Mohon tunggu...
Resty Surya Febriani
Resty Surya Febriani Mohon Tunggu... -

Saya sangat menyukai tantangan,bisnis dan buku-buku non fiksi

Selanjutnya

Tutup

Money

Mahasiswa dengan Segudang Aktivitas Punya Penghasilan? Why Not?

11 Desember 2010   07:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:50 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa saya akan terjun kedalam dunia bisnis. Sungguh tak pernah tersirat sedikit pun dalam pikiran saya untuk memasuki dunia bisnis, mengenalpun tidak, apalagi mengerti banyak mengenai masalah itu. Bahkan dalam hati saya tertanam "saya tidak menyukai bisnis" agh apa sich bisnis?malas rasanya untuk bergelut didalam dunia seperti itu.

Namun berbeda setelah saya mencoba memasuki dunia bisnis. Yah, walaupun hanya berasal dari iseng-iseng ikut temen yang menawarkan salah satu bisnis yang bisa dibilang profitnya terbilang kecil. Dengan modal yang kecil yaitu dengan uang Rp. 50.000,-  saya coba untuk menerima penawaran teman saya ikut berbisnis.

Berawal dari sana, bisnis yang awalnya saya lakukan hanya sekedar main-main saja ternyata mendapat respon yang positif dari para konsumen saya terutama rekan-rekan mahasiswa. Banyak permintaan dari para konsumen untuk meneruskan bisnis saya. Saya sendiri kurang yakin dengan bisnis yang akan saya lanjutkan, terlebih saya tidak punya bakat dibidang bisnis, apalagi untuk mengetahui management bisnis. Tetapi saya mencoba untuk meyakinkan diri, "saya akan melanjutkannya dan saya yakin saya bisa". Berawal dari sanalah saya mulai terus menjelajahi dunia bisnis, dan ternyata bisnis menjadi suatu hobi tersendiri bagi saya. Walaupun dari teori saya blank tapi dari prakteklah saya belajar banyak hal. Banyak pelajaran yang dapat saya petik dan dijadikan pengalaman serta evaluasi bisnis saya kedepannya.

Bersyukur, dari modal yang sedikit dan nominal profit yang tidak seberapa saya mulai bisa menabung dan terus menggulirkan modal yang ada. Mungkin profit yang dihasilkan tidak begitu menjamin untuk memenuhi kebutuhan harian saya selama menjadi mahasiswa. Tetapi saya merasa sangat bersyukur karena setidaknya jika ada kebutuhan tertentu ataupun bersifat mendadak baik itu yang berhubungan dengan kuliah ataupun diluar itu saya tinggal ke bank untuk mengambilnya. Walaupun bisa bilang ke keluarga dan keluarga pun akan memberi, tapi saya merasa malu toh kita sudah dewasa, sudah jadi mahasiswa, sudah waktunya kita mulai belajar berpikir mandiri dan mengurangi ketergantungan dengan biaya orangtua.

Seiring dengan berjalannya waktu, saya mulai kerepotan dengan rutinitas saya sebagai mahasiswa. Tuntutan tugas, organisasi, dan peran sebagai anak koz-kozn mulai menjadi faktos penghambat dalam menjalankan bisnis saya. Tetapi karena bisnis itu sendiri sudah menjadi hobi, saya bisa melaluinya dengan mencuri-curi waktu dengan memanagenya sedemikian rupa.

Saya pun pernah mengalami kejenuhan dalam menjalankan rutinitas saya dalam berbisnis, tetapi saya merasa bahwa bisnis itu tidak hanya dipakai sebagai ajang mendapatkan profit, tetapi diiringi niat untuk membantu orang lain. Jika bisnis yang dijalankan terhenti, maka dampaknya akan banyak pelanggan kita yang kecewa, dan saya tidak ingin hal itu terjadi. Ibarat ada seorang teman yang membutuhkan bantuan kita akan tetapi kita mau membantunya, padahal kita bisa sungguh sangat disayangkan bukan?Nah, sehingga dalam hal ini saya mencoba untuk tetap survive dalam menjalankan bisnis. Apapun resikonya itu sudah menjadi sesuatu yang wajar, yang terpenting adalah bagaimana kita menjadikan diri kita yang pantang menyerah, terus mau berjuang, dan jeli dalam membaca peluang dalam kondisi yang sudah mulai tidak mendukung terhadap bisnis yang dijalankan.

Kesimpulan dari tulisan ini adalah yang pertama mahasiswa yang kreatif bukan hanya mahasiswa yang aktif dalam segudang aktivitas pada bidang akademik atau organisasi saja, akan tetapi mahasiswa yang kreatif adalah mahasiswa yang aktif dan inovatif dalam bidang akademik, organisasi serta mampu membaca peluang yang ada untuk menjadikannya sesuatu yang lebih bermanfaat baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain. dan yang kedua, untuk memulai suatu usaha bergerak dari niat dan tekad  yang kuat, mampu membaca peluang dan berpondasikan jiwa yang pantang menyerah. So, untuk rekan-rekan mahasiswa mari kita jadikan diri kita mahasiswa yang kreatif, inovatif, dan mandiri. Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun