Jika kalian memiliki kebiasaan langsung tertidur setelah berhubungan seksual, mungkin kebiasaan itu harus segera diubah. Membiarkan alat kelamin dalam kondisi lembab setelah berhubungan seksual bisa memicu terjadinya infeksi saluran kemih.
Infeksi saluran kemih atau ISK, secara umum diklasifikasikan sebagai infeksi pada organ yang melibatkan sistem kemih yaitu ginjal dan ureter pada bagian atas, lalu kandung kemih dan uretra di bagian bawah.Â
Infeksi ini sering terjadi  pada kandung kemih dan uretra atau biasa disebut ISK bawah. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan infeksi juga dapat terjadi di saluran atas.
Bakteri penyebab ISK yang tidak ditangani dengan baik akan menginfeksi aliran darah, Â dapat pula berkembang menjadi komplikasi yang mengakibatkan sepsis, tekanan darah rendah, penyempitan uretra pada pria, melahirkan prematur, gangguan pada ginjal bahkan kematian.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh National Institutes of Health, ISK lebih sering terjadi pada wanita dengan perbandingan kejadian 8 : 1. Salah satu kemungkinan yang terjadi adalah karena uretra pada wanita sangat dekat dengan vagina dan anus, sehingga bakteri yang tumbuh di sekitar vagina dan anus dapat lebih mudah masuk ke saluran kemih.
Kebanyakan kasus, penyebab utama terjadinya infeksi saluran kemih adalah bakteri. Namun, kasus ISK juga bisa disebabkan oleh virus atau jamur.
Tidak membasuh kemaluan sebelum dan setelah berhubungan seksual hanya salah satu penyebab timbulnya bakteri yang menginfeksi saluran kemih. Dikutip dari laman Healthline.com, ada beberapa faktor yang beresiko tinggi membuat seseorang terkena ISK, yaitu:
- Usia, pada wanita, setelah menopause akan terjadi penurunan kadar estrogen yang mengubah bakteri normal di vagina menjadi bakteri penyebab ISK.
- Mobilitas berkurang setelah operasi atau istirahat di tempat tidur yang lama.
- Penyumbatan saluran kemih, seperti pembesaran prostat dan batu ginjal.
- Penggunaan kateter urin dalam waktu lama yang dapat memudahkan bakteri masuk ke kandung kemih.
- Diabetes.
- Kehamilan, ISK selama kehamilan dapat memicu tekanan darah tinggi dan sangat beresiko menyebar ke ginjal.
- Struktur urin yang berkembang secara abnormal sejak lahir.
- Sistem kekebalan yang melemah.
- Spermisida, beberapa wanita yang tidak cocok akan menyebabkan iritasi yang dapat meningkatkan kemungkinan resiko terkena ISK.
- Hubungan seksual, tekanan pada saluran kemih wanita selama hubungan seksual dapat memindahkan bakteri dari sekitar anus ke kandung kemih. Sebagian besar wanita memiliki bakteri dalam urin setelah berhubungan intim. Namun, tubuh biasanya dapat menyingkirkan bakteri ini dalam waktu 24 jam.
Dengan memperbanyak konsumsi air putih, membersihkan alat kelamin sebelum & sesudah berhubungan seksual, tidak menahan kencing, mengeringkan alat kelamin dengan benar setelah berkemih, dan tidak membiasakan alat kelamin dalam keadaan lembab merupakan hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko infeksi aluran kemih.
Namun, kamu perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut agar dapat menangani kondisi ini secara lebih tepat. Dalam beberapa kasus dengan gejala yang berat, pengobatan terhadap ISK ini perlu dilakukan langsung di rumah sakit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H