Hari ini pamanku datang dari Palembang. beliau sudah satu tahun di tugaskan oleh kantornya di Palembang. Paman membawa oleh -- oleh pempek Palembang. Rasanya enak sekali.sambil duduk di depa tv kami bercerita.
Kata paman pempek ini adalah jajanan nusantara yang berasal dari sumatera selatan. Menurut sejarah pempek telah ada di Palembang sejak abad ke-16 saat sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa di kesultanan Palembang Darusalam.
"Kenapa namanya pempek paman?", tanyaku kepada paman. Lalu paman menceritakan padaku dengan penuh semangat. Menurut cerita, pada zaman dahulu ada seorang perantau Tionghoa berusia 65 tahun yang biasa dipanggil apek tinggal di daerah tepian sungai musi. Apek terpesona dengan melimpahnya ikan ikan di sungai musi dan memiliki ide untuk mengolahnya menjadi makanan yang enak. Lalu,apek mencampur ikan yang sudah digiling dengan tepung sagu , garam dan bawang putih kemudian merebusnya. Setelah matang, makanan tersebut di goreng. Makanan itu kemudian di jual apek keliling kampung. Penduduk kampung  memanggil dengan sebutan pek....apek....beli pek! Maka makanan tersebut dikenal dengan nama pempek.
'Keren sekali. Jika seadainya dulu yang jualan paman bisa jadi makanan itu namanya man paman bukan pempek", ucapku. Paman tertawa terbahak- bahak mendengar ucapanku.
Pempek dimakan bersama kuahnya yang disebut cuko.kata paman cuko terbuat dari cabai rawit, ebi dan bawang putih yang dihaluskan. Seiring perkembangan zaman banyak variasi bentuk dan campuran pempek seperti dicampur telur dan lain lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H