Mohon tunggu...
Nuretha Purwaningtyas
Nuretha Purwaningtyas Mohon Tunggu... profesional -

Hanya seseorang yang suka berbagi, itu saja... ;)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menyalurkan Energi Negatif

1 Januari 2013   12:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:41 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyaluran energy negative tak harus pula berupa hal-hal negative. Kemarahan, kekesalan, kesedihan dan perasaan/emosi negative yang lainnya tak mesti harus dilarikan dengan merokok, memukul, memaki, minum-minuman keras atau hal-hal buruk lainnya. Energi negative bisa disalurkan dengan cara-cara yang positif. Salah satu yang saya lakukan hari ini rupanya cukup efektif juga. Memulai hari baru di tahun yang baru namun ternyata tak berjalan seindah yang diinginkan. Karena satu dan lain hal, kemarahan memuncak. Biasanya yang saya lakukan ketika BT, marah, sedih adalah menuangkan semuanya dengan menangis… yaa, memeluk bantal disudut tempat tidur dan menangis [yeaah, perempuan banget emang ;)]. Tapi pagi ini dengan pikiran yang berkecamuk, saya mencoba mengerjakan semua yang bisa saya lakukan. Saya harus bergerak. Maka mulailah saya mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang biasanya paling malas saya lakukan. Membersihkan meja dari piring dan gelas kotor, mencuci piring sembari menaruh baju kotor di mesin cuci. Membuatkan minuman untuk anggota keluarga yang lain sambil membersihkan meja di dapur. Melanjutkan cuci piring sembari mencuci baju bersamaan (biasa, mesin cuci-nya jaman baheula yang masih semi manual). Lanjut menyapu dan mengepel, menyedot debu pada karpet-karpet kusam dan seterusnya dan seterusnya. Saat mengerjakan pekerjaan rumah tersebut pikiran saya terus bergolak. Menelaah hari-hari yang saya lalui, mencoba mengambil keputusan yang terbaik bagi masa depan saya.

Dan.. woilaaaa.. selesai semuanya, “tiba-tiba” saya melihat rumah jadi bersih. Rupanya pekerjaan rumah tangga itu bisa saya kerjakan secara “otomatis”. Tidak perlu berpikir. Semua berjalan seperti mesin saja, sedang pikiran saya masih dengan sangat efektif memikirkan problema kehidupan saya. Mencari solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada. Dan satu hal lagi, akhir-akhir ini saya agak jarang melakukan exercise. Badan sakit dan kaku semua. Tapi rupanya dengan mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga tersebut, lumayanlah.. sebulir dua bulir keringat menetes dan badan terasa agak segar [meski masih pegal di beberapa bagian hehehe].

Dan, menjelang sore hari, saya bisa melihat rumah saya bersih dan saya mulai menemukan titik terang apa yang sebaiknya saya lakukan di kemudian hari. Yeaaah, memulai dengan pikiran berkecamuk dan rumah seperti kapal pecah, dan saya mengakhirinya dengan rumah yang bersih dan rapi serta sebuah resolusi. Keren kan?

#Tulisan pertama di tahun 2013, semoga tahun ini semakin produktif dalam berkarya, aamiin ;)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun