Mohon tunggu...
Restu Widhi
Restu Widhi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/UNPAD

The most efficient method to question questions is answering answers.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Umpan Balik Pelaksanaan Pimnas Ke-36 di Unpad

6 Desember 2023   10:45 Diperbarui: 6 Desember 2023   10:56 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Universitas Padjadjaran (UNPAD) menjadi tuan rumah dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) Ke-36. Ajang kompetisi kreativitas mahasiswa yang berhasil mendatangkan 2.411 mahasiswa, dari 106 Perguruan Tinggi baik dalam maupun luar Jawa. 

Telah dilaksanakannya pembukaan Pimnas berlokasi di Halaman Gedung Rektorat yang dapat disaksikan melalui live streaming di Youtube yang mempersembahkan Tari Badaya yang setelahnya dari Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE memberikan sambutannya berisikan harapan seluruh peserta dapat menjalin hubungan persahabatan, dengan hubungan yang baik dan erat, beliau meyakini bahwa ajang ini mampu melahirkan SDM bertalenta dan pemimpin Indonesia unggul. 

Ia menerangkan Unpad sebagai tuan rumah pertama kali dengan mencoba menunjukan perilaku ramah dan bersahabat. Juga, dengan fasilitas Beam sebagai akomodasi jalan-jalan sekitaran Kampus Unpad yang dapat dilakukan oleh peserta Pimnas di waktu di luar kegiatan secara gratis. Yang dapat dilihat nyata, antusias peserta Pimnas bahkan mahasiswa Unpad beramai-ramai menggunakan Beam.

Menjadi perbincangan hangat di Twitter Draft Anak Unpad terkait penggunaan Beam yang menjadi huru-hara, pasalnya mahasiswa Unpad yang non-panitia dinilai serakah karena tidak memperhatikan jam-jam sibuk dari panitia dan kontingen yang memiliki keharusan dalam mengakses Beam untuk mobilisasi di dalam Unpad. 

Panitia Pimnas cukup cekatan untuk hal ini, mereka mengambil tindakan dengan menjaga di beberapa titik parkir dengan sebanyak 500 unit Beam untuk mengawasi prioritas penggunaan.

Suasana Unpad yang termasuk rindang dan sejuk. Begitu dengan Sofika, peserta bidang RSH (Riset Sosial Humaniora) berbicara bahwa Unpad memiliki lokasi strategis dimana terdapat gedung pembelajaran dan kebun praktik di kawasan yang sama. Juga, suasana yang terasa adalah sejuk, angin sepoy-sepoy, kawasan yang luas, dan lagi-lagi pepohonan yang rindang.

Kawasan dan suasana Kampus Unpad merupakan bahan obrolan yang menarik antara peserta dan mahasiswa Unpad. Secara tidak sengaja, melalui bincangan penulis, penulis dan peserta membandingkan fasilitas, akses, hingga gedung di masing-masing kampus. Dengan Safiya contohnya, ia mendapati Kampus asalnya di IT-PLN (Institut Teknologi - Perusahaan Listrik Negara) yang berlokasi di Jakarta Barat tentu memiliki spesifikasi berbeda dengan Kampus Unpad Jatinangor yang ia gambarkan memiliki suasana yang cukup horor, ini wajar 

mengingat kawasan kampus yang cukup rimbun dan memiliki penerangan yang cukup minim di setiap jalannya.

Tak dapat dipungkiri, biaya yang dikeluarkan oleh Unpad untuk kelancaran keberlangsungan Pimnas ini pasti tinggi. Melihat banyaknya revitalisasi yang dilakukan di banyak gedung fakultas, pembaharuan akses jalan, dan masih banyak lagi.

Begitupun dengan biaya dari masing-masing kontingen secara pribadi. Adanya biaya finalisasi, biaya transportasi, biaya penginapan, dan biaya makan yang harus kontingen penuhi pribadi selama 7 hari penuh, ujar Safiya. Ini membuat perhitungan berat terhadap berbagai biaya yang dikeluarkan, namun, kontingen hanya mendapatkan 1 kali makan, terlebih Beam yang menjadi “rebutan”.

Terdapat 525 kelompok Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang harus tinggal di Jatinangor ini, mendapati keluhan bahwasanya kekurangan tempat tinggal yang berujung beberapa kelompok dari Perguruan Tinggi harus tinggal di Bandung dan sekitarnya. Ini membuat durasi keberangkatan lebih lama dan berpotensi keterlambatan.

Senang berada di Jatinangor dan berpartisipasi di Pimnas yang memberikan ia kenangan manis, ujar Syafira dari USU (Universitas Sumatera Utara) pasalnya, ia berasal dari Medan yang cenderung memiliki logat galak, namun, setibanya di Tanah Padjadjaran ia mendapati masyarakat yang sangat ramah dengan pendatang. Adapun ia menyebut terkait petunjuk lalu lintas di kawasan Unpad yang dapat dipahami.

Kendala pada pelaksanaan Pimnas ini pada saat presentasi, Sofika mengatakan bahwa ia mendapati kendala pada pengaplikasian Power Point yang mengharuskan ia menunggu 20 menit lebih lama, adapun dari kontingen lain mengatakan bahwa ia menunggu hingga 2 jam karena persoalan Power Point pada bidang presentasi yang versi lama itu 2016, dengan itu, tidak mumpuni untuk memfasilitasi kebutuhan kontingen dengan Power Point versi 2019.

Wida, salah satu dosen pembimbing dari USU (Universitas Sumatera Utara) merasakan kendala dari bidang presentasi terkait hal yang sama, namun, ia menambahkan bahwa Unpad cepat dan tanggap membenah diri dengan melakukan berbagai cara untuk memfasilitasi kepentingan presentasi.

Kembali terkait fasilitas yang dapat direalisasikan, seperti Beam. Dengan demikian, penyusunan kegiatan yang telah dilakukan panitia pelaksanaan Pimnas ini dianggap berhasil, terlebih melihat banyaknya sponsor dan kerjasama yang berjalan dengan baik.

Selesainya Pimnas ini, memberikan banyak perubahan dan pembaharuan yang sampai saat ini masih berlanjut. Seperti halnya di FISIP yang masih menjalankan renovasi. Ini membuktikan bahwa Unpad tidak hanya membenahi diri saat ada butuhnya saja. Namun, hanya saja baru berhasil dapat direalisasikan sekalian dengan berjalannya persiapan Pimnas.

 “Kami volunteer Pimnas senang sekali bisa berkontribusi, melihat antusiasme dari kontingen untuk ikut meramaikan. Tidak ada kendala, hanya saja kegiatan yang padat dan teman-teman panitia yang saling membantu. Ketemu temen-temen dari luar kampus luar biasa menyenangkan” ujar Salma, volunteer Pimnas. Ini membuktikan bahwa kendala atau hambatan akan mudah dilewati jika bersama-sama. Pun, dengan dilengkapi kegiatan yang bermakna bermanfaat akan menyenangkan.

Sangat berkesan, Pimnas yang memberikan kenangan manis baik dari kontingen, panitia, hingga mahasiswa Unpad. Melihat banyaknya program keren, ramainya kampus Unpad, dan meriahnya Pimnas pada closing ceremony membuat sulit untuk dilupakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun