Mohon tunggu...
Retno Permatasari
Retno Permatasari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Usaha Kecil

seorang yang senang traveling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cegah Perundungan dengan Saling Menghargai

1 Mei 2024   15:34 Diperbarui: 1 Mei 2024   15:36 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Sebagian dari kita mungkin tahu bahwa dunia pendidikan kita agak berubah. Tidak saja agak berubah, tapi juga berubah banyak. Perubahan itu tidak saja pada soal kurikulum, tapi juga gaya dan hubungan murid dengan guru, maupun murid dengan murid.

Jika ada dari kita yang merupakan generasi X dan milenial awal (yang lahir setelah 1970-1990), gaya hubungan guru dan murid bergeser apalagi hubungan antar murid dengan murid. Ada beberapa penyebab berubahnya relasi itu, antara lain karena masa yang berbeda dan kemajuan teknologi yang maju secara drastis.

Masa berbeda di sini adalah dengan bertambahnya tahun, generasi kita amat berbeda dengan generasi sebelumnya. Segala sesuatu menjadi lebih personal dan kebersamaan serasa makin jarang ditemukan. Dengan berbagai penyebab ini, perundungan dengan berbagai bentuk kerap terjadi.

Pada beberapa level pendidikan ini juga terjadi dengan berbagai bentuk. Semisal anak Sekolah Dasar di Banyuwangi, pernah diberitakan tewas gantung diri. Anak kelas 4 SD itu gantung diri karena sering diolok-olok teman-teman sekolahnya karena dia adalah seorang anak yatim. Seorang anak yatim kerap berhimpitan dengan kemiskinan dan kekurangan secara finansial.

Pernah juga diberitakan seorang siswi SMP melakukan tindakan bunuh diri karena dirinya tak memiliki handphone dan dirundung oleh teman-teman sekolahnya. Meski di SMP, siswa biasanya belum boleh memegang hp. Alasan bunuh diri mereka terkadang dengan alasan berat maupun dengan alasan remeh temah.

Meski sering terjadi perundungan dan mengakibatkan korban baik korban fisik sampai korban jiwa, sekolah biasanya melindungi pelaku perundungan dengan alasan seperti mereka bercanda dan dimasukkan hati maupun menyepelekan penyebab bunuh diri itu kemudian minta maaf.

Hal ini sudah terjadi beberapa kali dan sudah selayaknya jika sekolah dan pihak terkait mengevaluasi diri.  Pihak terkait dalam hal ini bisa keluarga maupun lingkungan rumah. Hal yang layak diupayakan adalah bagaimana tiga pihak itu bisa membatu membentuk pertemanan yang positif disekolah. Pertemanan atau hubungan positif ini bisa diartikan sebagai hubungan yang saling menghargai -menghargai apapun itu, baik status sosial yang berbeda, agama / keyakinan, dan perbedaan -perbedaan lainnya.

Dengan saling menghargai (toleran) dengan semua perbedaan, maka perundungan, minimal bisa dicegah. Lingkungan sekolah dan keluarga bisa mencegah perundungan sejak dini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun