Mohon tunggu...
Reswara Pavita Sari
Reswara Pavita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa gunadarma S1 Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terhenti di Persimpangan: Mengeksplorasi Kemacetan Akibat Transportasi Umum yang Terpuruk di Kecamatan Cinere, Kota Depok

24 Januari 2024   10:15 Diperbarui: 24 Januari 2024   10:28 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2022/09/08/macet-di-jalan-cinere-raya-depok_169.jpeg

Mobilitas yang lancar adalah fondasi utama bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan. Namun, Masyarakat Kecamatan Cinere, Kota Depok, telah lama merasakan dampak negatif dari kemacetan yang semakin parah akibat buruknya sistem transportasi umum. Dalam upaya memahami dan mengatasi masalah ini, mari kita selusuri akar permasalahan dan merinci cara efektif memecahkan masalah kemacetan tersebut.

Kemacetan yang parah di Kecamatan Cinere tidak bisa dilepaskan dari keterbatasan dan buruknya layanan transportasi umum. Ketidakpastian jadwal, armada yang kurang memadai, dan rute yang tidak efisien menjadi pemicu utama dari kemacetan ini. Hal ini tidak hanya memperlambat mobilitas harian warga, tetapi juga memberikan dampak luas terhadap berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti saat ingin pergi ke tempat kerja, sekolah, atau fasilitas kesehatan. Banyak warga yang harus merencanakan perjalanan mereka dengan hati-hati karena harus mempertimbangkan keterbatasan transportasi umum yang ada.

Menghadapi kemacetan yang terus meruncing di Kecamatan Cinere, Kota Depok, pendekatan terarah bukanlah selalu tentang melebarkan jalan, melainkan memfokuskan perbaikan pada layanan transportasi umum. Perlu adanya investasi dalam peningkatan kualitas dan efisiensi transportasi publik, termasuk penambahan armada, peningkatan frekuensi, dan penggunaan teknologi untuk meningkatkan keandalan dan aksesibilitas.


Langkah-langkah perbaikan harus melibatkan pemerintahan setempat dan partisipasi aktif masyarakat. Partisipasi dalam perencanaan, dan pemantauan yang cermat dari masyarakat dapat membentuk layanan transportasi yang lebih responsif terhadap kebutuhan sehari-hari. Dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan, masyarakat perlu diberdayakan untuk menjadi bagian dari perbaikan tersebut. Melalui kampanye pendidikan dan kesadaran, kita dapat menciptakan budaya penggunaan transportasi umum yang lebih masif.

Langkah-langkah ini tidak hanya akan memberikan solusi pada kemacetan dan investasi dalam kenyamanan warga, tetapi juga secara langsung mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 11 tentang Kota dan Permukiman Berkelanjutan.

Artikel ini bertujuan untuk menggali lebih dalam permasalahan dan potensi solusi untuk mengatasi kemacetan dan meningkatkan sistem transportasi umum di Kecamatan Cinere. Mari bersama-sama menciptakan perubahan yang positif untuk mewujudkan mobilitas yang lebih baik dan berkelanjutan bagi masyarakat Kota Depok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun