Universitas Padjadjaran (UNPAD) menjadi tuan rumah dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) Ke-36. Ajang kompetisi kreativitas mahasiswa yang berhasil mendatangkan 2.411 mahasiswa, dari 106 Perguruan Tinggi baik dalam maupun luar Jawa.Â
Telah dilaksanakannya pembukaan Pimnas berlokasi di Halaman Gedung Rektorat yang dapat disaksikan melalui live streaming di Youtube oleh Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE memberikan sambutannya berisikan harapan seluruh peserta dapat menjalin hubungan persahabatan, dengan hubungan yang baik dan erat, beliau meyakini bahwa ajang ini mampu melahirkan SDM bertalenta dan pemimpin Indonesia unggul.Â
Ia menerangkan Unpad sebagai tuan rumah pertama kali dengan mencoba menunjukan perilaku ramah dan bersahabat.Â
Dengan fasilitas seperti foodcourt di jajaran Bale Santika dan yang paling menjadi perbincangan hangat, Beam, sebagai akomodasi jalan-jalan sekitaran Kampus Unpad yang dapat dilakukan oleh peserta Pimnas di waktu di luar kegiatan secara gratis. Yang dapat dilihat nyata, antusias peserta Pimnas bahkan mahasiswa Unpad beramai-ramai menggunakan Beam.
Twitter Draft Anak Unpad terkait penggunaan Beam yang menjadi huru-hara, pasalnya mahasiswa Unpad yang non-panitia dinilai serakah karena tidak memperhatikan jam-jam sibuk dari panitia dan kontingen yang memiliki keharusan dalam mengakses Beam untuk mobilisasi di dalam Unpad.Â
Panitia Pimnas cukup cekatan untuk hal ini, mereka mengambil tindakan dengan menjaga di beberapa titik parkir dengan sebanyak 500 unit Beam untuk mengawasi prioritas penggunaan.
Tidak dapat dipungkiri, perasaan bersemangat ketika ingin pergi keluar kota terlebih diakomodasikan oleh pihak kampus, dan keluar kampus membawa nama baik kampus, pasti memiliki kepuasan tersendiri.Â
Suasana Unpad yang termasuk rindang dan sejuk. Begitu dengan Sofika, peserta bidang RSH (Riset Sosial Humaniora) berbicara bahwa Unpad memiliki lokasi strategis dimana terdapat gedung pembelajaran dan kebun praktik di kawasan yang sama. Juga, suasana yang terasa adalah sejuk, angin sepoy-sepoy, kawasan yang luas, dan lagi-lagi pepohonan yang rindang.
Kawasan dan suasana Kampus Unpad merupakan bahan obrolan yang menarik antara peserta dan mahasiswa Unpad. Secara tidak sengaja, melalui bincangan penulis, penulis dan peserta membandingkan fasilitas, akses, hingga gedung di masing-masing kampus. Dengan Safiya contohnya, ia mendapati Kampus asalnya di IT-PLN (Institut Teknologi - Perusahaan Listrik Negara) yang berlokasi di Jakarta Barat tentu memiliki spesifikasi berbeda dengan Kampus Unpad Jatinangor yang ia gambarkan memiliki suasana yang cukup horor, ini wajar mengingat kawasan kampus yang cukup rimbun dan memiliki penerangan yang cukup minim di setiap jalannya.
Telah keluar kota, menjelajahi wilayah baru, makanan khas baru, mendapatkan akomodasi, lengkap rasanya untuk dapat dikatakan bahwa ini merupakan pelarian singkat dari hiruk pikuknya kehidupan di kampus asal. Namun, apakah ini dapat menjadi tujuan utama para kontingen menghadiri Pimnas?
Terdapat 525 kelompok Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang harus tinggal di Jatinangor ini, mendapati keluhan bahwasanya kekurangan tempat tinggal yang berujung beberapa kelompok dari Perguruan Tinggi harus tinggal di Bandung dan sekitarnya. Ini membuat durasi keberangkatan lebih lama dan berpotensi keterlambatan.