Mohon tunggu...
Resty Febiyanti
Resty Febiyanti Mohon Tunggu... Lainnya - penulis pemula

Writing curiousity, inspiring knowledge

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Trending Now: Liveshopping

12 Januari 2024   11:38 Diperbarui: 12 Januari 2024   11:54 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Intinya dalam liveshopping, Bentuk, warna, ukuran, tekstur produk yang direview terasa lebih nyata hampir sama seperti memilih barang langsung, bahkan host tidak segan membandingkan produk lain di etalase toko nya untuk membuat calon pembeli bimbang, beli yang pink atau magenta ya? Akhirnya penonton langung CO (close order) keduanya, penjual senang karena cuan bertambah.

Kedua, royalnya marketplace. Untuk lebih menyemarakan suasana liveshopping, provider marketplace memberikan diskon spesial yang hanya bisa dipakai kalau calon pembeli melakukan CO pada saat penjual live, disinilah pembeli merasa beruntung karena diskonnya bisa sebesar 20%, jadi makin sering CO makin untung (menurut rumus Girl Math yaa..)

Ketiga, kalau kita terbiasa dengan reality show di youtube yang melalui proses penyuntingan sehingga konten nya kurang terasa real, beda dengan live. Tayangan liveshopping berjalan tanpa adanya penyuntingan sehingga terkadang kondisi diluar script awal yang direncanakan bisa membuat penonton atau bahkan host nya sendiri harus berimprovisasi. Disinilah kejutannya, kadang kita bisa temukan penjual yang marah-marah, penonton yang berebut, atau request hal aneh dengan dalih review produk dan sebagainya. Jadi drama nya terasa alami dan jujur, bisa disandingkan dengan drama korea.

Apa saja yang dijual di liveshopping?

Apapun bisa dijual, barang baru atau mantan (bekas), barang yang besar atau kecil, alat rumah tangga, makeup, sembako, elektronik, furniture semua bisa, bahkan barang punya orang maksudnya produk toko lain pun bisa dijual kalau mau. Tentunya barang yang dijual itu harus bisa dideskripsikan oleh host, makin berwujud makin mudah dan menarik.

Siapa saja yang bisa melakukan liveshopping?

Semua penjual yang terdaftar dalam marketplace tentunya. Bukan hal yang sulit saat ini untuk membuka toko, cukup 2-3 menit saja. Namun semakin penjual memiliki kredibilitas baik dalam marketplace itu dengan memiliki 'pangkat' tertentu, maka penontonnya akan semakin ramai. Ada beberapa penjual yang memang menjual produknya saat live saja, ada pula yang memang menyediakan etalase untuk seluruh produk jualannya agar bisa dibeli kapanpun bukan hanya saat live. Masing-masing penjual memiliki strategi dalam bisnisnya, apapun itu yakinlah pembeli dan penjual bisa mengambil untung karena kekurangan dan kelebihan nya.

Jadi, apa kamu tertarik juga ikutan liveshopping? mau ikut jualan atau jadi penonton bukan hal yang salah, ini adalah proses evolusi dari e-commerce, kedepannya pasti masih akan ada lagi hal trending lain yang sayang kalau dilewatkan.

Selamat mencoba...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun