HIV Berasal dari Hewan, Bagaimana Bisa Menular ke Manusia?

Seperti yang kita ketahui bahwa HIV/AIDS menjadi salah satu penyakit yang sedang dunia coba perangi. Pasalnya, sampai detik ini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS. 

Yang bisa dilakukan oleh para tenaga kesehatan saat ini hanyalah upaya mengurangi gejala yang dirasakan oleh ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) agar tidak terlalu parah dan ODHA dapat terus melanjutkan hidup. Hal ini membuat kita bertanya-tanya, siapa kah orang yang pertama kali menemukan atau bahkan siapa orang yang pertama terinfeksi virus HIV ini?

Kasus pertama infeksi HIV ditemukan di sampel darah seorang lelaki di Kongo pada tahun 1959. Kemudian, pada akhir tahun 1970, virus mulai ditemukan di Amerika Serikat lalu menyebar ke seluruh dunia melalui penerbangan internasional. 

Pada tahun 1999, tim peneliti internasional mengumumkan bahwa mereka menemukan asal muasal virus HIV yaitu berasal dari subspesies simpanse Afrika. Lalu bagaimana ceritanya virus ini dapat menyerang manusia?

Peneliti menemukan sebuah virus yang memiliki rangkaian yang serupa dengan virus HIV pada tubuh simpanse. Virus ini disebut SIV atau Simian Immunodeficiency Virus, yang dapat menyebar dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya melalui hubungan seksual antar hewan. 

Virus SIV mulai menyebar ke manusia ketika terjadi perburuan di Afrika. Transmisi pertama virus SIV antara hewan dan manusia didapatkan dari daging simpanse bervirus SIV yang dimakan oleh pemburu atau masuknya cipratan darah/carian dari tubuh simpanse ke dalam tubuh pemburu melalui luka. 

Virus SIV yang bersemayam dalam tubuh manusia selanjutnya berevolusi menjadi virus HIV. Kemudian menular antar manusia melalui hubungan seksual dan perdagangan manusia (sex trade).

Perlu kita ketahui bahwa hampir 60% dari semua penyakit pada manusia itu merupakan zoonosis (penyakit infeksi yang menular antara hewan dan manusia). Penularan zoonosis dapat terjadi melalui beberapa cara, yaitu:

1.Kontak langsung secara fisik dengan hewan terinfeksi atau dengan masuknya cairan dari dalam tubuh hewan yang terinfeksi ke dalam tubuh manusia.
2.Kontak tidak langsung ketika seseorang menyentuh benda yang terkontaminasi cairan tubuh hewan yang mengandung virus, kuman, atau parasit penyebab penyakit.
3.Mengonsumsi makanan asal hewani yang terkontaminasi seperti susu yang tidak dipasteurisasi, daging atau telur yang kurang matang, serta buah dan sayuran mentah yang terkontaminasi kotoran atau urine hewan yang terinfeksi.
4.Mengonsumsi atau menggunakan air yang telah terkontaminasi kotoran, darah, atau urine dari hewan yang terinfeksi.

Pada kasus penularan HIV dari simpanse ke manusia, HIV diduga menular melalui konsumsi daging simpanse yang terinfeksi atau cairan tubuh simpanse yang masuk ke dalam tubuh manusia.

Dari kasus HIV dan penyakit zoonosis lainnya kita dapat mengambil pelajaran bahwa sebaiknya kita lebih berhati-hati dalam memilih dan mengolah makanan yang akan kita konsumsi. Pastikan makanan asal hewani didapatkan dari hewan yang sehat dan peternakan yang bersih. 

Tak lupa, daging harus dimasak hingga benar-benar matang. Kita juga harus memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Menerapkan konsep biosecurity apabila melakukan kontak langsung dengan hewan. 

Juga menjaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir terutama setelah berada di dekat hewan dan saat sebelum makan.

Referensi
1. Peneliti Inggris Ungkap Asal Muasal Virus HIV (beritasatu.com)
2. https://www.beintheknow.org/understanding-hiv-epidemic/context/origin-hiv-and-aids
3. Sejarah HIV/AIDS: Pengertian, Asal-usul dan Perkembangannya (tokopedia.com)
4. Memahami Zoonosis, Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia - Alodokter

Tentang Penulis
Penulis merupakan mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.