Aku tidak pernah kabur
Setiap ku melangkah tak lepas dari izinnya
Aku tak pernah memaksa
Meninggalkan rumah juga dengan persetujuannya
Aku heran
Semua yang ku buat dengan kesepakatan
Kenapa di balas dengan hal yang datang tanpa pembicaraan
Apa salahnya?
Hufft.. Â Ini rindu
Rasa yang datang seenaknya sendiri
Rindu rumah, rindu mereka semua
Rindu, ya aku merindukannya..
Rindu obrolan yang bukan hanya lewat gawai
Ah, sungguh aku membenci rindu
Lagi pula ada apa dengannya
Terus saja datang dan mengusikku
Membuatku ingin segera pulang
Hanya bisa mengingat
Betapa rindunya bersama mereka
Satu teko teh hangat yang ku buat dipagi hari
Juga tak lupa secangkir kopi favorit ayah
Itu, ketika dirumah
Karena disini, tidak akan pernah terjadi
Ketika siangnya, ku bantu ibu menghidangkan makan siang
tak lupa setelah itu
secangkir kopi lagi ku buat sama seperti pagi
Teruntuk ayah ketika pulang istirahat jam kerjanya
 Ketika sorenya pun Juga terulang
Ku bantu ibu mempersiapkan makan malam
Lagi-lagi kembali aku buatkanÂ
Secangkir kopi untuk ayah di jam pulang kerjanya
Hari ini, bahkan aku tidak tau
Siapa yang membantu ibu dan membuatkan kopi ayah ketika aku sudah meninggalkaan rumah
Apa mungkin adikku?
Sang pengacau tapi sangat begitu lucu
I miss u, so much🫶
-ret
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI