Mohon tunggu...
Resti Kristin Kefi
Resti Kristin Kefi Mohon Tunggu... Petani - Semangat untuk mencapai hasil yang baik

Tetaplah menatap masa depanMu

Selanjutnya

Tutup

Money

Kemiskinan yang Masih Melanda di Desa Nua'pin

4 Februari 2020   11:13 Diperbarui: 4 Februari 2020   11:21 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kemiskinan merupakan masalah multidimensi karena berkaitan dengan ketidakmampuan secara ekonomi, sosial budaya, dan partisipasi masyarakat. Kemiskinan memiliki banyak definisi, dan sebagian mengaitkan kemiskinan dengan aspek ekonomi.

Seperti yang saya ketahui, ada sebuah desa yang terletak di Desa Nenas, lebih tepatnya di Nua'pin (Nusa Tenggara Timur), masyarakat di sana sangat ramah, baik.  

Masyarakat di sana yang saya ketahui mereka belum ada listrik, mereka masih menggunakan pelita dan genset, saat mereka menggunakan alat genset tersebut ada satu yang mereka alami yaitu kesulitan dalam bahan bakar, masyarakat di sekitar mereka harus ke kota untuk membeli bahan bakar, waktu untuk berangkat kesana sangat lama karena Desa tersebut jauh dari kota, butuh jam bahkan perlu satu hari penuh untuk ke kota.

Di Desa tersebut, masyarakat bekerja masih manual, misalnya mereka bajak sawah tidak menggunakan traktor, tapi masih menggunakan hewan (kerbau). Sehingga masyarakat di sana harus menghabiskan waktu yang cukup lama dalam bekerja di sawah. 

Sehingga pendapatan yang mereka targetkan tidak sesuai dengan yang mereka tafsir, masyarakat di Desa tersebut juga sangat kekurangan air,pada waktu dan bulan-bulan tertentu karena dengan cuaca yang sangat panas, sehingga masyarakat juga harus berusaha untuk mendapatkan air dalam waktu atau bulan tersebut. Masyarakat di sana mereka juga kelaparan karena kekurangan makanan, sehingga banyak yang menderita sakit-penyakit. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun