Mohon tunggu...
Retna Pangesti
Retna Pangesti Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog klinis

Bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penyalahguna NAPZA, Sadarkah?

28 September 2023   05:55 Diperbarui: 28 September 2023   06:27 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Penyalahguna NAPZA yang beralih atau berubah dari tahap persiapan ke tahap tindakan sudah mengambil langkah-langkah kecil untuk meninggalkan NAPZA. Penyalahguna NAPZA pada  tahap tindakan berada pada tingkat yang paling tinggi dalam hal pemebasan diri dan kemauannya (Self-liberation). Pada Tahap tindakan yang berhasil juga berlanjut pada penggunaan yang efektif dari proses perubahan yang bersifat perilaku untuk mengubah rangsangan yang terkonsisi yang sering menjadi penyebab kambuh.

Penyalahguna NAPZA yang sudah meninggalkan penggunaan NAPZA berada pada tahap tindakan dan akan berlanjut ke tahap pemeliharaan. Kondisi pada tahap pemeliharaan sangat tergantung dari keberhasilan proses-proses perubahan yang digunakan sebelumnya. Penting adanya pengertian bahwa seseorang sedang menjadi apa yang diinginkannya.

Selama berada pada tahap tindakan, seseorang harus menggunakan proses-proses perubahan yang bersifat/pada ranah perilaku, misalnya: manajemen penguatan ( reinforcement management), yaitu bisa memberi penghargaan pada diri sendiri pada saat tidak menggunakan NAPZA; harus ada seorang mampu mendukung dan berarti baginya (helping relationship), seperti pemuka agama, professional atau teman setianya; menerapkan pengkondisian tandingan  (counterconditoning) dengan cara relaksasi atau olahraga; dan kontrol stumulus (stimulus  control ) dengan cara menghindari NAPZA  dan memilih makanan yang sehat, yang dilakukan secara terus menerus merupakan hal yang efektif (Prochaka  dkk., 1992).

Seorang penyalagguna NAPZA yang sudah meninggalkan NAPZA dan berada pada tahap pemeliharaan, proses-proses yang dipentingkan adalah lima proses-proses perubahan yang bersifat/ranah perilaku, yaitu:  pemebasan diri (Self-liberation),  : manajemen penguatan ( reinforcement management), hubungan menolong (helping relationship),  pengkondisian tandingan (counterconditoning), dan kontrol stumulus (stimulus  control)

Lantas mengapa seorang yang sudah berhenti menggunakan NAPZA dapat kembali lagi menggunakannya? Mengapa bisa terjadi kambuh? Hal itu terjadi karena proses-proses perubahan yang pernah dilakukan tidak dipertahankan dan dipelihara dengan serius. Bisa juga seseorang tersebut justru belum melakukan proses-proses perubahan yang seharusnya dilaksanakan.

Seorang penyalahguna NAPZA bisa saja beralih dari tahap pra-perenungan ke tahap pemeliharaan karena dipaksa tidak memakai NAPZA. Namun, mengapa setelah sekian lama dihukum atau direhabilitasi ternyata masih kambuh? Ketika berada pada tahap pemeliharaan, ternyata dia tidak mengalami atau menjalani proses-proses perubahan peningkatan kesadaran (Consciousness raising), pemulihan dramatis yang menyentuh emosi (dramatis relief), reevaluasi diri (Self-reevaluation), reevaluasi lingkungan (Environmental reevaluation ), dan pembebasan diri (Self-liberation). Hal ini terjadi ternyata karena keterpaksaan.

Dengan demikian, keberhasilan penanganan  terhadap penyalahguna NAPZA adalah terbentuknya suatu kesadaran, pemahaman, dan evaluasi yang mendasar dari penyalahguna tersebut tentang bahaya NAPZA dan kemauan untuk meninggalkannya. Kesadaran akan bahaya NAPZA merupakan hal yang mendasar yang perlu disadari dan menjadi dasar dari terapi selanjutnya.

Penyalahguna NAPZA yang telah sadar dan sudah mau meninggalkan NAPZA juga harus disertai dengan dukungan proses-proses perubahan yang melibatkan ranah perilaku/tindakan langsung. Hal ini agar penyalahguna NAPZA tidak mudah kambuh lagi.

Semoga dengan memahami dan mencermati tahap-tahap perubahan yang ada pada penyalahguna NAPZA dan memberikan terapi melalui pelaksanaan proses-proses perubahan yang tepat , akan mampu menangani  penyalahguna NAPZA    dengan berhasil dan  efektif.

Penulis : 

Dra. Suprihatiningsih Retna Pangesti, M.Si, Psikolog

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun