Mohon tunggu...
Wachid Sugiharto
Wachid Sugiharto Mohon Tunggu... profesional -

Researcher

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dholim, Bid'ah dan Kafir

28 Agustus 2013   15:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:41 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

DHOLIM,BID'AH DAN KAFIR: Bahkan ketika kita mencoba bertafakur-bertadabur menyelami diri lebih dalam yang tersisa-terbersit adalah mungkin kita juga seorang yang Dholim,Bid'ah dan Kafir dalam kadar-kadar tertentu begitu halus yang tak tersadar, yang dengan itu juga menjadikan kita manusia tidak diberikan hak menghakimi hati manusia lainnya yang juga begitu dinamis naik turun baik buruknya dalam perjalanan hidup.

Ini ϑί dunia,bukan surga.Atas SunatuLLAHNYA masih ada-timbul baik buruk,kotor-bersih,pahit-manis,sedih-bahagia,dst. Kiranya kita lebih dapat berlapang dada ketika menanggapi dan menjalani realitas kehidupan yang nampak-nampak; Ojo Gumunan,Ojo Kagetan lan Ojo Dumeh.

Tuhanpun bersaksi "Demi Masa! (1) Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian (2) Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh, dan mereka pula berpesan-pesan dengan KEBENARAN serta berpesan-pesan dengan SABAR.(3)- Al-Qur'anul Karim; Surah Al-'Asr (103) ayat 1-3)

Dan berpesan-pesanlah dengan kebenaran SERTA dengan SABAR. Kadang kita terlalu ngotot menyampaikan kebenaran tetapi sayang dengan tidak Sabar. Akhirnya menimbulkan tak simpatik-antipati dan kontraproduktif. Dalam mengeluarkan kritikpun kita ϑί tuntut dengan kebenaran dan bertujuan supaya benar-hidup.Kita lihat sikon sosiologis,psikologis,fisiologis juga..empan papan.

Semoga kita termasuk orang yang sabar tidak putus asa dengan tidak terburu menghakimi hati manusia ϑί dunia yang sesungguhnya hak Allah Tuhan Kita Semua itu berada esok ϑί hari perhitungan-hisabNYA. Kita bukan Wasit dan atau yang dikasih "privilege" memberi syafaat,kita sesama pemain yang sama-sama tidak tau esok hisabNYA menempatkan kita berada ϑί tempat yang mana. Kita hanya bisa berharap kepemurahan-ridho Tuhan dan pas kita "gondelan klambine" Kanjeng Nabi Muhammad, beliau berkenan memberi syafaat dan mau mengakui bahwa kita salah satu umatnya yang Rahmatan Lil Ngalamin. Al Fatihah.Amin

"Aku diutus Allah bukan untuk menghakimi hati manusia" ( Muhammad SAW)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun