontong si bunga pisang
Desa Girimulyo yang merupakan pecahan dari desa Gedangan ini memiliki luas wilayah 1.330 Ha dan separuhnya merupakan tanah ladang atau tegalan yang banyak ditumbuhi pohon pisang. Tak heran bila hari pasar tiba, banyak warga masyarakat membawa buah pisang hasil panen mereka untuk dijual ke pasar.
Penduduk desa Girimulyo ini sebagian besar bekerja di sector pertanian. Baik sebagai pemilik lahan maupun buruh tani. Prosentase tingkat pendidikan tertinggi adalah lulusan SD (30%), diikuti dengan lulusan SMP (24%). Rendahnya kualitas pendidikan ini dipengaruhi pleh sarana dan prasarana yang terbatas. Sarana pendidikan yang tersedia di desa ini hanya sebatas pendidikan dasar. Sedangkan untuk sekolah menengah masih belum ada.
Atas dasar itulah PKBM Pertiwi melalui program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan berusaha untuk mengangkat potensi desa berupa hasil bumi, dalam hal ini adalah pisang menjadi motif utama dalam pembuatan batik pisangan sekaligus berupaya untuk memberdayakan perempuan
mengangkat potensi desa sekaligus memberdayakan perempuan
Adapun sasaran dari pembuatan batik pisangan ini adalah perempuan berpendidikan rendah, kurang mampu, tidak punya keterampilan dan tidak berpenghasilan.